Al sudah berada dirumah Indun langsung masuk kekamar dan melihat Yuki. Al mendekati Yuki yg terduduk dan terus menangis
"Udah ya jangan nangis lagi" Al merangkul Yuki lalu mengelus rambutnya mencoba memenangkan Yuki
"Alki Al. Alki hilang. Gue nggak bisa jaga dia" Yuki tak kuasa menahan tangisnya. Dan sungguh memilukan karna tangisan Yuki kali ini tidak dibuat-buat seperti biasanya kalau mereka lagi berantem
"Udah dong. Jangan nyalahin diri lo sendiri. Ini semua sudah terjadi" ucap Al
"Iya Yuki. Alki pasti ketemu kok" ucap Indun
"Iya Ki. Lo yg sabar ya" timpal Ranty
"Maaf den Al. saya cuma mau ngasih ini sama den Al" Ipul memberikan selembar kertas pada Al
"Inikan..." ucap Al tak meneruskan ucapanya
"Den Al kenal sama pemilik mobil ini?" Tanya Ipul
"Seperti aku harus pergi sekarang" Al hendak melangkah tapi Yuki menahanya
"Tunggu Al!. Apa lo kenal sama mobil yg nyulik Alki?" Tanya Yuki. Al mengepal menandakan marah
"Biar gue selesaikan ini semua" ucap Al. Yuki tak mau melepaskan tangan Al
"Jangan gue mohon. Kita bisa bicarakan ini dengan kepala dingin. Ini pasti....." Yuki menundukan kepalanya tak mau meneruskan ucapanya
"Kenapa?" Tanya Al
"Tunggu bang Max sama babe. Kita nanti cari tau apa yg harus kita lakukan" ujar Yuki tak mau Al bertindak gegabah
"Iya Al benar kata Yuki. Kita tunggu bang Max sama babe aja. Nanti kita pikirin bagaimana caranya" ucap Ranty. Tiba-tiba ponsel Al berdering
"Nomer siapa ini"gumam Al
"Siapa tau aja itu nomer orang yg nyulik Alki" ucap Yuki yg mendengar gumaman Al
"Hallo" sapa Al dengan ragu dan cemas
"Kalau mau anak lo selamat. Lo harus menebusnya" ucap seseorang membuat Al tercengang dan terdiam. Yuki merebut ponselnya lalu menloudspeaker ponsel Al
"Ini siapa?" Tanya Yuki
"Serahin uang sebanyak satu milyar maka anak lo gue kembalikan" tegas lelaki disebrang sana membuat Yuki dan yg lain terkejut
"Sedikit aja lo ngelukai anak gue. Gue bakal buat hidup lo menderita" geram Al. Lelaki disebrang sana malah tertawa
"Nyawa anak ini ada ditangan lo. Kalau lo mau anak ini selamat lo harus nurutin keinginan gue. Dan lo harus inget satu hal jangan pernah melibatkan polisi. Karna lo bakal tau akibatnya. Camkan itu baik-baik" sipenelpon gelap itu langsung menutup telponya
"Arghhh" teriak Al hendak meninju meja tapi Yuki segera menahanya
"Kalian keluar biar kami selesaikan ini berdua" ucap Yuki lalu menyuruh Al untuk duduk. Sememtara Ranty dan Indun keluar dari kamar Yuki dan menutup pintu kamarnya
"Alki dalam bahaya" Al mengacak rambutnya. Yuki langsung memeluk Al
"Gue tau. Tapi lo harus tenang. Hmmm gue mau tanya satu hal?" Yuki melepaskan pelukanya lalu menatap Al dengan serius
"Mau tanya apa?" Tanya Al balik
"Itu plat mobil siapa?" Tanya Yuki
"Intan. Itu mobil milik Intan yg sudah lama nggak dipake" jawab Al. Yuki terdiam dan merasa kalau ancaman Intan memang benar-benar terjadi. "Lo kenapa?" Tanya Al melihat reaksi Yuki yg tak bisa di tebak
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano Nano
FanfictionNano nano??? Ya karna ceritanya akan seperti permen nano-nano yaitu manis asam asin rame rasanya..