Part 6: Senpai or Brother?

276 17 4
                                    

Mulmed: Sakura Sato

"Tolong! ... Tolong! ... "

Dorr!! Bruukk!! Klan vampire timur kini sedang diserang oleh keluarga Nayumi, keluarga pemburu vampire yang paling mereka takuti. Banyak bangsa vampire tingkat rendah yang dibakar, tingkat tengah yang dibunuh, dan tingkat atas yang disegel maupun dimutilasi. Salah satu keluarga vampire tingkat atas, tak lain adalah keluarga Shibuki.

Creekk!! Dorr!! Salah seorang pemburu vampire tergesit, Rinka Nayumi, dengan cepat menembakkan Shotgun ke arah musuh. Saat ini, keluarga Nayumi telah memusnahkan bangsa vampire di ruang tahta.

"Cih, ini tugas membunuh paling berat. Benar-benar membuang waktu!" Desisnya. Mayat bangsa vampire tampak berserakan dimana-mana. Riku yang menurut perkiraan manusia masih berusia 10 tahun mulai keluar dari persembunyiannya. Ia tampak berjalan dengan sangat tenang, tak peduli berisiknya suara jeritan bangsa vampire dan suara tembakkan.

Claakk!! Claakk!! Tangan mungilnya yang tergores mengalirkan darah vampire sampai menetes disetiap jalannya.

Creekk!! Tanpa berpikir panjang, Rinka langsung membidikkan senjatanya ke arah Riku. Ia tak tahu kalau dia adalah anak dari kakak kandung Kira, suaminya.

Dorr!! Craasshh!! Serangan Rinka berhasil menancap kedalam pergelangan tangan mungil yang terkena gores itu. Seketika, matanya berubah menjadi mata ular berwarna merah. Ya, itulah ciri-ciri vampire keturunan medusa.

"Apa?!"

Wuusshh!! Ia mengibaskan tangan yang tak terluka, dan angin kencang berusaha menghempaskan tubuh wanita lincah itu.

"Aaahh!!" Tak bisa menahan angin kencang yang tengah dikendalikan, tubuhnya terhempas jauh ke dinding tahta seiring kekuatannya yang telah kosong.

Bruukk!! Bruukk!! Traakk!! Rinka jatuh terguling-guling, dan menghantam kursi tahta seorang pangeran vampire sampai terguling kesetiap anak tangga. Ia tak sadarkan diri.

Bruukk!! Matanya kembali berubah pada semulanya, namun pingsan karena efek mata Medusa.

"Riku-san!" Seorang kakak datang, dan mengguncangkan tubuh adik tersayangnya yang tengah pingsan. Ia terus meneriaki nama sang adik, sampai menangis dengan air mata darah.

"Aku akan membunuh semua keluargamu, Rinka!" Teriaknya.

********

Kamesu langsung terbangun dari mimpi buruknya. Keringat dingin membasahi wajahnya, jantung berdebar kencang, tangannya gemetaran. Namun ia bisa bernapas lega sambil mengelus dada bidangnya.

"Untung saja, ternyata cuma mimpi buruk. Rik- ... " Ia menoleh ke arah temannya, dan tak ada disampingnya. Ya, jelas dia panik.

"Riku-san kemana? Hei!" Teriaknya. Seseorang menepuk bahu Kamesu.

"Kyaa!!" Siapa orang yang tinggal sekamar dengannya? Riku mengagetkan teman sekamarnya. Dia baru saja pulang dari mimimarket untuk membeli 2 bungkus gelas mie instan.

"Kau ini kenapa?" Tanya Riku. Tanpa jawaban, dia langsung menggenggam pergelangan tangan Riku. Ya, hanya goresan yang ia lihat.

"Kenapa tidak ada peluru yang menancap pergelangan tangannya, ya?" Batinnya.

"Hei," Riku melepaskan genggaman tangannya dengan kasar.

"Kau ini kenapa? Jawab pertanyaanku." Tanyanya lagi.

"Mmm ... aku harap kau tidak marah, Riku-san. A-apa kau pernah berhadapan dengan bibi Rinka?" Tanya Kamesu balik. Tepat sasaran, Riku tak bisa berkata apa-apa.

Kare Wa: My Lovely Vampire!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang