Chapter 11

5.2K 438 2
                                    

Harry Styles

Aku membuka mataku ketika merasa tubuhku seluruhnya cukup pegal, hal itu ternyata dikarenakan aku yang tertidur cukup lama. Menatap ke arah jam dinding, aku membuka mataku lebar saat melihat jam tersebut  menunjukan pukul 2 pagi.

Wow. Selama itukah aku tertidur?

Klek.

Seseorang membuka pintu kamarku, dengan segera aku membenarkan posisiku yang kini bersandar duduk di kasur.

"Harry?" Panggil orang tersebut, Siapa lagi kalau bukan Keenan?

"Hey, kau belum tidur?" Tanyaku kepadanya, aku cukup terkejut saat mendengar suaraku kembali. Senyuman lebar kini menghiasi wajahku.

"Hey! Suaramu kembali!" Pekik Keenan girang, "Benar apa kataku, bukan? Kau hanya perlu beristirahat demi mendapatkan suaramu kembali?" Sambungnya kala menjatuhkan tubuhnya di kasurku dan berbaring di sampingku.

"Ya kau benar. Jadi, kenapa kau belum tidur?" Tanyaku sambil melihat ke arahnya yang sedang memainkan jarinya, lalu beranjak duduk di sampingku.

"Kau benar ingin tau?" tanyanya dengan nada penasarannya membuat kedua alisku menaik. Aku mengangguk cepat,  "Sepertinya-- aku sedang mengidam saat ini" Jawabnya membuat kedua alisku kini bertaut. Mengidam? Apa maksudnya? Aku merasa pernah mendengar kata itu namun hanya saja aku kurang mengerti tentang artinya.

"Aku tidak mengerti"

"Really?" Responnya dengan terkejut. Tapi dengan polosnya, aku mengangguk. Aku benar-benar tidak mengerti. "Baiklah akan ku jelaskan, mengidam itu contohnya seperti sekarang ini. Aku sedang ingin sekali makan salad dan kau harus memberikan salad itu sekarang juga kepadaku!"

Kedua mataku membelalak, "Apa? Salad? Tapi, dimana aku akan mendapatkannya tengah malam begini?"

Keenan mengangkat kedua bahunya dengan santai seakan mencari salad untuknya di tengah malam begini bukan masalah besar. "Aku tidak tau dan aku tidak mau tau, oke?" Jawabnya santai kala melipat kedua tangannya di dada.

"Well, kalau begitu aku juga tidak mau mencari" balasku seraya meniru gayanya saat melipat kedua tangan di dada.

"Benarkah?" Tanyanya dengan kedua mata yang berbinar-binar, membuatku mati-matian mengalihkan pandanganku darinya. Bibirnya mengerucut kemudian Ia melanjutkan, "Kau payah! Kau bahkan tidak berusaha untuk mencarinya. Aku rasa, aku akan meminta Niall yang mencarikannya untukku"

Mendengar nama temanku itu disebut, cepat-cepat aku mengambil ponselnya dari tangannya kemudian mendesah berat. "Tunggu-- oke, oke, aku akan mencarinya!"

Aku beranjak dari kasurku dan segera menyambar kunci mobil yang tergeletak di nakas. Masih dengan pijamaku, aku keluar mencari salad untuk Keenan. Sial. Aku bahkan tidak tau harus mencarinya kemana. Apa restauran-restauran yang menyediakan salad buka 24 jam? Aku tidak yakin.

Aku mengemudikan mobilku tanpa arah selama lebih dari 10 menit, kemudian memilih berhenti saat melihat sebuah supermarket yang 24 jam. Sebuah ide tiba-tiba muncul di fikiranku, aku memasuki supermarket tersebut kemudian menarik trolley dan mengambil beberapa bahan yang dibutuhkan. Aku memilih untuk membuat salad sendiri untuk Keenan. Kurasa itu lebih baik dan lebih efektif dibanding mencari restoran yang menyediakan salad malam-malam begini.

Aku membawa trolley ku menuju kasir untuk membayarnya. Pria yang merupakan pegawai kasir yang ku kira umurnya tidak jauh berbeda dariku itu menatapku dengan senyum lebar di wajahnya. "Are you Harry Styles from One Direction?"

Aku mengangguk menanggapi pertanyaannya. "Ya Tuhan! Ini benar-benar kau? Are you real? Oh my God, i can't believe i meet you! I'm a megafan, you know?"

"Well, thank you--" kedua mataku beralih ke sebuah nametag yang ada di dadanya. "Derry" sambungku menyebut namanya.

"Ya Tuhan! Kau menyebut namaku! Harry freaking Styles just mentioned my name, Oh my Goshhh!!!"

Aku tertawa kecil melihat tingkah fanboy nya kepadaku. "Jadi, bisakah aku membawa ini semua sekarang?" Tanyaku kala menatap ke bahan-bahan yang hendak ku bayar.

"Tidak sampai kau mau berfoto denganku" jawab Derry, aku tertawa kecil.

"In my pajamas? Really?"

Derry mengangguk semangat, "You look cute on that, actually"

Great. Just great.

**

Aku baru saja selesai membuat salad ala kadarnya untuk Keenan yang ku tau masih menungguku di kamarku. Salad buatanku sudah siap, dengan segera aku mengantarkannya ke kamarku.

"Keenan! I'm coming with your fucking salad!!!" Ujarku sebelum membuka pintu kamarku, setelah membukanya aku melihat Keenan tengah berbaring dengan kedua matanya yang sayu.

"What took you so long, Styles?" Tanyanya dengan nada yang pelan.

"Kau tau? Aku tidak dapat menemukan restoran yang menyediakan salad yang masih buka jam segini. Alhasil aku membeli bahan-bahannya di supermarket dan membuatnya sendiri" Jelasku panjang lebar kemudian menyodorkan salad tersebut ke arahnya yang-- terpejam? Rasa panik seketika menyelimutiku, "Keenan? Hey! Kau baik-baik saja?"

Ia menjawab dengan menggumam tidak jelas membuatku memintanya untuk mengulanginya. "Aku baik-baik saja, Harry. Hanya aku sudah sangat mengantuk selama menunggumu sedari tadi, kau tau?" Gumamnya dengan kedua matanya yang terpejam. Apa Ia semengantuk itu?

"L-lalu bagaimana dengan saladnya? Kau akan tetap memakannya, bukan?"

Keenan terdiam, membuatku mendesah berat kemudian Ia menjawab. "Aku sudah tidak mood lagi dengan salad. Aku hanya ingin tidur saat ini"

Aku membelalakan kedua mataku, tidak percaya dengan yang baru saja aku dengar darinya. "Tapi, Keenan--"

"Goodnight, Harry" Ucapnya memotongku.

Aku mendesah berat, merasa perjuanganku sia-sia. Mengusap wajahku dengan kasar, seketika rasa kesal yang tadinya menyelimutiku perlahan menghilang ketika melihat wajah Keenan yang damai saat sedang tertidur. She's so innocent, just like an angel.

**

LEAVE YOUR VOTES AND COMMENTS. THANKS

Deserve Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang