Shan:
Aku tidak tau kenapa Vendra ingin keruang musik, mungkin dia pencinta musik.
"Kau suka Vendra?"
"Ya aku suka, oh ya? Apa kau bisa memainkan semua ini?"
"Tentu, tergantung dari keinginanmu, kau ingin aku memainkan apa?"
"Hmm......kau bisa main kecapi?"
"Bisa, duduklah dulu, aku akan mengambil kecapinya"
"Iya"
Veera:
Aku melihat Shan mengambil kecapinya, ia duduk dengan menyilang kedua kakinya. Saat ia mulai bermain aku terkagum melihat jari-jarinya yang lincah memetik senar kecapi.
♪♪♪♪~~~~"bagaimana Vendra? Kau suka?"
"Mmhh....merdu skali Shan..."
Shan:
Aku memainkan kecapi sambil menyanyikan suatu mantra. Vendra sudah terbuai dengan musik ini, skarang matanya mendiang mau tertutup.
"Mmmhh......hhuuoommm......."
"...………hm.... akhirnya tidur juga dia"
Aku skarang ini sedang menaruh kecapiku dan membawa Vendra kekamar. Dikamarnya aku menidurkannya. Aku tidak bisa meninggalkannya. Aku duduk disampingnya sambil mengelus pipinya yang lembut.
"Hhhaaa.....hhhh....kenapa ini...,kenapa aku haus??"
Entah kenapa aku haus saat ini, mungkin karna kurang istirahat saja. Argh!! Rasa haus ini semakin menyerangku. Apa yang harus kulakukan...??"
Aku langsung mengambil teko dimeja dan meminum semua airnya. Entah kenapa aku masih haus..., setelah itu aku melihat keVeera yang sedang tidur pulas.
Aku mendekatinya, akupun menumbuhkan taringku dan mendekati leher Veera. Tapi tiba-tiba taringku mengecil dengan sendirinya. Sepertinya jiwaku ini tidak ingin darah.
Setelah itu aku menatap mata Veera yang tertutup, dan tiba-tiba mataku menurun dengan sendirinya kearah bibir Veera.
"Hhhh.....ke...kenapa ini?"
Aku merasa jiwaku menyuruhku untuk merasakan bibir Veera skarang juga. Tapi aku berusaha untuk menolak. Tapi badanku juga setuju melakukan itu.
Aku tergoda menciumnya, dan karna kehausan aku mencium bibir Veera dengan perlahan-lahan.
Saat sampai ditempat tujuanku. Aku merasakan rasa Vanila yang sangat dahsyat. Rasa manisnya membuatku terbuai disana. Aku tidak ingin berhenti melakukan ini.
Tiba-tiba jiwaku membisikan bisikan setan!. Bisikan ini tidak bisa kusadari.
Tanpa kusadari aku perlahan-lahan mengigit bibir bagian bawah Veera. Veerapun karna merasa sedikit sakit ia membuka sedikit mulutnya.
Sumpah!! Aku tidak menyadari jika keretaku sudah memasuki dan menjelajahi daerah milik orang lain.
Kalian ngertikan? Apa yang kumaksutkan disitu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Is My Mate??!!
VampirApa jadinya jika kau adalah Mate dari seorang Vampire??