Part 24: The Most Monters

99 3 0
                                    

"Onii-san, apa Onii-san merasa kehilangan aku? Aku di sini baik-baik saja, Onii-san. Sebagai hadiah dariku, aku ingin memberikan kekuatan milikku, dan Onii-san akan menjadi seorang m--."

JLEBBB!!

"KYAA ...!!"

*********

Kamesu langsung terbangun kala dia bermimpi buruk tentang Tsutera yang nenberikan sebagian kekuatannya pada pria bersurai pirang ini. Wajahnya tampak pucat pasi, matanya memerah, dan peluh bercucuran membasahi rambut pirangnya. Ketika Bobi mencoba meraba kening temannya, Kamesu dengan wajah beringas langsung menggigit tangan Bobi hingga berdarah.

"KYAA ...!! Kamesu-san, lepaskan gigitanmu!" tukas Bobi berusaha memberontak.

Kamesu yang semula masih berada di bawah kesadaran, langsung melepaskan gigitannya begitu dia baru sadar. Berulang kali dia membuang air liur yang sudah tercampur dengan darah ke kantong plastik hitam.

"Aww, sakit tahu! Padahal aku cuma meraba dahimu, kenapa kau malah menggigitku?" oceh Bobi di sela meniup luka gigitannya.

"G-gomen ne, Bobi. A-aku ...,"

"Aku, aku. Aku apa, Kamesu-san?"

Kamesu mulai merasa aneh pada ruangan yang dia tempati. Dia menatap ke sekeliling ruangan seraya berkata, "Ini di ruang UKS, ya?" tanya Kamesu bernada pelan.

"Menurutmu ini ruangan apa? Perpustakaan? Ya iyalah, kita ada di ruang UKS, Baka!" ketus Bobi.

"Oh. Begitu, ya?" Kamesu menoleh ke arah jendela yang terbuka lebar, menampakkan suasana siang hari. "Apa sekarang waktunya istirahat? Aku butuh cemilan."

Mendengar kalimat Kamesu tadi, Bobi langsung kejang-kejang di atas kursi hingga jatuh terjungkal dengan kursinya sekalian. "Perkataanmu itu, Kamesu-san. Benar-benar menyebalkan," gerutu Bobi.

"Ayolah, Bobi. Aku serius, aku sudah lapar!" rengeknya.

Bobi segera beranjak bangun, dan mengulurkan tangannya pada Kamesu dengan wajah jutek. Dia menatap iris mata biru Kamesu yang tertuju pada tangannya, lalu Bobi segera menggengam tangan Kamesu. Dengan paksa.

"Aaa ... bukannya kita sudah saling kenal?" tanya Kamesu.

"Bukan, Baka! Katanya kau mau cemilan, nanti aku beliin!" ketus Bobi dengan amarah yang meledak.

Kamesu hanya bilang "Oh" yang disusul dengan kekehan renyah. Dia tetap menatap wajah jutek Bobi yang semakin naik pitam. Begitu juga dengan sebaliknya, Bobi menatap wajah imut Kamesu yang dibuat-buat dengan tatapan jijik. Dia langsung membopong tubuh si bule Jepang ini.

"Eh, bukan itu maksudku! Bobi, turunin!" pekik Kamesu berusaha memberontak.

"Sudah diam, Kamesu-san. Turuti saja apa kemauanku kalau kau mau cemilan," kata Bobi.

Menyebalkan, batinnya geram.

**********

Di sisi lain, Shizuka mengajak Tsutera untuk membeli cemilan di toko makanan ringan. Sembari menunggu Shizuka beli cemilan, Tsutera mencoba untuk sekedar berjalan. Awalnya sakit, tapi dia paksakan hingga ...

BRUKKK!!

Dia terjatuh dengan luka lecet di lututnya.

"Tsutera hime-sama!" Shizuka langsung menghampiri Tsutera dan menuntunnya untuk duduk di kursi roda.

"Maaf telah membuatmu panik, Shizuka hime-sa-!!"

Shizuka menempelkan jari telunjuknya di bibir Tsutera dengan tatapan dingin, sedingin tatapan Riku. "Panggil aku Shizuka-san, oke?"

Kare Wa: My Lovely Vampire!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang