Part 14 - The truth

3.2K 451 35
                                    

Seoul, 2008

Sooji menatap pria di sampingnya gugup. Mereka memutuskan untuk menikmati semilir angin sore di atap sekolah setelah mengikuti pelajaran tambahan. Myungsoo itu memang tampan, selain tampan ia begitu baik dan hangat. Sangat sulit untuk menolak pesona lelaki bermarga Kim itu.

"Oppa..."

Sooji menyahut, membuat si lawan bicara menatapnya lembut. Sial. Sooji sangat gugup saat ini.

"Kenapa, Ji?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu."

Myungsoo tertawa. "Hm, katakan saja. Kenapa kau jadi kaku sekali begini."

Sooji mengangguk, ia menatap dalam manik hitam milik Myungsoo. Jemarinya saling bertautan, gelisah dengan pikiran miliknya.

"Aku menyukaimu, ah tidak aku mencintaimu. Mau kah kau menjadi kekasihku?"

Mata bulat milik Myungsoo melebar, tubuhnya menengang. Sudah beberapa kali Sooji berbicara seserius ini dan berakhir dengan candaan belaka, tetapi kali ini raut wajah Sooji tampak berbeda. Mengapa kali ini terdengar serius?

"Kau pasti bercanda lagi kan, Ji." tukas Myungsoo sembari tertawa sumbang.

"Aku serius kali ini. Semua ucapanku serius sejak lalu, hanya saja kemarin aku berbohong karena aku tidak siap mendengar jawabanmu."

Myungsoo menghembuskan nafasnya. Sooji serius kali ini, ia harus bagaimana? Menerima gadis itu menjadi kekasiynya? Bagaimana dengan Soojung? Hal yang sama Soojung katakan kemarin dan dengan senang hati ia menerimanya. Apa Myungsoo harus menolak? Ia tidak ingin Sooji tersakiti. Harus bagaimana dirinya?

"Baiklah, Ji. Aku menerima perasaanmu."

"Benarkah? Kau menerimaku? Terima kasih, oppa. Aku mencintaimu."

**

Sudah tiga bulan hubungan asmara Sooji dan Myungsoo berlangsung. Tidak ada yang berubah dalam hubungan mereka. Hanya saling menyapa jika bertemu atau menikmati semilir angin setelah pelajaran tambahan selesai.

Kencan? Mereka bahkan tidak pernah berkencan layaknya sepasang kekasih pada umumnya. Beberapa kali rencana kencan Sooji ajukan, namun selalu berakhir dengan kata gagal meski ia sudah menunggu lama. Beberapa alasan yang Myungsoo berikan berusaha Sooji maklumi.

"Kenapa kemarin tidak datang, oppa?"

Sooji segera menyerbu Myungsoo ketika pria itu sudah duduk di sampingnya. Kegiatan di kamis sore setelah mengikuti pelajaran tambahan.

"Padahal aku menunggumu di sini."

"Maaf membuatmu menunggu. Kemarin Soojung memintaku untuk mengajarkan kimia, kelas 11 hari ini ujian akhir, berbeda dengan kita yang sudah menunggu ujian nasional"

Sooji terdiam. Ia sempat menaruh curiga melihat perhatian yang diberikan Myungsoo untuk Soojung, tetapi ia segera menyangkalnya. Myungsoo tidak mungkin sejahat itu dengannya.

"Ah begitu, tidak masalah mungkin Soojung lebih membutuhkanmu kemarin dibanding aku. Lain kali kau harus menepati janjimu, ayo pergi kencan."

Sooji tersenyum masam ketika wajah tak enak Myungsoo tunjukan. Pasti pria itu berhalangan lagi.

"Maafkan aku, Ji. Aku harus segera pulang, Soojung sudah menungguiku sejak tadi."

Sooji mengerjap, kemudian ia mengangguk. Ia hanya menatap kepergian Myungsoo pilu. Sebenarnya siapa kekasih Myungsoo di sini?

GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang