Part 34

5.6K 386 71
                                    

"Aku mencintaimu,,"

Deg

Deg

Deg

"Kembalilah padaku...."

Rasya menatap Percy dengan tatapan tak percayanya.

Ia menatap manik mata Percy seakan ingin mencari kebohongan di sana. Tetapi tak menemukannya.

"Kamu salah paham selama ini," ucap Percy. "Saat itu aku ingin memberikanmu sebuah restaurant yang aku beli dari keluarga Rocky, aku menyimpannya di atas meja di dalam map merah. Tetapi kamu malah mengambil map surat kontrak yang akan aku bakar saat itu."

"Kamu-"

"Aku dan Rindi sudah sepakat tidak akan pernah bersama lagi. Aku mendengar kehamilanmu saat kamu berbicara dengan Papa Angga. Aku sadar di sana karena sudah terlalu sering menyia-nyiakan kamu. Aku ingin menebus kesalahanku, aku ingin kembali memulainya lagi bersamamu dan calon anak kita. Bahkan aku sudah memesan tiket liburan untuk kita melakukan honeymoon," ucapnya membuat Rasya berkaca-kaca menatapnya.

"Tetapi kamu meninggalkanku sebelum aku meminta maaf padamu, aku sudah menuduhmu macam-macam. Maafkan aku,"

"Aku sudah memaafkan kamu dari sejak awal. Aku sendiri yang salah karena menyembunyikan kejadian malam itu," tangisnya mulai pecah.

"Apa aku menyakitimu malam itu?" Rasya menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku." Percy memejamkan matanya hingga air matanya luruh membasahi pipi, Rasya mampu menatap kesakitan dan kesedihan di mata Percy.

"Tiga tahun ini aku mencarimu, dan sekarang aku bahagia bisa menemukanmu. Hezky menghubungiku beberapa hari lalu dan mengatakan keberadaanmu."

"Hezky?"

"Yah, dia mengancamku juga. Kalau aku datang hanya untuk membuatmu sakit hati lagi, maka aku harus melupakan kamu selamanya. Saat itu aku masih di rumah sakit melakukan beberapa terapi dengan temannya Om Dhika. Aku langsung meninggalkan terapi untuk menemui kamu,"

Rasya semakin menangis mendengar penuturan Percy, ia mengingat luka di punggung Percy. "Apa lukamu sangat parah? Apa kita perlu ke dokter?"

Percy menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja, aku hanya ingin kamu. Dan jujur saja aku bahagia sekali melihat keberadaan Arkan. Kalian berdua adalah sumber kebahagiaanku," ucapnya.

"Kembalilah padaku, Rasya. Kembalilah menjadi sahabat terbaikku sekaligus istriku dan ibu dari anak-anakku." Rasya semakin menangis mendengar penuturan Percy barusan.

Ada rasa haru dan bahagia yang memuncak. Tidak munafik, inilah yang ia harapkan dari sejak lama.

"Bukankah kita sudah bercerai?"

"Tidak ada perceraian di antara kita, aku tidak menandatangani surat gugatan darimu. Aku bahkan membakarnya bersama surat kontrak sialan itu."

Rasya terkekeh kecil, tangisnya sudah pecah dan membasahi pipinya. Ia memejamkan matanya dengan masih menggerakkan tubuh mereka.

"Ikutlah denganku kembali ke Indonesia."

Rasya membuka matanya hingga tatapan mereka kembali terkunci. "Apa kamu masih mau menerimaku? Apa kamu masih mau menjadi istriku?"

"Tidak ada alasan untukku menolakmu, Percy. Aku masih mencintaimu, hikzz..." Rasya langsung memeluk Percy dengan tangisnya yang pecah.

Percy merengkuh pinggang Rasya dengan erat, ia membalas pelukan Rasya.

Tak jauh dari mereka, Hezky dan Arkan bertos ria karena usaha mereka berhasil. Yah, Hezky ingin Rasya kembali dengan Percy karena beberapa hari lalu ia dapat kabar dari keluarganya kalau Percy berkali-kali menanyakannya. Hezky tau apa yang ingin Percy ketahui darinya kalau bukan Rasya.

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang