Part 15

1.6K 45 0
                                    

"Selama ini gue mengharapkan  lo untuk mengirimkan cinta gue ke dia." -Brandon

~~~~~~~~~

Brandon terus menunggu perempuan itu dengan sabar.

Lauren benar-benar belum datang untuk menemui dirinya di parkiran. Padahal kan, ia sudah bilang untuk menemaninya.

Tak lama, ia melihat perempuan itu sedang berjalan dengan santainya menghampiri Brandon.

Membuat Brandon tersenyum manis saat Lauren telah di hadapannya. Brandon menarik lengan Lauren untuk mendekat.

"Buruan naik," ucapnya dengan senyum yang masih terukir.

Lauren mendengus, lalu segera menaiki motor yang di bawa Brandon.

Setelah itu Brandon membawa motornya menyusuri jalan dan berhenti di sebuah tempat yang asing untuk Lauren. Lauren turun sambil mengamati sekitar.

Tadi Brandon mengatakan bahwa ia akan ke rumah Bu Dita, tetapi Brandon malah membawanya ke sebuah hutan yang sangat luas. Jauh dari keramaian.

Lauren langsung memandang Brandon.
"Maksud lo apa hah?! Lo bohongin gue banget tau gak! Basi lo!"

Brandon turun dengan santainya.
"Gue mau punya waktu berdua aja sama lo."

Lauren mengernyit.
"Lo gila ya! Buang-buang waktu berharga gue kalo kayak gini! Norak tau cara lo bawa gue sekarang!"

Brandon mengendus pasrah.
"Ren, gue perlu ngomong sama lo."

Belum sempat Lauren mengatakan sesuatu, tangannya telah di tarik oleh Brandon.

Di sana sudah terdapat bangku kayu, oleh karena itu Brandon membawa Lauren untuk duduk bersamanya. Lauren dengan sangat terpaksa ikut duduk di sebelah Brandon.

"Gue sengaja bawa lo ke sini, karena tempatnya sepi, nyaman dan tenang menurut gue," ucap Brandon seraya mengamati hutan yang rindang ini.

Lauren menghentakkan napasnya dengan kasar.

"Iya emang sepi, nyaman, dan tenang! Tapi tempat ini juga bahaya!" sergah Lauren cepat.

Brandon menoleh manatap Lauren seakan berkata 'apa maksud lo?'

Lauren memutar bola matanya malas.
"Bisa aja di tempat ini kejadian yang tidak di inginkan malah terjadi! Lo mikir gak sih!" Lauren sengaja menekankan kata 'tidak di inginkan'

Brandon terkekeh pelan.
"Gak ngerti gue."

"Dasar bodoh! Kita ini berdua Brandon! Otomatis kejadian yang tidak di inginkan bisa aja terjadi. Apalagi tempat ini sepi! Lo tuh bikin gue darah tinggi tau gak!" Lauren berdecak.

Brandon malah tertawa. Lucu, batinnya.
"Gak usah mikirin gitu kali. Lo kalo mikir tuh yang positif, gak usah banyak negatif nya. Lagian lo Kalo darah tinggi itu tiap hari."

Lauren menatap Brandon seakan ingin menerkamnya saat ini.

"Lo pernah suka sama orang?" ucap Brandon tanpa memperdulikan tatapan Lauren padanya.

Lauren langsung menatap wajah Brandon.

"Pasti lah! Lo kira gue apaan gak pernah suka sama orang, mikir kali."

Brandon terkekeh geli, "berarti gue harus sabar ngadepin sikap lo yang jutek nya minta ampun."

Lauren hanya bergumam pelan.

"Kalo gue suka sama lo, sikap lo ke gue gimana?" tanya Brandon yang membuat Lauren tersentak.

Ia terlihat gugup, namun ia berusaha sebaik mungkin untuk menjawab pertanyaan Brandon.

SEGALANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang