Part 5

2.1K 50 0
                                    

Yang di mulmed ada Nate yaa 💕

" Lo itu cewek yang mampu buat jantung gue gak terkontrol" - Calvin

~~~~~~~
   Khanza berjalan di koridor kelas 11. Matanya melihat Fadlan yang sedang membaca buku dengan earphone yang menggantung di kedua telinganya.

Badannya bersandar pada dinding. Wajahnya nampak serius membaca bukunya. Menambah kegantengannya berkali-kali lipat.

Dengan langkah pelan namun pasti, Khanza menghampiri Fadlan.

Merasakan ada yang berdiri di depannya, Fadlan menoleh sekilas lalu beralih menatap bukunya lagi.

"Hai Fadlan. Lo gak masuk? Kan, udah bunyi bel," ucap Khanza yang nampak sedikit gugup.

Lelaki itu diam tidak menggubris ucapan Khanza.

Merasa di abaikan, Khanza mengangkat tangannya untuk menarik earphone Fadlan.

Fadlan menatap Khanza tajam, "apa?."

Khanza menggeleng lalu tersenyum, "Hehe gak papa. Lo lagi baca ya? Kayaknya serius amat. Btw, udah bel tau," ucap Khanza seakan tenang.

Namun siapa tau, jantungnya berdegup sangat kencang.

Fadlan menatapnya dingin, "terus lo?," tanya Fadlan menunjuk Khanza dengan dagunya.

Khanza merasa pipi nya memerah akibat pertanyaan Fadlan yang terbilang tidak ada artinya. Tapi menurut Khanza itu sangat berarti.

"Gue mau masuk kok, tapi pas liat lo disini, gue jadi nyamperin deh," jawabnya mantap.

"Kenapa?."

"Entah, mungkin hati gue yang nyuruh," ujarnya sedikit malu.

Fadlan mengangguk, "oh."

Setelah itu, Fadlan berlalu meninggalkan Khanza yang masih diam tidak bergeming.

Khanza menatap Fadlan yang masuk ke dalam kelasnya dengan raut wajah kesal.

"Kenapa gue di gini in sih?!," ucap Khanza dengan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

Dengan mood yang kurang bagus, Khanza berjalan lagi untuk kembali ke ruang kelasnya.

~~~~~~

    Lauren setengah berlari menuju kelasnya. Ia sudah telat sekitar 5 menit. Untung pintu gerbang belum di tutup, jadi Lauren tidak perlu meminta izin guru piket untuk masuk.

Dengan napas yang memburu, Lauren melangkahkan kakinya lebih cepat lagi. Karna ia tau bahwa jam pertama ialah pelajaran bu Tia.

Sampai di depan kelas, ia mengetuk dulu pintunya lalu masuk ke dalam.

Bu Tia memandang Lauren tajam seakan ingin menerkam.

"Dari mana saja kamu?!. Kemarin sudah telat dan sekarang kamu mengulangi lagi!. Jawab! Dari mana?!," tanya bu Tia dengan suara yang menggelegar.

Lauren mengendus pelan, "dari rumah," Jawabnya santai.

Semakin tajam tatapan bu Tia pada Lauren, "maksud kamu apa HAH?!. Saya tanya serius kamu malah jawab seenaknya!."

Lauren mengernyit, "bu, saya memang dari ru__." Ucapan Lauren terpotong karena bu Tia sudah kembali berbicara.

"Bagus, jawab terus kamu!!. Udah salah malah nyolot lagi!." Ujarnya seraya membentak.

Ingin rasanya Lauren menyumpal mulut gurunya itu. Tapi itu tidak mungkin terjadi.

Dengan perasaan yang masih kesal, bu Tia menggebrak meja, membuat semua siswa tersentak kaget.

SEGALANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang