part 11

180 10 2
                                    

Mark pov

Disaat lia sedang memesan makanan, entah mengapa aku melihat masa lalu ku yang sudah kulupakan sejak ada lia di hati ku. Dia menangis saat melihat ku. Dan tiba-tiba dia berlari ke arah ku dan memelukku. Dia adalah Jessica.

Dia memelukku. Aku ingin melepaskan pelukannya, tapi saat aku melihatnya menangis, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan? Ya tuhan, sekarang hanya lia lah dihati ku, bagaimana ini?

Bruagh

Terdengar seperti benda jatuh. Lia!  Itu lia!  Dia pasti salah faham!  Aku langsung melepaskan pelukan dari Jessica. Jessica kaget karena aku meneriakkan nama lia.

Lia pasti salah faham. Ya tuhan tolong.. 

Yes, aku bisa tarik tangan lia. "Lepasin aku! " lia nangis banget. "Lia tadi itu salah faham. " kata ku berusaha menenangkan lia. "Aku bodoh, mana mungkin seorang mark bisa mencintai orang sepeti ini, gak mungkin kan?  Aku benci kamu mark!  Sakit rasanya. " kata lia menangis sambil berusaha melepaskan genggaman ku. "Chagi (sayang), dia siapa? " tanya Jessica. Sungguh aku ingin mebentak jessica, tapi suasana yang tidak tepat. "Lihat kan?  Kau pasti sangat membenci ku, sampai kau berbuat seperti ini. " kata lia yang membuat hatiku terasa tercabik-cabik.

"Diam Jessica!  Apakah kau tidak tau malu?! " bentak ku karna tidak kuat. "Chagi (sayang)  kenapa kau membentak ku?  Kau lupa janji-janji manis kita dulu?" kata Jessica yang membuat ku ingin muntah. "Bitch! " bentak lia yang membuat Jessica kaget sekaget kagetnya. "Apa kau bilang?!  Kau bilang aku bitch?  Ngaca!  Kau wanita pelacur murahan!  Kau dibayar berapa oleh mark?! " kata Jessica yang sudah pasti menyakiti hati lia. "Cukup Jessica!  Bisakah kau jaga mulutmu?!" sungguh aku tidak bisa menahan amarah ku. Langsung ku peluk lia, entah kenapa aku melakukan ini, tapi tiba-tiba bibir ku menempel di bibir lia.

Jessica tentu sangat kaget. Dia langsung menarikku. "Kau kenapa menciumnya?!" tanya Jessica dengan wajah tak suka. Setelah Jessica berkata, lia langsung pergi dan meninggalkan ku dan Jessica

Author pov

Lia menaiki taksi untuk pulang. Hati lia sangat sakit. Dia berharap untuk bisa melupakan mark. Rasanya sangat sakit.

Sesampainya lia pulang, lia langsung lari kekamar. Nindi dan chichi terlihat khawatir karena dari tadi dia menangis dikamarnya hingga malam.

"Lia, ini ada samyang kesukaan mu. Keluar ya?  Dan cerita agar hatimu tenang." kata chichi membujuk. "Aniya chi, aku tidak mau keluar. Sakit sakali rasanya. Aku sangat ingin sendiri saja. " kata lia masih menangis. "Liaaaa, ayo beli light stick. Akan ku belikan. Tapi kamu keluar yaa. Dan cerita. " kata nindi. "Aniyaaaaaaaaaaaaaa. Aku benci mark. Bunuh diaaaaaa!!  Aku mau bunuh dia!  Pingin tak injak-injak dia nya!  Apa lagi Jessica!" kata lia sambil marah-marah.

"Gini aja deh, aku bakal bantu kamu, tapi kamu keluar dulu. " kata nindi. Lia akhirnya keluar dari kamar. Baru saja keluar dari kamar lia berkata "mana samyang ku?" "samyang mu?  Itu ada, buat sendiri ya??" kata chichi sambil menunjuk kedapur. "Ya sudah, aku masuk lagi. " kata lia yang hendak masuk kamar. "Liaaa, iya aku buat in yaaaa." kata chichi tidak memperbolehkan lia masuk lagi.

Sekarang lia sedang ada diruang tamu hendak bercerita mengenai orang yang dia benci bernama mark dan selingkuhannya. "Aku mau ceritanya pake bahasa indo aja, males lagian. " kata lia dengan wajah murung. "Iya, terserah. " kata nindi. "Jadi tadi itu pas di ka-" omongan lia terputus saat chichi berkata kalau samyangnya sudah jadi. "Iya taruh dapur aja, kamu cepet kesini. Ceritanya mau dimulai. " kata lia.

"Jadi tadi itu pas di kafe, aku kan pesen makanan, pas dah balik kok ada cewek meluk mark, terus aku jatuhin makanannya karna kaget. Mark ngejar aku, pas terus cewek yang bitch itu manggil apa, tau gak?  Manggi chagi anjir!  Terus mark bentak dia, dan dia bilang gini dengan sok cantiknya. 'Chagi, kenapa kau membentak ku?  Kau lupa dengan janji manis kita dulu? ' sumpah kesel banget aku, terus aku ejek dia bitch. Dan dia bilang aku harus ngaca dan aku dibilang pelacur murahan dan dia tanya aku dibayar berapa sama mark... "  "Anjir, bangsat banget tuh cewek sumpah. " kata chichi sambil ikutan emosi.  "Terus mark bentak dia lagi, dan kalian tau mark apain aku? " lia melanjutkan ceritanya dan membuat chichi dan nindi antusias. "Dia cium aku dibibir! " kata lia yang membuat chichi dan nindi kaget. "Awas li kamu hamil. " kata chichi sok serius. "Awas mark gamau tanggung jawab kalau kamu sampai hamil. " nindi ikut-ikutan juga. "E anjir! Pernah belajar kan proses pembuahan?!  Ya kali bibir ketemu bibir hasilnya anak. " kata lia, lalu mereka semua tertawa.

"Makasih ya  udah ngehibur aku :)" kata lia sambil memeluk nindi dan chichi. "Sekarang kita bantu, pertama kita harus cari tau siapa cewek bitch itu." kata chichi. "Betul, tapi gimana? " kata nindi sambil berpikir. "Aku ada ide, Salsa kan pacarnya bambam, suruh cari tau aja, besok kita suruh Salsa kesini. " usul lia. "Ahh, kelamaan. Panggil mimi peri aja gimana? " usul nindi yang kayaknya dia lagi mabuk. "Gobl*k, entar sehun kagak mau kesini lagi. " kata chichi.  "Oiya, yaudah samyangmu dimakan dulu ya?? Baru  Kamu selesain cerita mu 1 chapter aja dulu. " kata nindi.

Akhirnya lia memakan samyangnya lalu menyelaikan novelnya 1 chapter.

@@@

Hari ini Salsa sudah di telpon untuk kesini, 1 jam lagi. Setelah sampai lia menceritakan semuanya. Salsa memutuskan untuk mengajak bambam kerumah nindi, tapi ide itu sempat dilarang oleh lia karna takutnya bambam mengajak mark. Tapi Salsa bilang bahwa tidak akan memperbolehkan bambam mengajak mark.

Akhirnya keputusan itu disetujui. Salsa menelpon bambam untuk kerumah nindi tapi tidak boleh mengajak mark.

Akhirnya bambam sampai dirumah nindi. "Bambam, Jessica itu siapanya mark?" tanya lia to the point. "Kenapa? " tanya mark heran. "Kemarin aku bertemu mark, dan melihat mark dipeluk oleh perempuan, kalau tidak salah perempuan itu bernama Jessica.

"Dia adalah mantan mark. Kata mark, dia sangat sulit melupakan Jessica, hingga akhirnya bertemu dengan mu, dia telah mengganti pengisi hatinya itu lia, bukan lagi Jessica. " kata bambam yang jelas buat lia menangis.
  "Lia, kamu sudah berkali-kali kan ditelpon dan di line oleh mark. Kenapa tidak dijawab? " tanya bambam. "Kamu harus menemui mark, dia lebih memilih mu daripada Jessica, buktinya di depan Jessica, dia menciummu. " kata salsa membujuk lia. "Apa?  Lia dicium mark?  Dan didepan Jessica? " kata bambam kaget. "Ne, aku sangat kaget. " kata lia. "Wahh, cepat temui mark. Dia sangat menyayangimu. " kata bambam.

"Aniya, aku tidak bisa. Beri aku waktu. " kata lia. "Lia, dulu aja setiap kamu lihat mark di tv kau selalu bilang kalau mark adalah suami mu dan junior oppa mu, masa sekarang sudah benar-benar mau jadi suami mu kamu malah kayak gini? " kata nindi sambi sedikit flashback.

Never ever never ever (bunyi hp lia)

"Itu pasti telpon dari mark kan?  Angkat ya li, lusa jadwa kita padat lagi. Cepet angkat sebelum nyesel. " kata bambam meyakinkan. Akhirnya lia mengangkat telpon dari mark.

"Yeobseo. "
"..."
"Tidak ada Jessica? "
"..."
"Ne, tapi aku mau mengajak Salsa. "
"..."
"Iya. "
"..."
"Sudah ku tutup ya. "

Telpon itu ditutup secara sepihak.
"Mark mengajak ku menemuinya di dorm nanti malam. Bukannya disana pasti rame ya? " tanya lia heran. "Member yang lain pulang kerumahnya masing-masing. Jadi hanya mark yang ada disana. " kata bambam. "Salsa, kamu ikut ya?  Kalau mau ajak bambam gapapa. " kata lia memohon. "Ya sudah :)." kata Salsa.

Malam sudah tiba. Lia sedang didalam perjalanan menuju dorm. Dia bersama bambam dan juga Salsa.

Beberapa menit kemudian dia sudah sampai, tapi saat masuk, lia kaget. Karna disana GELAP.

tbc

Jujur, thor juga radak emosi saat membuat karakter Jessica ini. Jangan lupa voment nya yaaaa :*

MY BIAS,MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang