Chapter 30

4K 346 30
                                    

Keenan's pov

HAPPY CHRISTMAST DAY!!!

Hal pertama yg kulakukan saat bangun pagi ini yaitu menelfon kedua orang tuaku. Sudah 3x kutelfon tapi tetap tidak diangkat. Apa mereka sedang ke gereja? Atau mungkin disana masih malam hari? Entahlah, yg jelas aku melanjutkan aktifitasku pagi ini.

Karna hari ini aku dan Niall akan ke Irlandia, jadi aku segera membersihkan diri dan bersiap siap.

Aku bersyukur karna setelah pesta semalam aku menyempatkan diri untuk packing baju bajuku. Tapi Niall, sepertinya ia belum packing karna pasti ia langsung tidur setelah pesta semalam. Aku melirik jam dindingku.

Pukul 5 pagi?

Apa aku tidak kepagian? Aku berencana tidur kembali tapi entah kenapa mataku benar benar ingin terbuka sekali hari ini.

Setelah selesai mandi aku mengambil blouse dan short pants untuk dipakai. Aku dan Niall baru akan berangkat pukul 11 nanti. Jadi mungkin aku akan bermalas malasan kembali.

**

"Ya ya aku mengerti. Baiklah. Kau hati hati ya? Titip salam untuk orang tuaku. Bye Luke. I'll miss you"

Aku menutup telfonnya.

Luke pulang ke Amsterdam secara tiba tiba. Aku yg membawanya kesini tapi ia malah pulang tanpa meminta izin kepadaku. Idiot.

Tok tok tok.

Aku menghentikan aktifitasku sesaat dan kulihat baru jam 7 pagi. Orang bodoh mana yg bertamu sepagi ini? Aku berjalan untuk membuka pintu dan mendapatkan seorang...

"Harry?" tanyaku dengan ekspresi yang sangat bodoh. Bagaimana tidak? Aku sangat terkejut akan kehadirannya yang secara tiba-tiba ini. Aku memandangnya dari atas kebawah. Ia sudah rapih dengan kemeja, coat, sarung tangan, beanie hat, serta syal yg melilit dilehernya."A-apa yang kau lakukan?"

"Kau tidak bersiap siap?" tanyanya, yang semakin membuatku bingung.

"Untuk apa? Aku baru akan pergi jam 11 nanti" jawabku melihat kearah jam dinding.

"Baguslah. Kalau begitu, aku ingin-- aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"

Aku terdiam, berusaha mencerna kata-katanya. "Mengajakku ke suatu tempat?" Apa yang ingin Ia lakukan? Aku berusaha menolak dengan gerak-gerikku karna aku merasa.... Apa yang terjadi diantara kami, bukankah sudah selesai?

"Mungkin ini akan jadi hari terakhir kita bersama sama" lanjut Harry.

Seperti ditusuk tusuk, jantungku sakit mendengarnya. Ya aku memang akan cukup lama di Irlandia bersama Niall. Tapi--- aku tidak bisa terima jika ia bilang bahwa ini hari terakhir kami bersama sama.

**

"Ingat! Jam setengah sebelas aku sudah harus di apartemen!" peringatku pada Harry.

"Bisakah kau diam? Ini gereja, bukan pasar! Lagipula ini baru jam 8. Lihat saja" ia membalasnya dengan malah membentakku.

Aku diam. Cukup lama. Hanya memandang keatas, menatap Tuhan Yang Maha Esa. Aku mengepal kedua tanganku dan memejamkan mataku lalu berdoa.

"Ya Tuhan, selamat hari natal. Berikan aku kebahagian di hari yg penuh bahagia ini. Dekatkanlah siapa yg menurutmu terbaik untukku. Jauhkanlah yg hanya ingin mempermainkanku. Dan berikan yg terbaik untuk cinta yg rumit ini. Amen"

Deserve Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang