Part 3: Rivals

509 37 18
                                    

#Mulmed: Kamesu Mitsunari (cek mulmednya, dan biodata ada di akhir part)

*******

Ai menutup buku fisika dengan pikiran penuh pertanyaan, dan semua siswi kelas 2-A tambah riuh, walaupun Kara-sensei telah menatapnya dengan tajam.

Tap!! Tap!! Tap!!

Seorang murid baru masuk ke kelas 2-A, dan berdiri di depan kelas. Jas serta seragam sekolah melekat dengan sempurna untuk tubuhnya yang cukup ideal. Dasi yang dilonggarkan, juga headset yang melingkari lehernya membuat dirinya terlihat begitu santai. Rambut coklat kelam pendeknya yang tertutupi oleh topinya tak memengaruhi ketampanannya.

"Dia kan, kakak yang aku temui waktu kemarin malam di Osaka. Ah, tidak tidak. Benar-benar very no, mana mungkin dia sekolah disini? Dia sekolah di gakuen Sheikai. Ingat, Ai Nayumi." Pikir Ai dalam hati.

"Murid-murid, hari ini kita kedatangan murid baru. Saya minta kamu untuk memperkenalkan dirimu dulu." Ucap Kara-sensei duduk di bangku guru, dan dia hanya mengangguk.

"Um ... haro, minna-san." Sapanya.

"Hai!" Balas mereka semua, terutama seluruh siswi yang terpesona dengan penampilan murid baru itu, namun tidak untuk Ai yang kembali menatap rumus fisika.

"Watashi no namae wa Riku Shibuki, dan aku pindahan dari gakuen Sheikai. Mmm ... senang berkenalan dengan kalian semua." Ucapnya yang membuat Ai terkejut setengah mati.

"What?! Oh, shit! Ternyata benar, dia benar-benar kak Riku. Aduh ... tamatlah hidupku. Bisa-bisa aku bersebelahan dengan dia." Jerit Ai dalam hati. Ai hanya bisa menutupi wajahnya dengan buku fisika.

"Oke, apa ada pertanyaan?" Tanya Kara-sensei. Salah satu siswi yang agak centil mengacungkan tangannya.

"Um ... boleh minta nomor HPmu gak?" Pintanya.

"Kau ingin bertanya atau meminta sesuatu? Jika kau meminta sesuatu, maaf. Aku tak punya apapun untukmu." Ucap Riku dengan tampang dinginnya. Semua siswa tertawa dengan kekonyolan seorang siswi yang menanyakan Riku.

"Riku, disini ada 2 bangku kosong. Karena ada seorang yang tidak hadir, jadi kamu tinggal pilih bangku yang kamu inginkan." Ujar Kara-sensei. Riku melihat bangku kosong yang berada di sebelah kanan gadis berkuncir Twintails.

"Um ... dia siapa, sensei? Kenapa dia menutupi wajahnya?" Tanya Riku menunjuk ke arah gadis tadi. Sakura melirik pada orang yang ia maksud, dan Ai tengah tertidur pulas.

"Hei, Ai-san. Ai-san!" Bisiknya. Kara-sensei menghampiri Ai dengan rotan yang ia bawa, dan ...

Plaakk!!

Satu pukulan rotan ke meja membuat Ai terbangun, dan berdiri membungkukkan badan.

"Gomen, Kara-sensei." Ucap Ai. Ia menatap gurunya yang menatap tajam, lalu menatap Riku yang tersenyum lembut.

"Aduh ... satu kesalahan kecil mendatangkan malu yang besar." Gumam Ai lirih.

"Apa kau bilang, Ai-san?" Tanya Kara-sensei.

"Ah, maksudku ... "

"Satu kesalahan kecil mendatangkan malu yang besar, Kara-sensei." Ucap Riku mengulangi ucapan Ai. Dia hanya menatapnya dengan penuh pertanyaan.

"Untuk hari ini sensei memaklumi kejadian ini. Tapi, jika kau mengulanginya lagi, maka sensei tidak akan segan-segan menghukum kamu untuk membersihkan WC guru. Mengerti?" Ujar Kara-sensei.

Kare Wa: My Lovely Vampire!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang