Harry's pov
"Keenan, aku hari ini tidak ada dirumah seharian, aku harus pergi. Kau tak apa?"
Ia menghentikan aktifitas memoles rotinya dengan selai kacang setelah mendengar pertanyaanku, lalu ia berpaling menatapku. "Memang kau mau kemana?" tanyanya kemudian melanjutkan aktifitasnya lagi.
"Taylor"
Dengan menyebut nama itu saja, aku bisa lihat dari air wajahnya yg berubah saat aku menyebut nama Taylor. Ya memang seharian ini aku akan pergi dengan Taylor, aku rindu dengannya, sangat. Sudah berapa minggu kami tidak bertemu? Maksudku-- kemarin saat di Heathrow kami memang bertemu, tapi bukan pertemuan seperti itu yg kumau.
"Okay, kapan kau akan berangkat?"
"Setelah sarapan ini"
"Have fun!"
Apakah barusan itu sarkastik?
**
Keenan's pov
Disore hari pukul 4, aku sudah menonton 3 film DVD sialan ini. Namun rasa bosan masih saja menghantuiku. Aku tidak tahu harus apa lagi agar moodku datang kembali.
Aku masuk ke kamar Harry yg tidak dikunci itu. Niatku tidak macam-macam, aku hanya ingin menaruh pakaian yg sudah di laundry ke dalam lemarinya. Setelah selesai, aku duduk dipinggir kasur dan mendapatkan sebuah foto dengan bingkai yg dipajang rapih.
Diatas rak kecil itu, terdapat foto sepasang kekasih yg terlihat sangat bahagia. Mereka ber-selfie ria. Perempuan berambut blonde itu mencium pipi kekasihnya yg berambut ikal. Dengan background pantai yg sangat indah, aku tidak tahu percis dimana mereka tepatnya. Tapi mereka terlihat sangat sangat bahagia. Aku tersenyum melihatnya.
Lalu aku berpaling ke bingkai yg ada disebelah foto tadi. Fotoku dan Harry dengan latar belakang menara Eiffel, yap. Kami mengambilnya saat di Paris kemarin. Aku ingat saat itu kami menyuruh seorang fans untuk memoto kita dengan kamera Harry.
Di foto itu, kami juga terlihat bahagia. Dengan cara Harry merangkulku yg membuat terlihat jelas kalau tinggi tubuhku sejajar dengan telinga Harry. Dan tangan kananku yg melingkar dipinggangnya, kami tersenyum menampakkan gigi kami saat si tukang foto itu meneriaki kata "Cheeseee!!!!"
Aku terkekeh mengingatnya. Tapi tidak bisa dibohongi, Harry terlihat lebih bahagia difoto pertama tadi dibanding foto kedua yg kujelaskan. Kau pasti mengerti maksudku.
Aku beranjak pergi dan keluar dari kamar ini. Tapi aku malah terhenti ketika melihat bingkai besar dengan foto di dalamnya, foto lima laki laki yg terlihat sangat kompak dan bahagia. Harry dan Niall berposisi menjongkok didepan, dengan ekspresi seperti sedang kesakitan yg dibuat-buat karna tubuh mereka tertindih oleh Liam, Louis dan Zayn.
They are so cute. Like a brothers.
Zayn, laki laki yg bertanggung jawab menurutku. Tampan, cerdas, baik hati walaupun agak susah kalau dibangunkan tidur. Tapi satu yg membuatku salut dengannya, ia tetap dengan pendirian agamanya walaupun banyak yg menghinanya karna itu.
Liam, laki laki bijaksana, tampan, bertanggung jawab, rapih dan bisa dibilang ia ayah dari keempat temannya. Daddy direction, you know?
Louis, laki laki paling konyol, jahil dan berantakan yg pernah ada. Tapi ia termasuk orang yg setia menurutku, pengertian dan sangat peka terhadap kekasihnya.
Harry-- uhm sepertinya aku tidak perlu menjelaskannya. Kau sudah tahu seperti apa dirinya kan?
Niall, aku selalu menganggapnya anak kecil. Bukan berati aku lebih tua darinya, maksudku-- coba lihat wajahnya. What a babby face! Niall orang yg baik, perhatian, walaupun terkadang tidak sopan tapi ia-- tunggu, mengapa aku tidak mengundangnya kesini saja? Maksudku, Niall selalu ada untukku dibanding Harry. Pasti ia mau kan kalau ku suruh menemaniku disini?
**
"Hi, jadi kau sendirian? Kenapa tidak menelfonku dari tadi?"
Uhm typical Niall, suka main masuk rumah orang tanpa disuruh. Aku sebal saat ia sudah mulai kurang sopan seperti ini, tapi sesungguhnya ia pria yg baik. Ia hanya bertingkah semaunya jika dengan keluarga atau orang yg dekat dengannya saja.
"Kau sudah makan?" aku menutup pintu dan mengikuti langkah kaki Niall menuju dapur.
"Ini aku mau cari makan"
Oh jadi ia kedapur untuk cari makan? Pft, untung Harry itu sahabatmu, Niall.
"Kau tidak perlu repot. Sebaiknya kita delivery KFC saja." aku mendorong punggungnya dengan kedua tanganku.
"Tidak!!!" sahutnya tegas hingga aku menutup telingaku. Sejak kapan suaranya nyaring seperti itu?
"Aku tidak mau KFC, aku bosan. Aku bukan penggila ayam, kau tahu? Aku bukan Zayn"
Oke, sepertinya aku salah menawarkan menu padanya.
"How about Pizza?" ia menggeleng.
"Burger King?" menggeleng lagi.
"McD? A&W? Sushi? Sphagetti?"
"Tidak, Keenan."
"Oh, Goooddd!!!" aku mengerang, menjambak rambutku seperti orang kepusingan. Aku tahu ini berlebihan tapi sungguh ini hanya akting. Aku tahu Niall mengikuti langkahku dari belakang.
Lalu aku menjatuhkan tubuhku diatas sofa, Niall meniru gayaku. Menyebalkan.
"Jadi, kau mau makan apa?" aku bertanya tanpa menengok kearahnya.
"Aku-- mau-- apa ya?" kemudian ia berhasil mendapatkan apa yg dia mau. "Nandos!!!"
**
"Terima kasih. Lain kali kau harus cepat. Ok?" pelayan itu mengangguk. Lalu pergi setelah menerima uang dan meminta maaf karna ia telat mengantar. "Nih" aku menyodorkan makanan yg kupesan tadi.
Niall langsung melahap habis habisan. Aku hanya memperhatikannya dengan serius. Aku hanya bingung kenapa orang ini bisa hobi sekali makan? Haha.
"Astaga, maafkan aku Keenan. Aku terlalu lapar sehingga aku lupa menawarkanmu. Kau mau?" aku menggeleng dan tertawa melihat ia menyodorkan makanannya yg sudah tinggal setengah porsi itu.
Aku tahu ia masih lapar, jadi aku sama sekali tidak menyentuh makanannya. Lagipula aku tidak lapar.
Sementara Niall menghabiskan makanannya, aku lebih memilih menonton Tv dan sesekali menontoninya. Bergantian aku menatap kearah Tv dan kearah Niall.
"Hoaaaaa aku kenyaaaang!!!" Niall memegangi perutnya yg membesar karna kekenyangan itu.
"Ya, kelihatan sekali kau sudah kenyang. Lihat saja perutmu, hampir sama dengan perutku." balasku sarkastik dan ia malah tertawa. Tanpa bisa aku tahan, akhirnya aku ikut tertawa. Bukankah aku pernah bilang bahwa suara tawa Niall bisa membuat orang juga ikut tertawa?
Sampai tiba tiba seseorang membuka pintu dan menutupnya kembali dengan sangat-- keras.
**
LEAVE YOUR VOTES AND COMMENTS. THANKS
![](https://img.wattpad.com/cover/11595239-288-k257187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Deserve
Fanfiction"Once you realize you deserve better, letting go will be the best decision ever" [One Direction's Fanfiction]