Bab 24 - Situasi yang Rumit

5.4K 495 43
                                    

Pagi hari. Raizal masih menemani Fara dengan setia. Duduk di samping Fara sambil terus memandangi wajahnya. Menanti Fara bangun untuk menanyakan beberapa hal yang membuatnya penasaran. Raizal tidak tahu kenapa Fara tiba-tiba bangun dan keluar tengah malam. Ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Fara bisa tidur di depan gedung seperti itu. Semuanya terlalu rumit untuk dijelaskan dan Raizal menunggu Fara untuk bangun untuk meminta penjelasan.

Hingga akhirnya mata Fara mengerjap-erjap. Bangun dari tidurnya dan mendapati Raizal sudah berada di sini. Duduk di sampingnya seperti sedang menunggu. "Raizal...?"

"Bangunlah. Aku sudah membuatkan teh hangat untukmu." Raizal kemudian meraih secangkir teh hangat yang ada di atas meja dan menyerahkan kepada Fara.

Seketika itu juga Fara bangkit. Berusaha mengumpulkan seluruh nyawanya hingga akhirnya ia duduk dan meraih cangkir itu. "Terima kasih." Raizal hanya mengangguk kemudian meraih kembali cangkir itu.

Fara sedikit mengernyit ketika melihat Raizal. Tidak biasanya Raizal sampai menunggunya bangun seperti ini. Seperti ada sesuatu yang tidak beres yang Fara rasakan ketika melihat muka Raizal begitu gusar ketika menatap dirinya. Membuat Fara mengernyit karena merasa terganggu akan tatapan Raizal yang seperti itu. "Kenapa? Tidak seperti biasanya kamu seperti ini?"

Raizal hanya bisa melenguh panjang kemudian menatap Fara lagi. "Fara, sebenarnya semalam kamu ke mana?" Tanya Raizal to the point. Ingin segera mengetahui jawaban Fara ke mana sebenarnya ia pergi malam ini.

"Semalam?" Fara tidak mengerti arah pembicaraan Raizal. Bukankah Raizal tahu kalau ia baru bangun? Kenapa dia menanyakan hal yang tidak masuk akal seperti itu. "Semalam aku tidak ke mana-mana." Ucap Fara jujur. Sedikit bingung dengan pertanyaan Raizal.

"Apa kamu yakin semalam kamu tidak ke mana-mana?" Tanya Raizal lagi.

"Raizal, apa maksudmu? Jelas-jelas kamu tahu kalau aku tidur dan baru bangun." Ucap Fara. Dan jawaban Fara langsung membuat Raizal mengusap-usap mukanya frustrasi. Membuat Fara semakin bingung dengan tingkah Raizal yang sedikit aneh.

"Tunggu. Kamu kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Raizal sedikit menggigit ujung bawah bibirnya sendiri. Sebenarnya dia juga tidak percaya akan mengatakan kepada Fara tentang sesuatu yang tidak masuk akal yang terjadi tadi malam. Tapi sepertinya, Fara harus tahu masalah ini. Tentang kejadian yang telah menimpanya beberapa waktu yang lalu.

"Dengarkan aku, Fara. Apa kamu tahu kalau dini hari tadi ada security yang membopongmu ke sini? Mereka bilang kamu ketiduran di depan gedung setelah kamu pulang dari suatu tempat."

Dan penjelasan dari Raizal semakin membuat Fara tidak mengerti. Apa maksudnya barusan? Jelas-jelas tadi malam ia sedang tertidur nyenyak dan tiba-tiba Raizal mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti ini. "Raizal kamu jangan mengigau." Ucap Fara.

"Tidak. Sama sekali tidak. Aku juga kaget ketika security itu tiba-tiba mengetuk-ngetuk pintu dan membopongmu."

Dan perkataan dari Raizal mampu membuat mata Fara melebar dengan seketika. Beberapa detik dia termangu akan perkatan Raizal. "A-apa?"

Raizal mengangguk. Sama bingungnya dengan Fara.

"Apa maksudmu?" Entah kenapa Fara dilanda kebingungan yang luar biasa. Fara berani bersumpah kalau semalam ia tidak pergi ke mana-mana. Bahkan dia tertidur dengan sangat nyenyak. Tapi kenapa Raizal terus mengatakan kalau tadi malam dirinya sedang pergi berjalan-jalan?

Ketika Aku MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang