Chap 5

958 145 8
                                    

Al benar-benar pergi meninggalkan Yuki di gang seperti itu. Sepi menyeramkan dan pastinya banyak berandalan yg berkumpul disana tapi Al tega meninggalkan Yuki sendirian disana

Yuki berjalan sambil berbicara ditelpon dengan Ranty. Ranty menganjurkan Yuki menggunakan gps untuk pentujuk pulang kerumahnya. Tidak terlalu jauh tapi jika ditempuh dengan berjalan kaki saja itu sangat memakan waktu cukup lama

Langkah Yuki terhenti saat ada seorang lelaki berjenggot tebal dan terlihat bukan orang baik-baik, diapun berusaha untuk menenangkan dirinya dan berpikir

"Bagaimana ini" gumam Yuki ketakutan. "Tenang Yuki jangan takut lo harus berani" Yuki terus menenangkan dirinya. Lelaki itu makin dan semakin mendekat

Ternyata Al Tidak setega yg dipikirkan Yuki. Buktinya dia memperhatikan Yuki dari kejauhan. Saat lelaki itu makin dekat, Yuki terlihat panik. Al belum bergerak karna dia ingin memberi pelajaran pada Yuki

"Cantik kamu ngapain disini sendirian. Mendingan temenin abang" goda lelaki itu. Yuki bergidik mendengar ucapan lelaki itu. Lelaki itu mencoba memegang Yuki, dan Al yg tau akan hal itu hendak berlari menyelamatkan Yuki. Tapi langkahnya terhenti saat Yuki melempari lelaki itu dengan batu

"Eh berani ya lo sama gue" bentak Yuki terus melempari lelaki itu dengan batu

"Aduh. apa-apaan sih lo. gue ini ngajak lo seneng-seneng bukan dilemprin batu" sewot lelaki itu. Yuki terus melempari lelaki itu dengan batu. Tapi lelaki itu semakin mendekat. Dan Yuki makin ketakutan mana batunya kecil-kecil lagi

"Ah kayu. Iya kayu" ucap Yuki tak mau kalah dengan lelaki itu. Yuki mengambil kayu yg kebetulan ada disitu. "Maju sini kalau berani" tantang Yuki. Dan bugh lelaki itu dipukuli Yuki hingga akhirnya kabur

Al tersenyum melihat tingkah Yuki, tanpa sadar diapun tertawa tak tahan melihat kejadian itu. Yuki merasa ada yg tertawa, diapun melihat kearah suara tersebuy.

"Dia!" Seru Yuki sambil menggenggam erat kayu yg dipegangnya dan melangkah ingin melabrak Al. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Al tertawa. "Kalau dipikir-pikir tuh anak emang keren dan ganteng. malah kebangetan gantengnya" gumam Yuki terus memperhatikan Al. Al tersadar kalau dia diperhatikan akhirnya berhenti tertawa lalu menghampiri Yuki

"Kenapa masih mau nantangin gue" sindir Al. Tanpa pikir panjang Yuki memukul Al dengan kayu yg tadi dia

"Jadi ini kerjaan lo. Terima ini biar lo tau rasa" geram Yuki

"Apaan sih. Sakit tau" sewot Al lalu meraih tangan Yuki yg memegang kayu dan menariknya hingga Yuki hilang keseimbangan lalu jatuh sambil mendorong Al. Al tak mampu menahan Yuki hinga akhirnya Yuki kini berada diatasnya

Saat keduanya merintih, Al tak sengaja menatap wajah Yuki begitu dekat. Sebaliknya Yuki, dia juga menatap wajah Al

"Dia sangat tampan kalau sedang seperti ini" puji Yuki dalam hati. Al pun sama dengan Yuki mengagumi kecantikan wajahnya yg ternyata kalau dilihat secara dekat terlebih Yuki hanya diam membuat jantung Al berdetak dua kali lebih kencang dari biasanya

Yuki tersadar kalau Al sedang memperhatikanya, terlebih tangan  Al yg berada bahunya lalu dengan cepat Yuki mendoro Al.

"Ngapain meluk-meluk gue" ucap Yuki yg sudah bangun dan menepuk-nepuk pakaianya

"Siapa juga yg meluk lo. Orang lo yg dorong gue" ucap Al tak terima dibilang seperti tadi

"Jelas-jelas tangan lo ada di bahu gue masih ngelak. Apa coba namanya kalau bukan meluk" ujar Yuki

"Kalau lo nggak dorong gue. Gue nggak mungkin mau megang lo" ucap Al membela diri

"Ngaku jugakan lo" ucap Yuki lalu melangkah

Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang