Part 3

2.6K 57 0
                                    

Lauren memandang Calvin dengan keras. Risya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

"Dasar lo! Semua cewek lo embat." Calvin berdecak pinggang. "Kecuali dia."

Sekarang tatapan Risya kearah Lauren. "Ngapain lo Ren?"

Lauren menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Risya masih berdiri di samping Lauren, sambil memandangi Calvin dan Lauren bergantian.

Lauren menyentuh pundak Risya. "Balik yuk," ajak Lauren pada Risya.

"Gak, gue mau ke toilet." Lauren mengangguk dan memutar tumitnya, tapi suara Calvin menghentikannya.

"Tunggu lo ma--" belum sempat Calvin berbicara, Lauren segera kembali menghadap Calvin.

"Nih kalau butuh!" Lauren menyerahkan seluruh datanya lalu pergi.

Calvin memandang punggung Lauren yang menjauh dengan tatapan jijik.

'Tuh cewek berani-beraninya sama gue', batin Calvin.

"Oi lo kenapa sih Vin?" Risya yang sedari tadi belum beranjak bertanya kepada Calvin.

Calvin hanya menggeleng. "Oh iya, tadi lo mau kemana?" Calvin balik bertanya.

"Toilet lah," jawab Risya polos.

Calvin tersenyum jail. "Mau gue temenin gak?" Ucapan Calvin membuat Risya membelalakkan mata.

"Anjir, lu cabul banget tai. Kagak mau lah gue sama elu," ucap Risya sambil menendang Calvin, tetapi Calvin menghindarinya.

~~~

Suara bel pulang terdengar. Semua siswa bergemuru keluar kelas.

"Lo pada balik kagak?" Tanya Khanza yang menunggu diambang pintu.

Risya masih sibuk dengan barang-barangnya yang belum ia masukkan ke dalam tas, sedangkan Lauren berjalan menghampiri Khanza.

"Za gue nginep ya?" Tanya Lauren yang langsung pergi meninggalkan kelasnya.

'Kok dia nginep? Bukannya mama dia udah pulang' batin Khanza.

"Oi ngelamun aja, balik kuy," ajak Risya yang membuyarkan lamunan Khanza.

"Lo tuh yang lama," ucap Khanza menjambak rambut Risya dengan gemas, sampai-sampai Risya memekik. "Aww! Sakit bego," ringis Risya.

Sampai di parkiran, Khanza mengeluarkan kunci mobilnya.

"Eh Lauren mana? Balik duluam ya? Kok kagak kasih tau kita, tuh anak emang bener-bener pengen gue bunuh ya."

"Diem deh, apaan sih." Khanza menutup kedua telinganya. Risya tersenyum memamerkan sederet gigi putihnya.

"Ya sorry, kan gue kelepasan."

"Udah balik kayaknya." Risya mengangguk tanda mengerti.

Lalu keduanya masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil tidak ada yang berbicara, hanya terdengar suara lagu yang sedang di putar. Sampai akhirnya Risya membuka suara.

"Za, lo nginep dong di rumah gue, gue sendiri nih cuma sama abang laknat." Risya memandang Khanza dengan penuh harapan.

Khanza menoleh sekilas. "Kayaknya engga deh, Lauren yang mau nginep rumah gue." Jawaban Khanza membuat Risya bingung.

"Hah? Katanya nyokap dia pulang?" Tanya Risya.

"Gue gak tau emang gue emaknya," jawab Khanza.

Setelah itu tidak ada yang berbicara lagi. Sampai akhirnya mobil Khanza memasuki perumahan-perumahan dan berhenti di salah satu rumah.

SEGALANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang