Part 15: Tujuan Raizen

147 10 2
                                    

Keep reading, okey???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep reading, okey???

************

Head master' s Room ...

"Huaahh ... mmm ..." Date yang merasa jengah dengan suasana ruangan memilih tidur dibalik buku mini-novelnya dibanding menunggu murid baru. Baginya, murid baru hanyalah sebuah pengganggu ketenangan hidupnya, dan Date paling benci kalau siapa saja menyuruhnya untuk menyuruh seseorang, termasuk kepala sekolah.

Cekleekk!!

Date kembali terbangun dari tidurnya. Dia mengusap-usap wajahnya, dan merapikan seragam sekolah yang sedikit berantakan saat kepala sekolah sudah datang ke ruangannya.

"Aku sudah tahu kalau kau sedang tidur. Maaf menunggumu lama." ucapnya seraya duduk di kursi kepala sekolah.

"Shit! Sial!" batinnya menggerutu.

"Untuk apa kamu menggerutu? Ini juga salah sensei sendiri," Date sedikit tercengang bercampur curiga pada bapak kepala sekolah. Dibalik responnya, semua kalimat yang dia lontarkan menyambung kata-kata dalam hati Date. "Ah, kenapa dengan mata kananmu?" lanjut kepala sekolah.

"Um, hanya cedera kecil. Aku tidak sengaja memecahkan gelas karena kaget dan aku terpeleset. Akhirnya seperti ini." kekehnya berbohong. "Oh iya, murid barunya mana?"

"Katanya di-..."

"Sumimasen! Boleh aku masuk?" Suara Kamesu yang nyaring memekakkan telinga Date. Dia memilih untuk membaca kembali novel-mininya dengan tenang.

"Masuklah, Kamesu. Ajak murid baru itu kesini juga."

Cekleekk!! Saat Date melihat sosok disamping kanan Kamesu ...

"I-i ... i ... ini mustahil!"

************

Di kelas 2-A, Ai tampak sibuk membaca buku rumus matematika hingga Sakura yang melihatnya bingung sendiri.

"Ai-san, sekarang kan tidak ada pelajaran matematika. Buat apa kamu ngapalin rumus matematika?" tanya Sakura dengan polosnya.

"Diam ah." ketus Ai disela membaca, lalu beralih menatap bangku Riku yang kosong. "Tumben kak Riku belum datang. Biasanya dia datang jam segini." Ai melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul 06.55.

"Sakura-san, menurutmu kak Riku ketiduran sampai bangun kesiangan? Makanya jam segini dia belum datang." kata Ai sembari menutup buku rumus.

"Hmm ... bisa jadi sih, Ai-san."

Braakk!!

"KYAA!!" teriak mereka serempak. Raut wajah panik Ai berubah drastis, menjadi raut wajah datar.

"Bukannya nyapa, malah dobrak pintu." ocehnya. Ya, pria yang mendobrak pintu tadi tak lain adalah Riku sendiri. Dia tak memerdulikan ocehan Ai dan fokus pada ketenangannya sendiri di dunia earphone.

Kare Wa: My Lovely Vampire!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang