Chap 31

758 116 11
                                    

Yuki sudah selesai operasi, dan berjalan dengan lancar. Sehari setelah operasi Intan dan Imron berada diruang Yuki dirawat. Al menyerahkan surat perjanjian pada Intan, lalu Intan membaca surat tersebut. Intan setuju lain halnya dengan Imron yg merasa kalau perjanjian tersebut merendahkan anaknya

"Saya nggak setuju" bentak Imron karna anaknya menikah hanya lewat penghulu saja dan kalaupun bercerai cukup mengucapkan talak saja itu berarti sudah cerai karna tak memiliki surat nikah

"Bukankan dari awal saya sudah bilang sama om. Masih untung saya ijinin dia tinggal serumah sama istri saya. Kalau lelaki lain pasti nggak perduli" ucap Al. Yuki meraih tangan Al lalu menganggukan kepalanya meminta Al sabar

"Udah pak kalau emang bapak keberatan silahkan laporkan suami saya pada polisi toh kalian punya buktikan jadi kalian akan menang. Tapi saya akan melarang suami saya untuk menikahi anak bapak. Bodo amat mau anaknya lahir tanpa bapak kek salah sendiri kenapa mau aja tidur sama laki orang" ujar Yuki membuat Intan terkejut. "Hukum bisa dibeli sekarang. Lagian ini bukan kasus pemerkosaan karna anak anda sendiri yg kegatelan dan sudah ada bukti kalau anak anda selalu menggoda suami saya. padahal suami saya aja nggak perduli tuh sama anak bapak. Malah suami saya pernah ngusir anak bapak karna perbuatan anak bapak yg tidak sopan terhadap suami oranh" tegas Yuki. Imron merasa geram karna kedua orang dihadapanya benar-benar tak menghargainya. Imron mengepalkan kedua tanganya

"Gimana om. Silahkan serahkan  buktinya sama polisi aku siap kok dipenjara" ucap Al. Intan merangkul tangan ayahnya

"Kalau memang Intan hamil anak Al pasti akan menerima usulan saya melaporkan Al kepolisi. Kalau ia gue yg rugi karna suami gue ditahan" batin Yuki

"Saya setuju. Tapi saya ingin menikah dipercepat bila perlu besok" ucap Intan. Yuki tersenyum miring karna Intan beneran sudah tidak waras menurutnya

"Baiklah itu artinya gue harus segera mencari tau soal lelaki itu supaya Intan nggak lama tinggal bareng gue dirumah. Sekeras apapun Al pasti akan tergoda sama Intan apa lagi sudah resmi jadi istrinya. Nggak ini nggak boleh terjadi. Gue nggak boleh biarin Al tergoda sama wanita penggoda ini" batin Yuki

"Lo tenang aja setelah anaknya lahir juga gue bakal kasih talak tiga sekalian" bisik Al saat Intan dan Imron sedang berunding

"Sekarang aja lo ngomong gitu. Nanti sering berhadapan sama dia terus serumah bareng palingan gue yg dibuang" ketus Yuki. "Tapi nggak apa gue pasrah aja. Mungkin takdir gue gini sakit hati juga pisik gue sekarang" lanjut Yuki terlihat sedih. Al membelai pipi Yuki lalu mengecup keningnya dengan lembut

"Gue janji. Selagi gue bernafas seketus apapun lo sama gue. Gue nggak akan melupakan lo demi yg baru. Gue cinta sama lo karna lo nggak seperti cewek lainya yg matre. Tapi ya lo ini sukanya jajan" ucap Al meyakinkan Yuki kalau dia tak akan bisa tergoda sama Intan.Yuki mencubit Al karna kalimat terakhir yg membuat Yuki kesal. Namun setelah itu Yuki tersenyum lalu mengecup bibir Al singkat

"Makasih. Tapi gue tadi ngomong ke Intan gitu hanya ingin tau reaksinya si Intan saja dan ternyata gue paham sekarang" ucap Yuki. Al menepuk tangan Yuki karna Imron dan intan sudah selesai berdebat

"Baiklah saya terima usulan kalian. Tapi ingat jangan buat Intan menderita karna aku nggak segan untuk menutut kamu" tegas Imron

"Bapak. Kami bukan mapia yg bisa bertindak jahat sama anak bapak yg ada anak bapak yg akan bikin ulah sama kami. Jadi mendingan kita selesaikan dipengadilan saja deh" ucap Yuki

"Jangan. Aku mau anaku lahir punya bapak. Bukan tanpa bapak. Aku nggak mau menanggu malu" ucap Intan

"Orang macam dia mana punya malu" gumam Yuki. Al tersenyum pada Yuki saat mendengar gumaman Yuki

Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang