Niall's pov
Matahari pagi memancarkan sinarnya dan menembus kamarku, membuatku terbangun dari tidurku. Aku langsung teringat telfon semalamku dengan Keenan. Tidak fikir lama lagi, aku memutuskan bahwa hari ini aku akan menyusulnya.
Dia menginginkan usaha dariku, bukan?
Harry juga, aku tahu bahwa Keenan sebenarnya menginginkan Harry yg menjemputnya. Bukan aku.
Aku merasa sangat kesal saat management mengatakan bahwa mereka tidak mengijinkanku pergi. Ya, tentu karna aku masih memakai gips sialan ini. Aku masih berfikir keras akan tawaran mereka.
"Kau boleh pergi hanya jika bersama Paul"
Sial. Aku benar-benar bingung! Aku hanya ingin pergi sendiri namun sikap mereka terhadapku begitu berlebihan.
Well, apakah aku harus mengambil tawaran itu atau tidak sama sekali? Shit! ok aku akan pergi bersama Paul hari ini juga.
**
Keenan's pov
"Mom, i wanna go with you and Dad" ucapku dengan manja.
"Tidak, sayang. Kau disini. Take care of yourself, ok?" jawab mom lalu memelukku.
Kini aku, Ibuku dan Ayahku berada di bandara, mengantar mereka yg akan pergi ke Chicago untuk mengunjungi nenekku. Aku ingin sekali ikut dengan mereka tapi mereka tidak mengijinkan.
"Take care, my girl" Dad mengacak pelan rambutku sebelum memelukku erat dan mencium keningku. Aku menatap kepergian mereka yg semakin jauh sehingga tidak dapat lagi dipandang oleh mata.
Aku menunggu Luke saat ini karna ia yg akan menjemputku, aku memilih menunggu di Starbuck dan memesan minuman untukku.
"Hot Frappucinno with cream, please" pintaku pada salah satu pelayan disini.
**
Aku masih menunggu Luke. Sampai pesananku datang dan aku menghabiskannya pun, Luke belum juga datang.
Seseorang memanggil namaku, membuatku mendongak dengan gembira karna aku yakin itu adalah L-l..
"Keenan?"
Aku menoleh, dan bukan Luke yg ada dihadapanku sekarang, It's...
"Ricchie?"
**
Harry's pov
Kudengar dari Louis kemarin ia mengatakan bahwa hari ini Niall akan menyusul Keenan di Amsterdam. Dan aku? Tentu aku tidak mau kalah. Aku juga akan menyusulnya, sendirian dan tidak dikawal dengan siapapun.
I don't even care.
Kini aku sudah di Heathrow, tapi aku tidak melihat Niall dan aku harap aku tidak keduluan.
**
Here we go! Amsterdam.
Aku meregangkan otot otot tubuhku. Selama perjalanan aku hanya tidur, sehingga membuat tubuhku sedikit lelah. Aku menarik satu satunya koper yg kubawa ini. Pertanyaannya sekarang adalah kemana aku harus pergi?
Aku benar benar tidak tau alamat rumahnya.
Aku mengunjungi Starbuck disini sambil berusaha berfikir harus mencari Keenan kemana. Aku duduk sedikit jauh dari pintu masuk. Didepan ku ada seorang gadis yg memunggungiku.
Dari belakang terlihat seperti Keenan. Rambut panjangnya yg lurus dan berwarna coklat itu benar benar mirip. Apa ia Keenan? Sepertinya tidak mungkin. Memang ada urusan apa ia dibandara? Perempuan itu sedang mengobrol dengan seorang laki laki. Sepertinya ia juga orang Amsterdam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deserve
Fanfiction"Once you realize you deserve better, letting go will be the best decision ever" [One Direction's Fanfiction]