"Yeoboseyo, noona, gwenchana (baik-baik saja)? "
"...."
"Emmm, nanti bisakah aku ingin bertemu denganmu. Ada yang ingin ku bicarakan. "
"..."
"Ne.. Bye.. "Do terlihat sangat khawatir. Tadi, dia mendapatkan sebuah video dari sasaengnya.
Video dimana sasaengnya melempari kaca rumah lia dengan Batu yang berlapiskan sebuah kertas dengan tulisan yang berisi ancaman.
"Arrghh!!! Siapa dia?! Membuat ku gila!! " desah do stres.
@@@
"Mwo? Kenapa bisa pecah?! " kata mark pada kaca yang ada didepannya.
"Aishh, dasar anak iseng. " gusar mark. Pandangannya menangkap sebuah buntalan kertas yang ia yakini sebagai alat pemecah jendela tersebut."Batu? Kenapa dilapisi kertas? Ohhh, sepertinya agar Batu tersebut tampak cantik. " gumam mark lalu kembali berjalan ke kamar lia.
"Lia- huaaaaa. " teriak mark kaget saat melihat lia yang terbaring di atas kasus nya tanpa ada penutup tubuh sedikitpun.
"Kenapa tidak kau tutupi selimut?! " tanya mark. "Yak! Kau pikir,siapa yang menarik selimut ku tadi?! Lihatlah! Selimut itu jauh dari gapaian ku! Apalagi aku kesulitan jalan! " sahut lia emosi.
"Oh, iya. Maaf, tadi aku sengaja melakukannya. " ujar mark polos. "Mark tuaaaann!!!!!!!!!!!!!!" teriak lia kesal.
"Aku ada disini honey, jangan teriak. " sahut mark sambil mendekati kasur lia dengan mode slow motion.
"M-mark?! Apa yang akan kau lakukan?! " teriak lia panik.
"Morning kiss? " kata mark yang langsung mencium bibir lia.
"Lia... Aku pul- kalian sedang apaaaaaaaaaa?!!!!!! " kaget nindi melihat mark dan lia sedang berciuman. Apa lagi sekarang lia tidak memakai sehelai benang pun.
"Huaaaaaaaa!! " teriak lia dan mark bebarengan. Dengan refleks, mark langsung berlari menuju pintu kamar lia lalu menutup pintu kamar tersebut.
"Yak! Kenapa kau malah menutupnya?! " jengkel lia. "Cepat pakai baju muu!! " suruh mark cepat.
"Yak! Kalian mau apa?! Aish!! Buka!! " teriak nindi dari luar.
"Ambilkan baju ku! Dilemari itu! " suruh lia sambil menunjuk sebuah lemari berwarna putih.
Mark menurut, dia mengambil sebuah baju berwarna putih dan sebuah celana.
"Apakah bra dan underwear juga? " tanya mark membuat lia malu.
"Eh, i-iya. " jawab lia malu. "Mau warna apa? " kata mark membuat lia kaget.
"Mark, kau memilih baju dan celana ku tanpa bertanya mau warna apa. Sekarang kau memilih bra ku dengan bertanya aku mau warna apa? Mark, itu di gunakan di dalam. Sudah ambil apa saja. Ceeepaaaaat!!! " kata lia sambil berteriak dikata cepat.
"Lia?! Kau benar-benar melakukan itu?! Kau meminta lebih cepat? Ya ampun! Hentikan! " teriak nindi lagi.
"Aishh, salah faham kan! " keluh lia.
"Cepat pakai! " kata mark sambil melemparkan pakaian lia.
"Ahhhh!! " teriak mark saat tiba-tiba tangannya terjepit pintu lemari baju lia.
"Ya tuhan! Kalian benar-benar melakukan itu?! Ya sudah! Terserah kalian! Kalau ada apa-apa harus tanggung jawab!!!" teriak nindi sambil beranjak ke ruang tamu.
"Ah, sakit. " keluh mark sambil mengelus tangannya. "Sudah. Nanti ku obati. " kata lia yang sekarang sudah memakai bajunya.
"Tunggu, dimana bajuku? " tanya mark mencari bajunya.
"Kau taruh mana tadi? " tanya lia. "Ya aku lupa. " jawab mark.
"Ah, sepertinya diruang tamu! " ucap lia. "Benarkah? Ayo kita kesana! " ajak mark.
"Mark, aku susah berjalan. Batu aku. " ucap lia. "Ya sudah. Sini aku bantu. " sahut mark sambil memegangi tangan lia.
"Pelan-pelan. " kata lia sambil jalan pelan-pelan dengan dituntun oleh mark.
"Iya. Sakit kah? " tanya mark.
"Iya. Perih... " jawab lia. "Mianhae. " ucap mark merasa bersalah.
"Sudah lah. Ayo kita langsung kebawah." ajak lia masih dengan jalan yang pelan.
"Oke, sekarang jelaskan. " titah nindi sambil menyilangkan tangannya.
"Emmm, mark... Mark diusir dari dorm lalu terpaksa dia tidur disini. Setelah itu aku kepanasan dan aku memutuskan membuka baju. " bohong lia dengan suara pelan.
"Good, mark juga kepanasan dan membuka bajunya? Lalu tanpa sengaja kalian berciuman. Oh ya, kalian pasti juga tidak sengaja membuat mark versi junior? " sindir nindi.
"Ohh, ayolah... Kau mempunyai do, kau juga mempunyai Jessica. Aishh... Aku juga tau lia, kau sedang subur. Bahkan bisa dibilang kai sedang sangat subur. Aku bisa menjamin bahwa sebentar lagi aku akan mempunyai 1 ponakan lagi. " lanjut nindi sambil menceramahi mereka.
"Mianhae. Aku lepas kendali. " kata mark sambil menundukkan kepalanya. "Aissh, pabo! Oh iya, mumpung kalian disini, aku ingin memberitahu sesuatu dari hasil pengintaian ku..." gantung nindi.
"Jadi... Jessi-"
Drrrtt... Drrrtt..
"Aishhh, itu hp siapa yang bunyi?! " tanya nindi kesal karena omongannya terpotong.
"Hp ku. Hehehe mian. " jawab lia sambil mengangkat teleponnya.
"Wae? Kenapa nada bicara mu seperti khawatir? Nan gwenchana (aku baik-baik saja). "
"..."
"Oke, nanti siang bagaimana? "
"..."
"Bye. "Ternyata telepon itu dari do.
"Nugu (siapa)? " tanya mark. "Do... " jawab lia pelan.
"Apa yang dia bicarakan? Mungkin setelah ini kau akan mengandung bayi ku. Sudah, jangan beri harapan jika kau tidak bisa memberikan harapan tersebut. " sahut mark sinis.
"Mark?! Dia masih namja chingu ku! " ucap lia emosi.
"Sudah! Putuskan saja! " kata mark tidak mau kalah. "Tapi Jessica membutuhkan mu! Aisshh!! Bagaimana aku bisa mencintaimu- eh. " ucap lia keceplosan.
"Wahh aku benar. Kau masih mencintaiku. " goda mark.
"Aku gak papa kok jadi nyamuk. Gak apa. " sindir nindi.
"Hehehe... Ya sudah lanjutkan. Mau bicara apa ?" tanya lia.
"Eommanya Jessica masih hidup. " ungkap nindi membuat lia dan mark kaget.
"M-mwo?! Benarkah?! " tanya lia kaget.
"Yak! Jangan membuat bola mata ku keluar! Aku kaget sekali! Tidak mungkin lah! Aku sudah ke makam eommanya. " sahut mark tidak percaya.
"Aishh, aku tidak berbohong. Coba kau chat Jessica, katakan bahwa kau ingin ke apartemennya sekarang. Kita lihat jawabannya. " tantang nindi.
"Hemm, oke. " jawab mark menerima tantangannya.
'Apakah aku boleh ke apartemenmu sekarang juga?'
"Oke kita tunggu jawabannya. " kata mark setelah mengirim pesan tersebut pada Jessica.
"Hai aku da- mark?! Kenapa kau tidak pakai baju?! " tanya salsa dan chichi serempak yang tiba-tiba masuk.
"Kaget aku! " teriak mark kaget.
"Kalian bisa tidak kalau masuk tidak tiba-tiba? " tanya nindi kesal.
"Maaf. Tapi kenapa mark ada disini?! Dan dia tidak memakai baju? " tanya chichi.
"Lia dan mark baru saja meneruskan keturunan. " jawab nindi santai. "Apa?! " kaget Salsa dan chichi lagi.
"Eh, t-tidak. " elak lia malu. "Sudah lah. Lihat lehermu! Kenapa merah semua? Leher mark juga. " sahut Salsa membuat lia bungkam.
"Dan... Mark, bisakah kau pakai baju mu?! "

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BIAS,MY LOVE
FanfictionLia, seorang anak yang mengejar impiannya ke korea, menjadi seorang penulis, dan juga sangat menyukai 3 boyband. Yaitu Exo, Bigbang, dan juga Got7. Tapi bagaimana jika kekagumannya hilang saat dia bertemu oleh salah satu biasnya?