Di pagi yang sejuk, nampak ketiga perempuan tidur dengan nyenyaknya sampai mereka lupa jika pagi ini harus memulai aktivitas seperti biasa setelah liburan semester yang cukup panjang. Berbeda dengan kedua temannya, Khanza tersentak ketika bangun karena Ia teringat bahwa hari ini harus bersekolah.Dilihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 07.00, Khanza segera berlari menuju kamar mandi tanpa menghiraukan kedua temannya. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Khanza segera bersiap-siap dengan buru-buru.
Meninggalkan kedua temannya yang sedang bermimpi indah. sebelumnya Ia sudah berusaha keras untuk membangunkan kedua temannya, tetapi mereka tetap berada pada alam mimpinya.
Beberapa menit setelah kepergian Khanza, Lauren terbangun dari tidurnya. Ia melihat sekitar untuk mencari Khanza, tetapi ia tidak menemukannya. Lauren menoleh kesamping dan melihat Risya yang masih tertidur pulas.
"Risya!!" panggil Lauren membangunkan Risya. Tetapi Risya sama sekali tidak bergeming dari tempatnya. "Nih, anak ya.. kalau udah tidur kayak batu!" Batin Lauren.
Karena lelah membangunkan Risya, Lauren pun langsung melesat menuju kamar mandi. Tak ingin berlama-lama Ia segera bersiap -siap.
"Hah?! Jam berapa ini ?!!!" teriak Risya setelah bangkit dari alam mimpinya.
Ia melihat Lauren yang sedang merapikan dirinya di cermin. "Kenapa lo kgk bangunin gue?" Tanya Risya sambil menyibakkan selimutnya.
Lauren memutar bola matanya dengan malas. "Salah sendiri kebo!"
Risya turun dari ranjangnya sambil menggumam tidak jelas. Ia pun segera mandi dan bersiap-siap. Risya melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 07.50.
"Udah jam segini, Ren. Mending kita bolos ke mall!" ajak Risya seraya duduk ditepi ranjang.
Lauren tidak menanggapi ajakan Risya. Ia memasukkan ponselnya kedalam tas dan beranjak pergi.
"Bareng gak?" tanya Lauren. '
Risya berbalik menghadap ke Lauren." Udah gue bilang gue mau bolos!" tolak Risya.
Lauren mendengus pelan. "Lo mau ke mall dengan pakaian sekolah? yang ada lo bakal diusir dari mall. mending sekolah!" jelas Lauren.
Risya yang mendengar itu memandang Lauren dengan tatapan tajamnya. "Oke, gue sekolah. Puas lo?" kata Risya.
Risya dan Lauren keluar dari kamar Khanza dan berpamitan kepada mama Khanza. Kemudian memasuki mobil Audy putih milik Khanza dan melesat membelah jalanan ibu kota.
~~~~~~~~~~~
Khanza menelusuri koridor kelas. Banyak pasang mata yang tertuju pada Khanza. Belum sampai di depan kelas, tiba-tiba ia mendengar nama nya di panggil. Khanza terhenti dan berbalik, ia menemukan Nate yang menghampiri nya.
"Lo Khanza kan?" kata Nate berdiri di hadapan Khanza. Khanza mengangguk.
"Iya, lo Nate kan? yang nganterin temen gue? lo kelas 11 ya?" tanya Khanza pada Nate.
"Iya. Gue kelas 12 bukan 11. Btw dua temen lo mana?" Khanza nampak memikirkan ucapan Nate.
"Oh Lauren sama Risya? mereka telat jadi gue tinggalin." Nate hanya mengangguk tanda ia mengerti, sebelum meninggalkan Khanza untuk masuk ke ruang kelas nya.
Lalu Khanza langsung memasuki ruang kelas nya. Dia pun menduduki bangku nya.
"Eh Za, bentar lagi ada eksul loh. Lo mau ikut apa?" tanya Lia teman sebangku Khanza.
"Gue? gue futsal lah." kata Khanza menunjuk dirinya sendiri.
"Hah futsal? gila lo itu kan untuk cowok Za." ucap Lia nampak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGALANYA
Teen FictionKisah cinta kami itu rumit, berbelit, dan berbeda dengan kisah cinta pada umumnya.