part 42

49 1 2
                                    

"Oke, kita meluncur ke apartemen Jessica! " ajak nindi.

"Tunggu! Kalau ketahuan bagaimana? " tanyabsehun cemas. "Oppa, kalau kita ketahuan tinggal pergi saja. " jawab nindi santai.

"Oppa! Cepat jalankan mobilnya! " suruh Salsa pada kakaknya.

"Ne! Diamlah! " kata sehun kesal dan mulai menjalankan mobilnya.

.
.
.

"Hei! Itu kenapa ada mark? " tanya chichi saat melihat mark berbicara pada Jessica didepan apartemen Jessica.

"Mungkin mereka ada perlu? " kata bambam mengira-ngira.

Tiba-tiba Jessica mencium sekilas bibir mark dan membuat mereka kaget.

"Omo! Mark! Panas sekali! Boleh tidak aku memukulnya?! " tanya chichi geram.

"Yak! Ibu hamil mana boleh memukul. Biar kugantikan saja! " sahut nindi.

"Aku ikut! " ucap Salsa yang kesal.

"Sudah, kalian diam. " suruh sehun. "Oppa! Aku tidak bisa diam! Nanti biar ku tampol dianya! " marah Salsa.

"Jessica, ayo kita ke makam ibu mu. " ajak mark yang suaranya kecil jika didengar dari tempat sehun dan lainnya bersembunyi, namun cukup bisa didengar.

"Eh.. Emm lain kali saja. " tolak Jessica. "Wae? Eomma mu orang yang baik. Aku harus ke makam eomma mu. " ucap mark sedikit bingung karena Jessica selalu menolak jika diajak ke makam eommanya.

"Jangan-jangan Jessica bohong? " tebak youngjae dari jarak yang lumayan jauh.

"Bisa jadi! Kurasa dia hanya berbohong. " sahut sehun setuju. "Sepertinya dia gila. " kata nindi dengan tatapan membunuh ke arah mark dan Jessica.

"Tapi kurasa dia tidak gila, tapi dia psikopat! " kata Salsa tidak kalah menohok.

"Ssstt!! Nanti mereka dengar! " kata chichi membuat mereka diam.

"Emmm, lain kali saja... " tolak Jessica. "Jessica, kamu pasti sedang... " omongan mark tergantung.

@@@

"Annyeong lia noona! " sapa do saat lia membuka pintu rumah. "Do? Ngapain kesini? " tanya lia bingung. "Kau pasti belum masak? Mari kita masak bersama! " ajak do.

"Ohh, ayo. Aku dengar masakanmu enak. " kata lia sambil mempersilahkan masuk.

"Tidak. Biasa saja. Aku sudah membeli bahan-bahannya. " kata do sambil menunjukkan kantong plastik putih pada lia.

"Wahh, ayoo! " ujar lia semangat.

Mereka segera mengeluarkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

"Emmm, kita mau buat soup? " tanya lia. "Ne (iya). Kita buat soup jagung. Kau suka soup kan? " tanya do.

"Aku suka soup... Hanya saja... " ucapan lia menggantung.

"Ahh, lupakan. Ayo kita masak! " ajak lia sambil berusaha tersenyum.

Soup adalah makanan kesukaan mark. Mark sangat suka dengan soup.

"Kajja (ayo)! " kata do bersemangat.

Mereka memasak bersama-sama. Seperti... Pengantin baru yang sedang mesra-mesranya. Suami yang baik, tampan, imut dan pintar memasak. Dengan istri yang baik juga, cantik, manis dan pintar memasak. Bukankah perpaduan yang sangat mempesona?

"Do-ya! Kenapa kau memperhatikan aku terus? " tanya lia yang sadar bahwa daritadi do hanya memfokuskan pandangannya pada lia.

"Ehh, tidak! " elak do. "Ahh, masa? Kau menyukai ku ya?" goda lia.

MY BIAS,MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang