Part 18: Misi Paling Konyol

115 7 5
                                    

Seperti biasa di gakuen Tokyo, Riku hanya memandang lingkungan sekolah sambil mendengarkan musik horor lewat earphonenya. Di detik berikutnya, suara notifikasi membuyar kehanyutan Riku di dalam lirik lagu itu, lalu membaca pesan yang masuk tadi.

To: Me
From: Kamesu_Mitsunari

Tunggu aku di kelasmu, My princess!

"A-apa? Kamesu-san!" Riku sangat geram begitu melihat isi pesan masuk yang berakhir menyindir dengan 2 kata 'My princess'. Dia segera membalas pesan dari Kamesu.

To: Kamesu_Mitsunari
From: Me

Nanti saja bahasnya, muka Bulldog. Ajak Bobi sekalian, dia bisa membantu kita untuk menjalankan misi. Kita kumpul di kantin sekolah saat istirahat.

Di sisi Kamesu, dia langsung tercengang melihat nama sindiran Riku yang tercantum di pesan masuk.

"Hee? M-masa aku d-dipanggil muka bulldog? Argh! Bobi! Nanti istirahat, kita ke kantin!" seru Kamesu disela terbawa amarah kesal.

"Untuk apa, Kamesu-san? Ah, aku tahu. Pasti kau bakal minta dibeliin apel dari uangku. Iya, kan?" tebak Bobi.

PLETAKK!!

Kamesu langsung menjitak kepala Bobi dengan kuat. "Bukan, bodoh. Ini kata Riku-san."

Kenapa firasatku mengatakan kalau aku bakal jadi objek dari misi ini, ya? Ck, kau harus positive thinking, Kamesu! Pikirnya dalam hati.

***********

(School bell)

Sesuai dengan tujuan setelah bel istirahat berbunyi, mereka berkumpul di kantin sekolah. Mula-mula, Riku menceritakan kejadian saat dia membeli makanan siap saji dan berakhir dengan tujuan misi yang akan dibuat Riku.

"Apa? Kau akan menjahili Paman Kira?" tanya Bobi tak percaya.

"Ya. Kita akan melaksanakan misi ini nanti malam di pertunjukan tari tradisional Jepang, tempatnya agak jauh dari kuil. Tapi masalahnya, aku tidak tahu apa ide rencana kita agar bisa masuk ke sana dan tidak menimbulkan perasaan tergiur pada para geisha," jawab Riku.

Bobi mulai berpikir ide rencana yang terbaik dengan sangat lama, sesekali dia memakan apel yang dibeli Kamesu sebelum berkumpul.

BRAKK!!

"Hee?!"

"Aha! Aku tahu apa ide rencana kita!" seru Bobi. "Apakata kalau kita jadikan Kamesu-san sebagai geisha disana. Bagaimana?"

"Apa kau bilang?!" tanya Kamesu dengan nada tinggi sembari menggebrak meja tak kalah kuat. "Dengar, aku benar-benar tidak setuju dengan ide rencana konyolmu, Bobi!"

"Aku setuju dengan pendapat Bobi. Secara, wajahmu kan sangat im-,"

"Sekali tidak tetap tidak! Kenapa bukan Riku-san saja sih, Bobi? Dia, kan, punya tubuh ramping kayak perempuan."

"Hei. Seorang pria kalau pergi ke pertunjukan tari tradisional Jepang pasti ingin bertemu atau menatap seorang geisha. Mereka tidak menatap postur tubuh, tapi mereka menargetkan wajah cantik para geisha," Riku segera berdiri dan membuang bungkus snack ke permukaan lantai begitu saja.

"... itu berarti kaulah yang mesti ke sana, Kamesu-san. Baik secara terpaksa maupun tidak!" lanjut Riku.

"Apa hubungannya aku dengan-,"

"Karena kau terlihat cantik saat kau melakukan mode cross-dressing. Sudah puas dengan alasanku, Kamesu-san?" potongnya dingin.

"Sudahlah, Riku-san, Kamesu-san. Hanya karena masalah pendapatku, kalian sudah berdebat hebat sampai orang-orang lihatin kalian. Apa tidak malu?" kata Bobi.

Kare Wa: My Lovely Vampire!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang