Part 11

3.9K 384 270
                                    

Pagi-pagi sekali Rasya sudah bergegas untuk membuatkan sarapan seperti biasanya. Tak lama Percy keluar dengan sudah lengkap memakai setelan kerjanya. Ia sempat melirik Rasya yang tengah sibuk membuatkan sarapan di dapur.

"Rindi memotong pergelangan tangannya sendiri." Ucapan Percy menghentikan gerakan Rasya yang tengah memasak. "Dia terlihat sangat frustasi,"

"Aku bukannya tidak ingin bertanggung jawab padamu, aku tau aku yang sudah menarikmu masuk ke dalam hubungan ini. Dan aku juga tidak memperlakukanmu dengan baik, aku sadar akan hal itu. Tetapi Rindi terus mengusik pikiranku," terdengar helaan nafas dari Percy. "Maafkan aku Sya, aku harap kamu bisa memahami posisiku yang terjepit antara cinta pada Rindi dan sayang padamu sebagai sahabatku. Aku tidak ingin menyakiti kalian, aku melepaskanmu bukan ingin menyakitimu. Tetapi aku ingin membebaskanmu dari hubungan yang rumit dan menyakitkan ini. Tidak seharusnya aku menarikmu ke dalam lingkaran rumit seperti ini."

Setelah mengatakan itu, Percy pun berlalu pergi meninggalkan Rasya yang mematung di tempatnya. Tubuhnya mendadak limbung saat mendengar pintu apartement tertutup dan mengeluarkan suara terkunci otomatis.

Rasya mematikan kompor dan terduduk di kursi meja bar, pandangannya kosong menerawang ke depan. Hatinya sakit mendengar penuturan Percy barusan, haruskah dia menandatangani surat itu.

Flashback On

"Rasya," panggilan itu membuatku menengok. Aku tersenyum menyambutnya, dia adalah Percy Jonshon sahabatku. Saat ini kami masih duduk di bangku SMA.

"Loe lari dari kelas ngejar gue? Ada apaan?"

"Gue sampe keringetan, gila." Ucapnya seraya mengibaskan kerah seragamnya.

"Kasian amat, sini gue lap-in." Aku selalu perhatian padanya, termasuk membawakan sarapan dan mengusap keringatnya seperti ini,

Di sekola ini Percy memang terkenal dan banyak yang menyukainya karena dia merupakan most wanted begitu juga dengan Verrel. Di sekola seperti ada persaingan ketat untuk mendekati para pria most wanted seperti Verrel yang terkenal dengan ketampanan, kepintarannya dan juga sebagai ketua OSIS terkeren di seluruh sekola. Karena jarang sekali orang tampan itu pintar, Verrel juga terkenal dalam keahliannya sebagai master ilmu bela diri. Sedangkan Martin terkenal sebagai pria yang begitu ramah dan seorang master Volly ball di sekola. Bukan hanya tampan tetapi dia juga begitu terkenal dalam bidang olahraga Volly dan dia sebagai wakil ketua OSIS. OSIS yang di penuhi pria tampan.

Sedangkan Percy, dia terkenal sebagai ketua Futsal paling tampan. Dia sering mendapatkan gelar juara dan membawa nama baik sekola hingga seJakarta. Dia juga begitu ramah dan baik pada semua orang, berbeda dengan Verrel yang tidak terlalu suka berbaur dengan banyak orang.

Kedekatan kami di mulai saat SMP, saat itu aku pulang sore sekali bahkan mendekati magrib karena aku mengikuti panduan suara di sekola. Untuk pertama kalinya aku menggunakan jasa angkutan umum karena Papa ada seminar ke Pekan Baru.

Aku yang tidak menaruh kecurigaan apapun menaiki angkutan umum kosong itu, tetapi ternyata mereka membawaku pergi ke tempat yang aku tidak tau. Aku sudah menangis histeris karena ketakutan. Mencoba menghubungi Mama dan yang lainpun mendadak sulit karena teman dari sang sopir membekapku di belakang. Aku semakin ketakutan karena saat ini juga sedang tenar penjualan organ anak manusia. Aku sudah kalang kabut dan berteriakpun terasa percuma karena kini aku merasa perih di bagian tenggorokan karena berteriak dan menangis.

Aku di seret ke sebuah hutan yang aku tidak tau ada dimana, aku di seret ke semak-semak itu. Di sana aku hampir akan di perkosa, tetapi aku berhasil menendang pangkal paha mereka dengan keahlian bela diri yang mama ajarkan padaku. Aku berlari dengan kedua tangan yang masih terikat dan mulut yang di sumpal, aku menangis tanpa berhenti dan berusaha mencari pertolongan walau di rasa sulit karena ini daerah yang jarang di lalui orang-orang.

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang