Part 4: You' re not alone

394 24 20
                                    

#Mulmed: Ai Nayumi, dan Shizuka Shibuki

************

Biodata Shizuka Shibuki

Full Name: Shizuka Shibuki
Birth: Tokyo, April 24th (14 old)
Status: vampire
Abillity: Street Fighter, weapon sound expert
Hobby: bereksperimen, bermain piano, mengoleksi kupu-kupu
Kebiasaan: Menjahili kakaknya (terutama menjahili Riku), manja pada Kamesu.

Latar belakang: Shizuka adalah seorang vampire termuda yang bisa menguasai ilmu beladiri Street Fighter, dan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Saat kakak keduanya, Riku belum berubah, Shizuka teringin kakak keduanya bisa tersenyum, namun tak bisa. Ia juga merupakan ahli memainkan senjata bersuara, termasuk senjatanya sendiri yaitu Ultrasonic Flute. Dia buta suara, dan diam-diam menyukai Bobi. Ia juga cerewet jika berebut makanan bersama Riku dan kakak pertamanya, Date Shibuki.

**********

Sesampainya di ruang UKS, Riku masuk dan membaringkan tubuh Kamesu di sofa panjang, lalu duduk di kursi sofa yang ada di samping sofa tersebut. Ia memandang wajah Kamesu dengan tatapan sayu.

"Gomenasai ne, Kamesu-san. Kau tak perlu memendamkan amarahmu, lampiaskan amarahmu dihadapanku saja sudah cukup." Ucap Riku lirih. Lalu, seorang guru kesehatan datang menghampirinya.

"Sumimasen, bolehkah saya memeriksa dia?" Tanyanya. Riku langsung menoleh pada orang itu, dan iris mata ungunya menciut.

"Kau kan ... "

"Ah, Yang Mulia Riku. Maaf atas kelancangan hamba untuk menyapa Yang Mulia." Ucapnya membungkukan badan.

"Um ... tidak apa-apa, Wabuki-sensei. Aku senang ada guru kesehatan yang datang kesini lebih cepat." Ucap Riku menunduk.

"Baiklah jika itu katamu untukku, Yang Mulia Riku. Haruskah hamba tidak memanggil anda dengan kata seperti itu?" Tanya Wabuki-sensei.

"Kau tidak usah memanggilku dengan kalimat formal itu, Wabuki-sensei. Aku ... um ... kau tahu sendiri, kan? Aku ini siswa, bukan pangeran." Jawabnya ragu.

"Baiklah, Riku. Maaf, aku harus memeriksa keadaan Kamesu." Ujar Wabuki-sensei.

"Jangan periksa keadaanku, Wabuki-sensei. Aku baik-baik saja." Ucap Kamesu yang membuat Riku terkejut bukan main. Ya, dia telah siuman sebelumnya.

"Ka-kamesu-san ... "

"Aku hanya ... ahk ... aku hanya perlu menggantikan tabung ini ... tabung yang ada di dalam dada ini. Ahk ... " Ucapnya lagi. Riku langsung berdiri, dan mundur perlahan namun pasti.

"Aku ... se-sebaiknya aku pergi. Su-sumimasen." Riku berlari keluar dari ruang UKS, sedangkan mereka berdua hanya memandang heran.

"Benarkah kau hanya perlu ganti tabung di dadamu itu?" Tanya Wabuki-sensei.

"Iya, sensei. Waktu seminggu yang lalu, aku kembali check-up pada dokter, dan katanya tabung ini sudah harus diganti dengan paru-paru hasil donor. Sampai sekarang belum ada orang yang mau mendonorkan paru-parunya padaku." Jelasnya.

Wabuki-sensei mengambil tabung oksigen kecil dari rak tabung oksigen besar, dan memakaikannya ke sekitar mulut Kamesu. Seketika, Kamesu langsung menghirup oksigen itu dengan sangat lama.

"Semoga ada orang yang mau mendonorkan paru-parunya padamu, Kamesu-san. Tadi, kenapa wajah Riku terlihat pucat? Apa dia sakit?" Tanya Wabuki-sensei mengganti topik.

Kare Wa: My Lovely Vampire!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang