Sooji ikut. Karena paksaan lebih tepatnya. Ketiga sahabatnya terus merengek, menyuruhnya agar ikut. Sooji tak tahan. Wajah yang dibuat sok imut, membuat asam lambungnya naik. Bahkan, ia hampir muntah kemarin. Asam lambungnya sedikit sensitif, mudah terombak - ambik.
"Ayo Ji, mereka sudah di bawah." Jieun berseru.
Semalam mereka memutuskan untuk menginap di rumah Sooji, agar tidak merepotkan para lelaki yang menjemput.
"Sebentar!" seru Sooji, ia hanya heran melihat tingkat kehebohan mereka. Demi Tuhan, ini hanya liburan. Meski sedikit berbeda, ada pria yang menemani mereka. Tapi, bukankah pria itu banyak? Mereka bisa mencari di sana, banyak lelaki yang dilahir-kan tampan di dunia ini. Tidak hanya tiga pria menyebalkan yang Sooji ingin makan bulat - bulat.
"Ji, apa yang kau lakukan? Lama sekali!"
Jiyeon menghampirinya. See? Mereka berlebihan. "Sebentar, aku lupa menaruh baju renangku." ujar Sooji, jemarinya sibuk membedah isi lemarinya. Sooji jarang menggunakannya, wajar jika ia lupa meletakkan baju renangnya.
"Pakai saja bikiniku, aku bawa lebih, Ji."
Sooji terbelalak terkejut, ia menatap horor Jiyeon yang terlihat memelas. "Kau gila? Shirreo!"
"Come on, Ji! Kau memperlambat liburan kami, sudah pakai bikini-ku saja!"
Jiyeon geram, tanpa izin Sooji ia menutup koper terbuka milik Sooji. Menyeret benda mati itu dan pemiliknya, sementara Sooji tampak memprotes. Menyerukan nama Jiyeon dengan geram. Sial sekali punya sahabat seperti Jiyeon. Seenaknya sekali!
"Mereka sudah menunggu, kan? Ayo jalan teman - teman."
Sooji mendengus keras, Jiyeon sudah bergabung dengan teman lainnya. Sooji menyeret koper miliknya, bibirnya masih menggerutu ria. Kekesalannya terhadap Jiyeon belum menghilang, namun sudah ditambah dengan kehadiran pria tak diinginkan.
"Sini aku bantu, Ji."
Sooji menurut, koper beratnya menjadi alasan ia menerima bantuan dari pria itu. Ia melangkah lebih dulu, meninggal
kan pria yang membantunya. Biar saja, ia masih kesal sekaligus malu karena kejadian malam itu."Kebodohanmu meningkat sepuluh kali lipat, Bae Sooji!" gerutunya sendiri.
😂😁😂😁
Sooji sial. Kehidupannya yang sial, takdir tak pernah memihak-nya satu kali pun. Seperti ini, dari sekian banyak mobil yang dibawa oleh kawanan-nya. Mengapa ia harus terjebak oleh pria yang ia hindari? Bahkan Naeun yang memaksa untuk satu mobil dengannya, harus mengalah karena kalah berdebat dengan Jiyeon.
Sooji menghembuskan nafasnya berat, pandangannya mengarah ke luar jendela. Menikmati indah
nya bangunan pencakar langit. Mereka akan berlibur ke pulau Jeju, pulau indah yang menjadi kegemaran penduduk Seoul untuk berlibur. Saat ini, mereka akan menuju ke pelabuhan. Memilih menggunakan kapal laut dibandingkan dengan pesawat. Sooji tak mengerti alasannya dan ia tak ambil pusing akan hal itu. Tugasnya hanya mengikuti acara liburan dan segera pulang setelah selesai."Ji, kau baik - baik saja?"
Sooji tak menjawab, ia memejamkan kedua matanya. Malas meladeni pria di sampingnya.
"Ji!"
Dengan malas Sooji membuka kedua matanya, menatap malas pria yang tampak khawatir. "Wae? Jangan berisik, aku ingin tidur. Tutup mulutmu!" seru Sooji, mengitimidasi pria itu niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE
Fanfiction"Aku seperti hujan, rela berkali-kali jatuh padamu meski kau terus berlari dan mencari tempat berteduh"-Suez