Part 31 - Jail

3K 361 22
                                    

-Percayalah, setiap perbuatan dosa akan dipertanggung jawabkan. Entah di dunia atau di akhirat nanti-

Sooji mempercayai kalimat itu. Kalimat yang selalu dipesankan oleh ibu tirinya, sebelum merenggang nyawa. Mengajar-kan kepadanya untuk selalu berlapang dada. Tak heran jika Sooji dengan mudah memberi-kan kata maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh keluarga dan teman - temannya. Sooji hanya berusaha mengikuti pesan ibunya, toh ia tak dirugikan karena mengikuti pesan ibunya.

Cara terbaik untuk melupakan ialah memaafkan kesalahan orang tersebut. Sooji akui, kalimat tersebut juga berfungsi dengan baik untuk masalahnya. Meski masih tertanama dalam ingatannya, tapi hatinya telah tenang setelah melapangkan dada atas kesalahan yang diperbuat Soojung atau keluarga-nya.

Namun, Sooji tak mengerti. Mengapa kata maaf yang ia berikan tak cukup bagi Soojung? Wanita itu sangat nekat. Memilih untuk menebus dosanya di dunia. Sebuah pilihan yang sulit untuk diambil.

"Soojung."

Sooji mendesahkan nama wanita di hadapannya. Menyerahkan diri pada pihak berwajib? Bukan hanya sekedar itu, Soojung dengan sukarela memberi bukti- bukti dirinya telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Sooji. Termasuk bukti yang dimiliki Naeun. Soojung yang memintanya, meski Naeun tak tau jika wanita itu nekat untuk menyerahkan diri.

"Aku baik - baik saja, Sooji. Aku pantas menerima ini."

Sooji mendesah, lagi. Pening menyerangnya. Ini tak benar, ia sudah memaafkan Soojung dgn sepenuh hati. "Aku sudah memaafkanmu, Soojung. Aku sudah melupakannya, kau tak perlu melakukan ini." keluh Sooji.

"Tidak, Ji." senyum Soojung. "Aku harus menebus dosaku padamu, kau terlalu baik. Aku sudah berbuat buruk padamu, sudah sepantasnya menerima balasan. Ini pantas untukku. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku."

"Tapi.."

Soojung mengintrupsi. "Aku harus menjalani hukumanku, sudah sepantasnya. Sudah, Ji. Jangan khawatir, jaksa bilang paling lama aku akan berada di sini selama 5 tahun, tidak buruk. Lagipula aku sudah banyak menyusahkan kalian dan juga para polisi, mereka mencariku sejak dulu."

Kecelakaan yang dialami Sooji dan Soojung menjadi kasus kecelakaan lalulintas saat itu, namun segera ditutup karena tak kunjung menemukan bukti dan pelaku. "Waktumu sudah habis, Ji. Kau harus pergi, sampaikan salamku untuk yang lain."

Sooji menatap sejenak arlojinya, ia mendesah lagi. Lalu, ia tatap Soojung dengan mata berkaca. Ia tak berhasil membujuk Soojung, semua sudah terlambat. Bagai manapun Sooji harus menhargai keputusan Soojung. Cepat atau lambat Soojung harus menebus dosanya.

"Aku menyayangimu, Soojung."

Sooji memeluk temannya, erat sekali. Ia kehilangan satu orang yang berharga untuknya. Air matanya mengalir, baik Soojung atau Sooji. Mereka terisak sejenak, menyesali segala perbuatan di masalalu. Semua ini bukanlah akhir, melainkan permulaan kehidupan tanpa beban nantinya. Kembali menjadi manusia suci dan memulai kehidupan baru. Sooji harus mempercayai itu, mereka akan bahagia suatu saat nanti. Dengan keluarga masing - masing. Sooji hanya perlu giat berdoa, memohon kepada Sang Kuasa.

"Maafkan aku, Sooji. Terima kasih untuk semuanya."

😉😈😂😁

GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang