Chap 28

798 125 16
                                    

Yuki menghela nafasnya merasa lega karna Mila tak jadi menabrakanya. Intan yg ternyata sipenyelamat itu turun lalu menghampiri Yuki

"Lo nggak apa-apakan?" Tanya Intan

"Iya. Terima kasih" ucap Yuki. Intan membantu Yuki untuk berdiri

"Kok si Mila setega itu ya. Gue pinjemin dia mobil malah untuk mencelakai orang. Kalau begini gue yg bisa dituduh jadi tersangka. Untung aja gue masih beruntung. Kalau nggak gue yg bakal kena masalahnya" batin Intan merasa kecewa sama Mila yg bilangnya ingin membantunya untuk membuat Al menjadi miliknya tapi ini malah bisa membuat dia malah dibenci Al

"Pelan-pelan" ucal Intan saat Yuki hendak jatuh. Al dari kejauhan melihat Yuki yg meringis dipegang Intan langsung menghampiri Yuki dan segera mendorong Intan

"Lo ngapain istri gue hah" bentak Al lalu merangkul Yuki. Intan mendengus kesal karna pertolonganya malah tak dihargai Al

"Al dengerin gue dulu" ucap Yuki saat Al mengepalkan tanganya

"Apa lagi? Dia udah nyelakain lo. Dia bikin lo seperti inikan?" Sewot Al. Yuki menarik kemeja Al

"Dia malah yg nolongin gue dari sesuatu yg hampir saja mencelakakan gue dan Alki. Kalau nggak ada dia mungkin gue udah ditabrak sama Mila" ujar Yuki. Al mengerutkan keningnya mencerna kalimat yg dilontarkan Yuki lalu menatap Intan

"Maksud lo?" Tanya Al

"Gue berhasil ngambil Alki dari Mila. Tapi si Mila malah mau nabrak gue. Mana kaki gue keseleo susah digerakin lagi dan Intan deh yg nyelamatin" ujar Yuki

"Gue emang benci sia dia. Tapi bukan berarti gue tega lihat dia hampir dibunuh sama orang. Dan asal lo tau. Mobil yg dibawa Mila itu mobil gue. Kalau Yuki kenapa-napa gue juga yg bakal nanggung semuanya" ujar Intan. Al terdiam lalu melirik Yuki

"Maafin Al ya. Makasih sekali lagi" ucap Yuki. Intan menganggukan kepalanya lalu mendekati Yuki

"Gua masih tetap akan memenangkan semuanya dari lo. Ingat itu" bisik Intan. Yuki tersenyum lalu Intan pergi

"Ngancam lagi dia?" Tanya Al

"Hmmm tapi gue nggak takut. Karna gue yakin dia nggak akan melibatkan nyawa orang lain dalam masalahnya. Nggak seperti mantan  lo yg gila itu" ucap Yuki. Al menuntun Yuki menuju mobilnya lalu merekapun kembali kerumah karna Alki sudah ditemukan

Al menuntun Yuki karna kakinya beneran sakit untuk digerakin

"Bi!" Teriak Al memanggil bi Siti

"Iya den" sahut bi Siti. "Alki. Alhamdulillah Alki ditemukan juga" ucap bi Siti

"Bi nitip Alki sebentar ya bi. Aku mau ngurut Yuki dulu" ucap Al

"Non Yuki kenapa den?" Tanya bi Siti lalu mengambil Alki dari tangan Yuki

"Keseleo bi. Ya udah bi. Bikinin susu aja buat Alki. Kasihan pasti dia laper" ucap Al lalu bi Sitipun pergi

"Sakit banget" ucap Yuki saat meniki anak tangga. Al langsung membopong Yuki dan segera pergi kekamar. Al mendudukan Yuki diatas tempat tidur lalu dia mencari sesuatu

"Pake balsem atau minyak?" Tanya Al

"Minyak apa dulu. Kalau minyak buat goreng nggak mau" jawab Yuki

"Minyak jelantah. Ya minyam buat ngurut lah
" ucap Al

"Pake cream GPU aja" ucap Yuki. Al langsung meraih kaki Yuki. Dia melihat pergelangan kakinya bengkak. Lalu Al menghela nafasnya

"Tahan sedikit ya" ucap Al. Yuki menganggukan kepalanya

"Kok perasaan gue kuat banget kalau Intan beneran bakan masuk dalam kehidupan gue sama Al. Kok gue yakin banget kalau Intan bakal ada ditengah-tengah gue dan Al" batin Yuki hingga rasa sakitpun tak dirasakanya karna terlalu larut memandangi Al. Saat terakhir Al menarik dengan kuat kaki Yuki

Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang