Chap 29

755 117 25
                                    

Sebulan setengah Al diluar kota karna memang ingin menyelesaikan proyek yg sudah lama tertunda itu. Namun wau demikian komunikasi dengan Yuki selalu lancar dan tak pernah terlewatkan sehari saja.

Yuki membawakan sarapan untuk Keyna kekamarnya. Keyna tersenyum karna Yuki begitu perhatin padanya. Keyna menyuruh Yuki duduk menemaninya sarapan

"Mbak lupa mau bilang sama kamu soal ini" ucap Keyna lalu memberika amplop coklat besar pada Yuki

"Apa ini mbak?" Tanya Yuki

"Itu semua milik kamu sekarang" ucap Keyna saat Yuki membuka dan melihat apa yg ada didalam amplop itu

"Mbak sepertinya nggak bisa menerima ini" ucap Yuki karna Keyna memberikn kartu kredit dan juga tabunganya pada Yuki

"Mbak tau. Tapi... ok anggap saja ini semua untuk Alki. Untuk keperluan Alki karna Alki itu anak mbak walau kamu yg akan mengurusnya. Jadi hak seorang ibu menafkahi anaknya karna" ucap Keyna. Yuki terpaksa menerima

"Ya sudah mbak aku keatas dulu takutnya Alki bangun" ucap Yuki melangkah meninggalkan Keyna. Yuki berlari menaiki anak tangga hingga akhirnya kakinya tersandung dan hampir jatuh karna mendengar Alki menangis

"Aww" Rintih Yuki lalu melangkah pelan-pelan hingga akhirnya sampai dikamar. "Maafin mamah ya sayang. Kamu pasti takut sendirian dikamar" Yuki menggendong Alki menenangkan Alki yg menangis. Tangisan Alki reda dan Yukipun menaruh Alki di kursih dorong lalu membuatkan susu untuk Alki

Yuki menggendong Alki sambil memberi susu lalu melangkah hendak turun. Al yg memang kebetulan baru pulang dari luar kota melihat Yuki sedang menuruni anak tangga langsung menghampirinya. Braak botol susu yg dipegang Yuki terjatuh karna tangan satu Yuki berpegangan pada tangga. Al langsung berlari saat melihat Yuki hampir jatuh

"Astagfirullah" ucap Yuki saat hendak terjatuh dari tangga

"Yuki!! Hati-hati dong" ucap Al lalu memegang pundak Yuki dan hendak memapah Yuki turun

"Lo pegang Alki aja" ucap Yuki memberikan Alki pada Al. Al memerima Alki. "Maaf" ucap Yuki

"Lo ngapain minta maaf sih. Untung aja lo nggak jatuh. Kalau jatuh gimana coba" ucap Al lalu menuruni tangga. Yuki masih terdiam karna kakinya beneran tak bisa digeraki

"Kenapa kaki gue semenjak kejadin itu ko masih sering kumat yah" batin Yuki. Al melirik Yuki yg ternyata masih diatas dan terlihat menahan sakit

"Bi pegang Alki sebentar" ucap Al saat melihat bi Siti. Al menghampiri Yuki yg sedang menuruni anak tangga itu

"Al apaan sih. Gue bisa jalan sendiri tau" ucap Yuki saat Al membopongnya

"Kaki lo kenapa sih. Gue sering banget lihat lo selalu megang kaki. Udah dibilangin juga periksa kerumah sakit tapi lo ini keras kepala tau nggak" cerocos Al

"Iya den Al bener. Non Yuki akhir-akhir ini sering banget megangin kakinya" ujar bi Siti

"Apaan sih bi" kesal Yuki karna bi Siti ikut bicara

"Ada apa ini? Yuki kenapa Al" tanya Keyna saat melihat Yuki dibopong Al

"Ini mbak. Adik ipar mbak ini bener-bener harus dibelah kepalanya biar nggak keras lagi" celetuk Al. Yuki langsung memukuk kepala Al

"Maaf ya mbak. Aku terpaksa mukul dia. Abisnya dia ini beneran bikin aku...." ucap Yuki terpotong

"Apa hah" sewot Al

"Kalian ini masih aja kayak dulu berantem terus. Kapan mau punya anaknya kalau begini terus" ucap Keyna. Yuki terdiam lalu menundukan kepala membuat Keyna langsung menutup mulutnya karna salah bicara

Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang