Sejak Sooji dilahirkan, sang ibu telah meninggal dunia akibat pendarahan hebat. Sejak saat itu, sang nenek dari pihak ibunya bersusah payah merawat Sooji di kampung halamannya, Gwangju. Meski dalam hal finansial nenek Sooji tidak mengalami kesusahan karena kebutuhan mereka yang dipenuhi oleh sang ayah, namun wanita tua itu mengalami kesusahan ketika Sooji kecil menanyakan keberadaan ayahnya. Beberapa kali kebohongan Sooji terima dari sang nenek agar ia berhenti menangis. Sooji ingin tahu rupa wajah sang ayah. Sooji ingin bertemu ayahnya.
Hingga maut merenggut nyawa sang nenek, Sooji di rawat oleh sang ayah. Ada rasa senang dan rasa sedih yang Sooji rasakan. Nenek tersayangnya harus pergi meninggalkan ia sendiri, namun ia begitu senang dapat bertemu dan tinggal dengan ayahnya. Meski pada akhirnya kebahagian tidak pernah hinggap dalam kehidupan Sooji setelahnya.
Beragam macam pelajaran tambahan wajib Sooji ikuti. Ia akan menerima hukuman keras jika Sooji tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Sooji mungkin mengerti baik ayah atau nenek dari pihak sang ayah menginginkan yang terbaik untuk dirinya, tetapi mengapa mereka tidak pernah harus sekeras ini kepadanya?
Hingga ketika Sooju berumur 10 tahun, ayahnya membawa seorang wanita cantik dengan seorang anak yang sebaya dengannya. Ayahnya berkata bahwa wanita itu adalah sosok ibu pengganti dari ibu kandungnya. Sooji teramat senang, Nyonya Son begitu baik kepadanya. Sooji mendapatkan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah ia dapatkan selama ini.
Hidupnya mungkin sedikit berwarna ketika Nyonya Son mengambil posisi ibunya, namun Naeun yang beberapa bulan lebih tua darinya terlihat tidak menyukainya. Beberapa kali gadis itu menangis dan mengadu kepada ayah dan neneknya, membuat Sooji harus kembali menerima hukuman. Sooji berusaha memahami segala hukuman yang diberikan oleh nenek dan ayahnya, meski tidak terlihat wajar.
'Pembawa sial'.
Julukan yang selalu nenek dari pihak sang ayah menjulukinya. Membuat menantu kesayangannya meninggal dunia, itu sebab utama yang selalu wanita tua itu katakan. Sooji hanya mampu meringis, menahan perih di hati ketika menerima kalimat kasar yang dilontarkan sang nenek.
Dan kejadian itu terulang lagi...
"Mrs. Suez, kau melamun?"
Sooji sontak mengerjap, menghentikan kegiatan melamun dirinya dan segera menoleh.
"Ada apa?"
"Rapat dengan Kim Corp akan segera dimulai, sebaiknya anda segera bergegas."
Sooji berpikir, apa ia akan bertemu dengan pria itu lagi? Astaga, Sooji harus membawa obat cadangan sepertinya.
"Baiklah, aku akan bersiap. Tunggu aku 5 menit, kau bisa keluar."
**
Sooji memerhatikan dengan seksama presentasi yang dibawakan oleh salah satu pegawainya. Perusahaan keluarga milik Sooji memang memiliki jenis usaha di berbagai bidang, tetapi saat ini Sooji diperintahkan untuk mengelola sebuah agensi milik keluarganya. BAE Entertaiment merupakan sebuah agensi besar yang setara dengan SM, JYP dan YG. Menciptakan selebriti papan atas sudah menjadi kewajiban yang harus Sooji lakukan selama menjabat sebagai Direktur agensi tersebut.
Secara kebetulan, Kim Myungsoo menjadi salah satu pimpinan anak perusahaan milik Kim Corp yang bergerak dalam bidang fashion. Kerjasama yang mereka lakukan jelas alih-alih dari otak kedua ayah mereka agar mereka semakin mendekatkan diri satu sama lain. Myungsoo yang menyiapkan pakaian dan Sooji yang akan menyiapkan modelnya, seperti itulah kerjasama yang akan mereka lakukan saat ini.
"Saya rasa ada beberapa rancangan sketsa yang harus diubah." usul Sooji ketika pegawai itu telah menyelesaikan presentasinya. Well, ia harus tetap bersikap profesional bukan?
"Ye? Apa.."
"Jika pihak Kim Corp ingin menampilkan kesan polos dan seksi sekaligus, saya rasa akan lebih baik jika warna yang digunakan adalah warna cerah, bukan warna gelap seperti itu."
Sooji berucap, jemari lentiknya mahir membuka lembar demi lembar print out presentasi yang tertera sketsa pakaian yang akan diluncurkan.
"Untuk konsep alam terbuka, pada model sketsa kedua akan lebih baik jika menggantikan rok dengan celana. Lalu...."
Sooji terus memberikan usul tanpa henti, membuat seluruh audiensi tercengang. Otak Sooji sungguh bekerja luar biasa baik, usulan Sooji membuat rancangan sketsa terlihat lebih baik. Selain cantik, Sooji memang sangatlah mahir di segala bidang.
"Baiklah, Nona Bae. Kami akan mempertimbangkan usulan anda."
Kini Myungsoo mengambil alih bicara. Sejak tadi ia memperhatikan bagaimana Sooji mengikuti rapat ini. Wanita cantik itu terlihat sangat berbeda. Keseriusan tergambar jelas di kedua manik coklatnya, berbeda sekali dengan dulu.
"Terima kasih telah mempertimbangkan saran saya, Tuan. Kami akan memanggil model terbaik yang kami miliki."
Jungkook -pegawai yang presentasi- kembali mengeluarkan suara. "Maaf, sebelumnya saya ingin menyampaikan pesan yang diberi oleh presedir kami, Tuan Kim. Baik Tuan Kim atau Tuan Bae telah memutuskan Nona Sooji dan Tuan Kim Myungsoo yang akan menjadi model dari peluncuran produk terbaru kami."
"YE?"
.
.
.
hehehe makin aneh ya? Dont forget to comment and vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE
Fanfiction"Aku seperti hujan, rela berkali-kali jatuh padamu meski kau terus berlari dan mencari tempat berteduh"-Suez