Chapter 19

1.4K 55 0
                                    

Ketika melihatnya tidur, aku merasa sangat damai melihatnya bernapas dengan teratur.

Saat melihatnya tersenyum pula membuatku nyaman didekatnya.

"Dark...memikirkan apa?"

"Tidak...aku hanya memikirkan pekerjaan"

"Mm.....Dark"

"Ya?"

"Kapan aku boleh kuliah?"

"Vendra...jangan bicarakan tentang kuliah dulu...,bicarakan dulu kesehatanmu.."

"Tapi..aku sudah sehat"

"Yakin? Yakin kamu sudah sehat? Kakimu saja untuk berjalan masih pincang apalagi untuk berlari saat olahraga nanti"

"Iya...aku tau tapi bisa kau koordinasikan kapan aku bisa kuliah?"

"Hm...mungkin 2 hari lagi"

"Bagus, oh ya? Kau ini Vampirekan? Bukankah Vampire tidak kuat dengan yang namanya bawang putih?"

"Memang tapi kaumku adalah Vampire yang berbeda, kami tidak takut dengan bawang putih, malah kami suka memakan makanan bawang putih"

"Wuoh...kalau....apa itu Salib?"

"Aku punya kalungnya...,aku tidak takut dengan salib..."

"Lalu? Apa kelemahan kalian?"

"Kelemahan kami hanya perasaan, kami bisa dikalahkan dengan prasaan. Karna itulah aku tidak mau kehilanganmu, karna kau Mateku, jika kau hilang aku bisa mati"

"Memangnya ucapan Man Moon itu benar?"

"Kau tidak percaya? Baiklah nanti malam ikut aku"

"Kemana?"

"Nanti kau akan tau, diam disini ya..aku mau keruang kerjaku"

"Ok..."

Aku mencium keningnya yang memiliki arti jangan kemana-mana. Mungkin ia mengerti dengan apa yang kupikirkan.

Veera:

Haih....tenang skali disini. Skarang diakstil besar ini sedang hujan. Aku suka mendengar rintikan hujan.

Saat aku melihat keluar jendela. Aku melihat banyak skali tetesan air yang turun dari langit. Air itu membuatku teringat dengan masa lalu.

"Hhh....argh..!! Kenapa ini? Ayah...Ibu..."

Aku mengingat kejadian 3 Mei. Itu adalah tanggal dimana orangtuaku meninggal dunia.

"Hiks.....hiks........hiks.....hiks..."

"Vendra? Ada apa?"

"Hiks....hiks.....Dark.."

Aku memeluk Darkku. Dan ia menerima pelukanku, ia membirakanku menangis didadanya yang bidang. Ia bertanya padaku sambil mengelus kepalaku.

"Vendra? Cantikku? Ada apa??"

"Dark...aku...aku...aku mengingat kejadian 3 Mei"

"3 Mei? Ada apa dengan tanggal itu?"

"Itu...itu...tanggak dimana orangtuaku meninggal.."

"Ohk...sayangku..yang tabah oke?"

"Hiks...hiks...Dark...trimakasih.."

"Atas apa sayangku?"

"Atas semua yang kau lakukan padaku untuk menjagaku"

"Itu bukan seberapa sayangku, aku sangat menyayangimu, aku tidak akan membiarkanmu direbut oleh siapapun."

Perasaanku slalu begini jika mengingat 3 Mei.

Aku sebenarnya takut saat bertemu Vampire, tapi entah kenaoa skarang aku nyaman menjadi Mate seorang Vampire.

Sebenarnya aku tidak tau apa artinya Mate, tapi dari perkataan Dark. Mungkin Mate adalah kata yang digunakan untuk seseorang yang ditakdirkan bersama.

Tunggu!! Maksutnya....Jodoh??!!.

Vampire Is My Mate??!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang