Hari ini lia akan bertemu dengan mark. Lia bersiap-siap akan pergi. Lia memakai celana jeans dan menggunakan baju berwarna biru yang longgar, rambutnya dia gulung dan memakai bedak tipis disertai lip balm.
"Wahh yang akan bertemu dengan artis niiii." goda chichi. "Cih! Jika tidak terpaksa aku ingin dirumah saja, aku ingin berenang dirumah." kata lia dengan tatapan sengit. "Yayaya. Cepat. Skrg sudah jam 11.45,jangan buat mark menunggu." kata chichi. "Aku pergi yaa, dadaaa. " kata lia sambil menutup pintu.
Lia berjalan kaki untuk kesana. Karna kompleksnya menuju cafe itu hanya membutuhkan waktu 7 menit jika jalan kaki. Ternyata mark sudah sampai disana.
"Hei mark?" sapa lia sambil menuju mark. "Jangan keras-keras. Mana dompetku?" tanya mark to the point. "Aku mau pesan dulu, kau yang bayarin yaa. " kata lia. "Ya sudah, cepat sana." tidak sengaja lia tersandung dan dia ditangkap oleh mark, dan bibir mereka hampir bersentuhan. Mereka bertatapan. "Mark, lepaskan aku! " kata lia saat dia tersadar. Mark melepaskan lia dan lia terjatuh. "Yak! Kenapa kau melepaskanku?! " tanya lia. "Kau menyuruh ku melepaskan mu, sekarang sudah kulepas kau marah-marah. " jawab mark. Lalu lia pergi untuk memesan.
Setelah lia memesan ice capucino, lia kembali duduk. Daritadi mark hanya menatap lia dan membuatnya sedikit salah tingkah. 'Imut ya dia ternyata' kata mark dalam hati. 'Mwo? Aku bilang cewek ini imut? Tidak-tidak. Mana mungkin kau menyukai perempuan ini.' kata mark dalam hati
"Kenapa dengan wajah ku? Sehingga kau liatin aku terus? " tanya lia sambil meraba-raba wajahnya. "Imut. " jawab mark keceplosan. "Mwo?! Kau bilang aku apa tadi????" tanya lia kaget. "Eh, a aniya, bbalon itu yang imut, bukan kau. " jawab mark gelagapan. "Ooh, kukira kau bilang aku imut, hahaha daebak, seorang mark menyukai balon." "aissh sudah lupakan! Mana sekarang dompetku? "
"Yak, sabarlah. Tidak bisakah kau sabar? " jawab lia mengeluarkan dompet itu. "Oke makasih, apakah kau mempunyai line? Tanya mark. "Ne, aku punya, mengapa? " "Bolehkah aku minta id line mu?" tanya mark. "Oo oke, id ku 'lianamaku', id line mu? " tanya lia kembali.
"Id line ku 'marktuan' nanti aku akan chat kamu boleh? " tanya mark dengan malu-malu. "Oohh, ne. Tentu saja, berarti sekarang kita teman ya? " kata lia sambil berjabat tangan dengan mark. "Ne, sekarang kita teman." kata mark disertai senyuman dari lia.Entah mengapa melihat senyuman lia mark tersenyum dan pipinya memerah.
Tiba-tiba hp mark bunyi, yang ternyata telepon dari bambam. "Hyung, kau dimana? Kita hari ini akan latihankan? Apakah kau lupa? " tanya bambam mengawali pembicaraan. "Oh, ne aku akan segera kesana. Terimakasih mengingatkan ku. Aku tutup ya." balas mark sambil mematikan telepon dari bambam.
"Lia, aku mau pulang, maukah aku antar pulang? " tanya mark. "Ohh, aniya. Terimakasih, rumah ku dekat. Kalau begitu aku pulang juga deh. "
"Ayo keluar bersama." kata mark disertai anggukan dari lia.@@@
Mark povSetelah aku latihan, aku mengambil hp ku dan aku ingin chat dengan lia entah kenapa. Apakah karna kejadian tadi? Kejadian dimana bibirku hampir menyentuh bibirnya? Ya tuhaan. Tolong, aku tidak bisa secepat itu menyukainya. Apa lagi pada perempuan yang adalah mantan fans ku. Akhirnya aku mencoba chat dengan lia
Mark_tuan :lia, ini aku mark.
Kataku mengawali chat kitaTbc
Mian kalo misalnya terlalu pendek

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BIAS,MY LOVE
FanfictionLia, seorang anak yang mengejar impiannya ke korea, menjadi seorang penulis, dan juga sangat menyukai 3 boyband. Yaitu Exo, Bigbang, dan juga Got7. Tapi bagaimana jika kekagumannya hilang saat dia bertemu oleh salah satu biasnya?