Al menunggu apa yg ingin dikatakan Keyna, Keyna meraih tangan Al laku menggenggamnya
"Mbak sepertinya harus berhenti kerja. Mbak ingin banyak istirahat supaya anak yg mbak kandung ini sehat" ucap Keyna
"Iya mbak. Kalau soal itu mbak nggak usah khawatir. Aku aku akan mengurus semuanya" ucap Al
"Bukanya waktu itu kamu pernah berencana mau mengenalkan pacarmu pada mbak. Ya pasti kamu ada niatan untuk lebih serius lagi iyakan?" Tanya Keyna
"Iya mbak tadi emang aku ada rencana mau menikahinya. Tapi karna kematian mas Argha jadi aku membatalkan rencana itu. Cuma aku juga udah bilang kalau setelah mbak melahirkan aku akan menikahinya" ujar Al. Keyna mengganggukan kepalanya
"Kalau kamu memang mau menikah. Ya sudah sebaiknya menikah saja sebelun mbak melahirkan" saran Keyna
"Nggak mbak. Aku sudah berniat akan menikahinya setelah mbak melahirkan. Itupun kalau dia mau kalau nggak ya berarti bukan jodoh" ujar Al. Keyna tersenyum mendengar perkataan Al walau Keyna tau kalau dirinya penyebab kebahagian Al tertunda
"Ya sudah kamu anterin Yuki gih. Mbak mau tidur sebentar" suruh Keyna
"Dia udah jauh kali mbak" ketus Al. Keyna mengerutkan keningnya
"Terserah kamu saja deh. Mbak sih nggak mau kalau sampai Yuki kenapa-napa dijalan. Soalnya mbak sudah janji sama dia. Jadi mbak nggak mau kalau sampai Yuki celaka" Keyna menarik selimutnya lalu menutup matanya
"Janji" gumam Al. Al langsung berdiri lalu pergi meninggalkan Keyna
"Kebiasaan banget sih mbak Keyna. Emangnya Yuki itu anak kecil pake dianter segala. Dia juga kesini sendiri. Ya pulang juga sendiri" gerutu Al lalu masuk kedalam mobil dan menjalankan mesinya kemudian pergi
Yuki berjalan sambil melamun, merenungi permintaan Keyna yg teramat sulit baginya. Dia nggak mungkin menjadi ibu dari anak orang lain yg taka ada hubungan apapun denganya, Yuki menghela nafasnya lalu duduk sejenak di pinggir jalan tanpa memikirkan sekitarnya
Al melihat Yuki yg sedang duduk dijalan terlebih terlihat sedih langsung mengehntikan mobilnya. Al keluar dari mobil lalu menghampiri Yuki
"Argghhh" teriak Yuki sambil mengacak rambutnya sehingga Al terlonjak kaget
"Eh lo kenapa?" Tanya Al yg melihat tingkah Yuki. Yuki menatap Al tajam lalu berdiri dan meninggalkan Al. Al berlari lalu menghalangi Yuki
"Eh tunggu dulu" cegah Al
"Apa!!" Bentak Yuki
"Mbak Keyna minta gue anterin lo pulang" ucap Al
"Nggak usah. Gue bisa sendiri kok" ketus Yuki melangkah kembali
"Gue tau. Tapi gue nggak bisa nolak permintaanya mbak Keyna. Jadi mendingan lo pulang bareng gue" ucap Al lalu menarik tangan Yuki
"Nggak mau gue bilang. Lo pulang aja sana. Terus lo bilang kalau gue udah sampai dengan selamat. Supaya mbak Keyna tenang" ucap Yuki
"Ya terserah lo sih" Al meninggalkan Yuki lalu kembali ke mobilnya
"Dasar" gumam Yuki lalu melangkah kembali
"Tunggu. Ya gue harus anterin dia pulang" Al kembali kearah Yuki lalu menghalangi langkan Yuki
"Apa lagi" sewot Yuki
"Please lo pulang bareng gue. Kali ini aja. Gue janji nggak bakalan macam-macan sama lo. Gue jami lo selamat sampai tujuan" bujuk Al. Yuki tersenyum kecut mendengar permintaan Al
"Makasih. Tapi nggak perlu" ketus Yuki. Al berlutut dihadapan Yuki membuat Yuki malu dengan tingkah Al. Terlebih ini dijalanan
"Apa-apaan sih lo. Bangun cepetan" Yuki berusaha membangunkan Al tapi Al tetap tak mau
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano Nano
FanfictionNano nano??? Ya karna ceritanya akan seperti permen nano-nano yaitu manis asam asin rame rasanya..