Bab 31 - Fara...?

5.2K 517 81
                                    

Silahkan kontak di ig : @devinandasari

-------------------------------------------------------

Tik Tok Tik Tok,

Jam terus berdetak. Sementara itu, Raizal masih terlelap di sini. Duduk disebuah kursi di dekat ranjang dengan mata yang masih terpejam. Raizal benar-benar tertidur lelap, melupakan janji yang sudah ia buat kepada Fara.

Hhingga akhirnya sebuah lonceng jam berdentang dengan sangat keras. Membuat Raizal tidak sengaja terbangun oleh suara itu.

01.00

Dini hari, mata Raizal mengerjap-erjap. Mengusap-usap mukanya ketika ia bangun kali ini. Mengibaskan pandangan ke sekitar saat merasakan bahwa seluruh tubuhnya sakit karena ia ketiduran di sebuah kursi.

Tapi, beberapa detik kemudian ia terkesiap kaget. Saat ia membuka mata dan memandang ranjang yang ada di depannya, Fara sudah menghilang. Hanya ada sebuah ranjang kosong yang berada di sana. Tidak ada Fara di atas tempat tidur dan langsung membuat Raizal berdiri dan mengibaskan pandangan ke segala arah.

Kosong,

Fara benar-benar tidak ada.

Raizal kebingungan. Menyadari bahwa sedari tadi ternyata ia ketiduran. Melanggar janji yang ia ucapkan pada Fara kalau dia akan menjaga Fara di dalam tidurnya.

"Fara?" Raizal menelan ludahnya sendiri. "Dimana kamu?" Raizal langsung pergi ke luar dari kamar dan mengelilingi apartement-nya untuk mencari Fara. Tapi sayang, semua tempat sudah ia cari tetapi tidak ada tanda-tanda Fara di sini.

Pandangannya kemudian beralih ke arah pintu yang sudah terbuka lebar. Matanya menyipit, dahinya mengerut. Seluruh pikiran buruk mulai menghantui dirinya. Untuk yang kesekian kalinya Fara menghilang. Bisa membuka pintu itu dengan mudah padahal Raizal yakin bahwa tadi dia sudah menguncinya.

"Astaga."

Cepat-cepat Raizal meraih jaket. Pergi ke luar dari apartemen untuk mencari Fara. Tapi untunglah, kali ini Raizal sudah mempersiapkan semuanya. Bahwa tadi ia sudah menyelipkan sebuah alat pelacak di baju Fara yang langsung terhubung pada ponselnya.

Tapi baru saja dia membuka ponsel itu untuk mencari tahu di mana letak keberadaan Fara. Ia kaget setengah mati. Menemukan letak sebuah sekolahan yang ada di layar ponsel.

"Sekolah?" Dahi Raizal semakin mengerut.

Mau apa dia malam-malam begini pergi ke sekolah?

Ia kemudian pergi. Keluar dari apartemen untu mencari Fara.

***

"Brengsek! Keluar lo sekarang!" Maudi menjerit. Dia sudah benar-benar murka melihat Alin yang saat ini mempermainkannya. Sekarang, Maudi telah berada di dalam sekolah. Ia tidak tahu, kenapa Alin menuntun dirinya untuk sampai ke sekolah ini.

Maudi sudah sangat marah. Matanya melotot tajam mengibas pandangan ke segala arah untuk mencari Alin. Maudi berlari, mengitari seluruh sekolah untuk mencari Alin di tengah kegelapan. Tetapi, Maudi masih tidak menemukan Alin di mana pun. Hingga akhirnya, saat dirinya berada di depan sebuah kamar mandi, terdengar suara samar-samar memanggilnya.

"Maudi," ulangnya beberapa kali. Membuat dahi Maudi mengerut karena dia tahu betul siapa pemilik suara itu.

"Alin. Keluar lo!" Maudi langsung melangkah menuju toilet. Membuka knop pintu lalu masuk ke dalam.

Ketika Aku MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang