Al memberitahu Keyna kalau Yuki dirawat dirumah sakit karna besok akan dioperasi jadi tak bisa pulang kerumah. Al juga memberitahu keluarga Yuki kalau Yuki akan menjalankan operasi besok, jadi keluarga Yukipun berencana menjenguk Yuki bareng. Al masuk keruangan Yuki dirawat dan meliha Yuki yg tertidur pulas
Al mengelus rambut Yuki lalu mengecup keningnya. Al berbaring disamping Yuki lalu tertidur bersama
______
Yuki merenggangkan otot-ototnya karna merasa pegal, namun dia tak bisa melakuan itu karna Al memeluknya dengan erat
"Maafin gue Al. Tapi ini terpaksa. Kalau lo nggak mau nikahin si Intan. Maka nama baik lo akan tercemar. Gue nggak mau mbak Keyna merasa sedih apa lagi mbak Keyna memutuskan untuk untuk tetap tinggal disini. Padahal sebelumnya mbak Keyna maunya ikut orang tuanya menetap disana. Maafin gue ya Al. Lo tenang aja gue akan selalu ngedukung lo" batin Yuki. Yuki mengelus lengan Al hingga Al terbangun
"Lo udah bangun?" Al mengucek matanya lalu beranjak dari ranjang langsung duduk dikursih
"Al" seru Yuki
"Hmm" sahut Al
"Kapan lo nikahin si Intan?" Tanya Yuki. Al mendengus kesal mendengar nama Intan disebut
"Gini aja ya. Gue bakan nikah sirih sama dia. Selama anak itu belum lahir gue nggak mau sekamar sama dia. Nah setelah anak itu lahir gue ceraiin aja" ujar Al. Yuki langsung memukul kepalanya
"Lo gila. Mana mau dia diceraiin sama lo" gemas Yuki
"Terus" ucap Al
"Ok nikah sirih sama dia. Dia juga boleh tinggal dirumah. Kalau soal anak gue mau nanya sama lo" ucap Yuki terlihat serius
"Apa?" Tanya Al
"Lo yakin nggak tidur sama dia?" Tanya Yuki. Al kembali mendengus
"Gini ya. Malam itu gue emang minum. Bukan berarti gue minum-minunan beralkohol. Tapi minum bir. Yg bikin gue heran kenapa gue bisa nggak sadarkan diri dan tau-tau udah ada dikamar hotel mana dalam keadaan.... lo ngertikan maksud gue" ucap Al memberi jeda. "Dan ada bercak darah disprei yg mana gue tidur diatasnya. Tapi kalau iya gue tidur sama Intan. Terus dia kemana. Kenapa dia nggak jelasin semuanya saat itu aja. Kenapa..." ujar Al terhenti karna Yuki mengangkat tanganya
"Nggak usah diterusin. Gue sudah mengerti maksudnya apa. Yg pasti lo nggak ngerasa dan kalau pun iya lo ngelakuin itu. Itu dalam keadaan nggak sadar iyakan?" ujar Yuki
"Se mabuk-mabuknya orang pasti akan merasakan kalau memang dia melakukan hal itu kecuali kalau gue diberi obat tidur biar gue teler dan nggak tau menau soal apa yg terjadi" jelas Al
"Nggak tau deh Al" ucap Yuki
"Ini semua salah lo" ketus Al
"Kok gue sih" kesal Yuki karna Al menyalahknya
"Kalau aja dulu lo nggak nyuruh gue kerja sama lagi sama pak Imron nggak bakalan kayak gini" ucap Al
"Lo'kan tu sendiri kalau si Intan yg nyelamatin gue waktu itu. Masa iya gue tega saat lo bilang pak Imron mau kerja sama lagi" ujar Yuki
"Ya sudah mau gimana lagi" pasrah Al karna tak tau harus berbuat apa
"Mendingan lo telpon Intan aja sekarang. Suruh dia kesini. Gue nggak mau kalau mbak Keyna mendengar semua pembicaraan kita" ucap Yuki
"Terus lo mau ngapain?" Tanya Al
"Terserah nanti kalau dia udah ada disini" ucap Yuki
"Keluarga lo mau kesinikan. Nanti kalau mereka tau gimana?" Tanya Al
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano Nano
FanfictionNano nano??? Ya karna ceritanya akan seperti permen nano-nano yaitu manis asam asin rame rasanya..