Akhirnya nindi pulang diantar oleh sehun. Mereka terlihat begitu gugup. Untuk melepaskan ke heningan ini, sehun lah yang membuka topik obrolan. "Nindi, apakah kau mau memberikanku id line mu? " tanya sehun. 'Bodoh, jika dia mengetahui kalau kau suka padanya bagaimana? Sehun bodoh.' batin sehun. "Ah, ne. Idnya 'sehunmine'. " kata nindi malu-malu. "Mwo? Sehun mine?" tanya sehun dengan hati yang sangat senang. "Ne, emmm apakah kau merasa risih? " tanya nindi hati-hati. "Aniya,tidak usah malu. " kata sehun. Menenangkan. "Ne, sehun, kita sudah sampai. " kata nindi memberitau sehun. "Wah, tidak terasa ya? Padahal jaraknya sudah lumayan jauh. " kata sehun dengan senyumannya. "Sehun, terimakasih sudah mengantar ku pulang. "Kata nindi tidak lupa dia membungkukan badannya. "Wahh, tidah usah seperti itu. Emm nanti aku chat ya?" kata sehun yang akan beranjak pergi.
"Waaaaaaaa, tuhaaaaaaaaaaaannnn. Mimpi apa aku semalam?!!!! Ya tuhaann. Aku bersama seorang yang sangat ku idolakan dan dia mau mengechat ku." kata nindi kegirangan di depan pagar. Setelah itu nindi masuk dan berpura-pura memasang muka cemberut.
"Chichiiii, liaaaaaa pergi dari rumah kuu!!! " nindi berteriak-teriak. "Anyeong uri nindi. Daebak, kau sangat cantik yaaaa. Sampai-sampai sehun menyukaimu. " goda lia membuat nindi blushing padahal tadi dia marah-marah. "Aahh, aniyaaa. Dia hanya bias ku. Tidak lebih. Ya, tidak lebih." kata nindi tetap dengan pipinya yang masih memerah. "Woooo, setelah lia dan mark, nindi dan sehun. " kata chichi dengan muka mupeng. "Yak! Kok ada namaku dengan mark?! " tanya lia yang kebingungan.
"Ya gitu dehhh. Oh iya. Mark gimana? " tanya chichi yang buat lia bingung. "Gatau lagi dah sama orang itu. Jarang nge chat lagi. " kata lia terlihat murung. Chichi dan nindi yang melihat itu saling memandang, mereka bertatapan 1 sama lain. "Hei, mungkin mark nya lagi sibuk, kau jangan sedih atau apalah, pasti dia nge chat lagi." kata chichi menenangkan lia.
"Entahlah. Tapi sepertinya tidak ada hara-" omongan lia terputus saat hp nya berbunyi yang ternyata itu dari mark. "Eh aku jawab telfon ini dulu ya? " kata lia yang sedikit menjauhi merekan
"Yeobseo mark? Ada apa? "
"..."
"Aku bukan pembantu mu. "
"..."
"Aisshh, ya sudah! Aku mau karna aku ingin mengenal member yang lain lho! Nanti kirimkan alamat dormnya berada dan pesanannya apa saja. "
"..."Mark meminta tolong kepada lia untuk membeli beberapa sandwich. Karna letak dormnya cukup jauh lia diantr oleh chichi.
"Hemm bayak juga pesanannya. Mahal-mahal lagi. Apa uang mu cukup? " tanya chichi saat hendak memasuki restorannya. "Cukup kok, tadi mark sudah bilang berapa kira-kira uang yang dikeluarkan. " jawab lia . "Oh ya sudah."
Chichi dan lia sudah berada didepan dorm. "Permisi. " kata chichi di depan pagar. Seorang namja keluar, dan orang itu adalah junior. "Lia ya? " tanya junior pada chichi. "Eh, bukan. Yang namanya lia ada disebelahku."kata chichi dengan wajah sedikit gugup. "Mianhe. Aku salah orang. Ayo masuk dulu. " ajak jackson.
Baru saja lia berada di pintunya. Dia sudah mendengar gelak tawa.
"Ini lia, dan sebelahnya siapa namamu? " kata junior pada chichi. "Chichi. " " ohh, ne. Chichi. " kata junior.
"Omo, jadi yeoja (perempuan) ini ya yang namanya suka disebut mark ketika mengingau." kata jackson menggoda. "Yak! Kau! Tidak. Aku tidak pernah menyebut namanya! " bantah mark. "Benarkah? Kau sering menyebutnya, kau kan sekamar dengan ku. Mana mungkin aku tidak sadar. " kata jackson sedikit menahan tawa. "Mana buktinya! " kata mark meminta bukti. "Ini buktinya." kata jackson sambil memperlihatkan video dihp nya.
Video itu memperlihatkan mark sedang tidur dan menyebut kalimat 'lia, kau tidak usah pergi. Disini saja dengan ku. Kau akan kujaga, lia kumohon' seketika lia sangat salah tingkah saat menonton video itu.
"Bagaimana? Kurang bukti? " tanya jackson dengan tawa yang terbahak-bahak, tidak lupak member lain dan chichi juga tertawa. "Ya tuhan,hyung kau benar-benar taku dia pergi dari hidup mu ya. Hahahaha. " kata bambam dengan tawa yang masih terbahak-bahak.
"Ahh sudah lah! Lia ikut aku! " kata mark sambil menarik lia ke balkon. Dia menghentikan langkahnya. "Chichi. Kau ngobrol saja sama jb, sepertinya dia menyukaimu." kata mark yang lalu lari dengan menarik lia. "Omo, jangan dengarkan mark chichi. Dia hanya bergurau. " kata jb berusaha mengubah pikiran dari chichi.
"Ada apa? " tanya lia saat sudah ada dibalkon. "Jadi gin-" omongan mark terputus saat telpon lia berbunyi. "Bentar mark. " kata lia sambil mengangkat telponnya, itu dari ibu lia.
"Halo ibu? Ada apa? "
"..."
"Ibu pasti bohong kan? "
"..."
"Apakah aku harus pulang ke Indonesia? "
"..."
"Tapi,ayah gimana?"
"..."
"Ya sudah. Kututup ya."Mata lia menahan tangis. Mark yang tak tau lia berbicara apa menjadi bingung. "Lia,kau kenapa?" tanya mark yang sedikit khawatir. Pertanyaan itu tidak dijawab oleh lia. Tapi lia langsung memeluk mark dan menangis di dada mark. "Lia ada apa? Jangan membuat ku takut." kata mark denga ekspresi bingung. Mark yang masih melihat lia menangis diam saja sampai menunggu lia berhenti menangis. Mark membalas pelukan dari lia.
"Maaf mark. Aku membuat mu bingung. " kata lia masih didada mark. "Menangislah jika itu membuat mu tenang. " kata mark yan membuat lia semakin tenang.
Lia mengangkat kepalanya kembali. Mark menyuruh lia duduk dikursi yang ada di balkon. "Coba ceritakan lah. " kata mark. "Ayah ku mark, dia kecelakaan dan harus operasi besar. " kata lia masih terisak. "Kau pulang ke Indonesia? " tanya mark raguTbc
"Aku ingin seperti itu. Tapi ibu ku tidak memperbolehkan. Katanya boleh ke Indonesia kalau liburan dan..." kata lia ragu. "Dan apa? " "Dan sudah mempunyai calon suami. " lia benar-benar terlihat malu. "Mwo? " kata mark sedikit kaget. "Kau bisa mengatakan pada ibu mu kalau aku adalah namja chingu (pacar) mu." kata mark yang membuat lia kaget. "Calon suami mark, bukan namja chingu. Lagian pasti eomma (ibu) ku ingin calonnya juga datang ke Indonesia. " kata lia.
"Ya juga sih. " kata mark masih bingung. Lia masih menangis. "Kau bisa meminjam dada ku lagi jika masih menangis... " kata mark yang disambut senyuman lia. "Dan jika aku menangis, kau bisakan meminjamkan dada mu padaku? " lanjut mark. "Yak! Ternyata kau! Tidak jadi ku menangis lagi didada mu. " lia dan mark tertawa.
"Terimakasih mark. Mungkin aku akan pulang ke Indonesia dan tidak kembali, disini tidak ada yang menjaga ku.. " kata lia menunduk. "Lia, jangan kumohon. Aku akan menjagamu. Aku juga akan ikut denganmu ke Indonesia. Kau bisa bilang pada eomma mu kalau aku adalah calon suamimu. " kata mark yang membuat lia kaget. "Tidak bisa mark. Aku akan lebih memilih keluarga ku ketimbang perkerjaan ku. Lagi pula, aku tidak mau membohongi eomma ku, sudah cukup saat aku masih kecil." kata lia dengan senyuman getir.
"Kau tidak perlu membohongi eomma mu. Aku memang ingin menjadi calon suami mu. "
Tbc
Anyeong, thor buat partnya lebih panjang dari biasanya :v, maaf ya kalo ceritanya aneh. Dan harus terpotong disaat yang lumayan menegangkan part. Insyaallah hari ini aku update 2 part. Kalau gak ada kendala dalam sinyal, part yang 1 nya ntar sore kyknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BIAS,MY LOVE
FanfictionLia, seorang anak yang mengejar impiannya ke korea, menjadi seorang penulis, dan juga sangat menyukai 3 boyband. Yaitu Exo, Bigbang, dan juga Got7. Tapi bagaimana jika kekagumannya hilang saat dia bertemu oleh salah satu biasnya?