Yuki berada dikamar Keyna sedang memijat kaki Keyna yg katanya terasa pegal-pegal. Yuki juga sudah menyiapkan teh manis untuk mbak Keyna
"Mbak tehnya diminum dulu. Ntar keburu dingin. Kan ngga enak rasanya" ucap Yuki
"Iya mbak juga minum kok" Keynpun meminum teh yg sudah Yuki siapkan itu
"Mbak aku kedapur dulu ya mbak. Aku mau bikin teh juga" ucap Yuki. Lalu Keyna menganggukan kepalanya
Yuki melangkah kedapur untuk membuat teh karna merasa kalau dia ingin minum teh. Al yg baru pulang kerja melihat Yuki yg ada didapur langsung menghampirinya
Yuki melirik kearah orang yg sedang berdiri dihadapanya sekarang, Yuki terkejut karna Al ada dihadapanya sekarang
"Gimana. lo udah siapin rencananya belum?" Tanya Al. Yuki mengernyit bingung dengan apa yg dikatakan Al
"Rencana? Rencana apa?" Tanya Yuki
"Rencana untuk si Milalah. Emang lo lupa kalau lo punya kesepakatan sama gue?" Ujar Al. Yuki menganggukan kepalanya mengerti
"Lagian ya. Baru juga tadi pagi kesepatan itu berjalan. Ya udah tunggu yg tepat dong. Butuh waktu untuk menjalankan rencana yg cantik seperti kecantikan gue ini" ujar Yuki
"Ya lo emang cantik" ucap Al memperhatikan Yuki dari atas kebawag. Yuki tersinggung dengan cara Al melihatnya, Yuki akhirnya mengangkat tangan lalu meraih kepala Al dan menggerakanya kesamping
"Mesum banget sih lo jadi orang. Liat gue sampe kayak gitu" kesal Yuki
"Tadi lo bilang kalau lo itu cantik. Makanya gue lihat lo. Dan lo emang cantik. Tapi sayang..." Al tak meneruskan kalimatnya membuat Yuki penasaran
"Lo ngomong pake ditunda-tunda segala. Bilang gue cantik unjung-ujungnya pake tapi" sewot Yuki yg pasti kalimat yg terpotong itu adalah sebuah ejekan
"Ya emang kenyataan lo itu cantik. Tapi otak lo itu rada koslet" ujar Al. Membuat Yuki keaal
"Ya serah lo aja mau ngatain gue kayak gimana. Tapi sebelumnya gue mau tanya sama lo?" Yuki duduk di kursih dan Alpun ikut duduk juga
"Tanya apa?" Tanya Al
"Lo mau gue jalanin rencana untuk cewek lo nyesel biar balik lagi sama lo atau. Lo mau balas dendam alias lo mau ngasih pelajaran sama cewek lo" ujar Yuki ingin tau apa tujuan Al
"Gue nggak mau balikan lagi sama dia. Tapi gue mau ngasih pelajaran supaya kalau dia nantinya dia akan menyesali perbuatanya dan itu akan buat dia sadar untuk nggak mengulanginya lagi. Jadi intinya buat dia trauma dan merasakan karmanya karna berani menduakan gue" jelas Al. Yuki berdecak sambil menggelengkan kepalanya
"Lo dendaman juga ya orang. Gue juga pernah dendam sama lo. Tapi gue nggak mau tuh ngerjain lo. Ya kecuali lo mulai duluan. Dasar cowok maunya menang sendiri. Putusin aja dia lalu habis perkara bukan. Nanti dia juga bakal nyesel sendiri kalau emang lo lelaki baik. Dia juga bakal dapat karmanya. Sama kayak lo yg dapat karma karna menindas gue" terang Yuki. Al mendengus kesal karna ujung-ujungnya Al yg kena juga
"Iya gue sadar sekarang" Al mengakui kesalahanya yg selalu berbuat ulah pada Yuki
"Nah gitu dong itu baru namanya lelaki" Yuki mencubit pipi Al karna merasa gemas
"Apaan sih. Emang gue anak kecil apa?" Sewot Al melepaskan tangan Yuki
"Tapi lo sukakan" gurau Yuki lalu meneruskan tujuanya yg tertunda karna Al datang kedapur dan mengajaknya berbincang. "Ya udah mendingan nanti sore kita jalan. Buat dia cemburu karna dia udah berani selingkuh. Lo juga harus bisa seperti itu. Bedanya lo itu hanya manas-manasin dia bukan beneran lo mau jalan sama gue. Gue ogah jalan sama lo" ucap Yuki lalu pergi meninggalkan Al didapur. Al tersenyum meski sering membuat Yuki marah tapi kenyataanya Yuki masih mau menolongnya, ya walau ada imbalanya. Tapu imbalanya juga sangat tidak masuk akal. Harusnga minta apa kek nah si Yuki cuma minta uang jajan
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano Nano
FanfictionNano nano??? Ya karna ceritanya akan seperti permen nano-nano yaitu manis asam asin rame rasanya..