Veranda Pov
Aku.. Aku adalah hantu gentayangan. Aku sebenarnya hilang ingatan. Aku punya teman bernama Shania yang juga hilang ingatan. Aku memanggilnya Shania karena dia memiliki name tag di bajunya. Dia memakai seragam SMA. Kalau aku, aku memakai rok dan kemeja yang dipakai biasanya untuk hangout para gadis.
Shania bilang kalau hantu hilang ingatan, artinya ia tidak akan bisa kembali ke Surga kalau ingatannya belum kembali. Ntahlah dia mendapat informasi darimana. Tapi sepertinya masuk akal.
Namun, aku tidak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan ingatanku kembali. Tidak ada petunjuk apapun. Satu-satunya petunjuk hanya satu.. Kalung yang kupakai.
Tidak ada manusia yang bisa melihat kami, jadi kami bingung harus minta tolong pada siapa. Huft.
Biasanya kalau aku sedang kesal, aku dan Shania akan berkeliling di toko baju untuk sekedar melihat-lihat baju. Sepertinya menarik. Namun, kami tidak bisa memakainya. Harus ada seseorang yang membakar barang tersebut untuk kami, baru kami bisa memakainya.
"Shan, udah yuk.. Aku males liat-liat lagi. Lagian kan kita gabisa pake juga." ujarku.
"Mau kemana? Aku gaada ide nih.." jawab Shania.
"Main-main gitu yuk ke salah satu kampus? Kan seru tuh banyak orang.." usulku.
"Iya deh.. Yuk!" ujar Shania.
Akhirnya, kami bermain disalah satu kampus yang dekat dengan mall. Disana, kami melihat banyak orang. Namun, ada satu geng yang membuatku penasaran. Mereka sangat berisik. Bahkan suara mereka terdengar sampai kemana-mana.
Dan salah satu dari mereka, sempat ada yang menatapku. Dia melihatku! Aku sangat yakin! Tidak salah lagi.
"Shan, kayanya orang itu bisa liat aku deh." ujarku.
"Mana?? Yang mana??" tanya Shania.
"Itu yang berisik itu." jawabku sambil menunjuk orang itu.
"Coba nanti kamu ikutin aja dia." usul Shania.
"Kalo dia takut gimana Shan??" tanyaku.
"Oiya.. Yaudah coba aja dulu. Siapa tau dia ga takut?" ujar Shania.
"Oke."
Aku memutuskan untuk mengikuti orang itu. Hari sudah sore.. Dia belum juga ingin pulang? Sedaritadi hanya berbincang-bincang dengan temannya itu.
Setelah beberapa lama, ia pamit pada temannya itu. Lalu berjalan menuju ke parkiran. Yey! Dia ingin pulang kan??
Dia naik mobil rupanya. Aku gimana ya?? Ngumpet di bagasi aja deh..
Tidak lama perjalanan, hanya sekitar 10 menit saja.. Mobilnya berhenti. Aku keluar dari bagasi. Wah, rupanya dia tinggal di apartemen.. Apa dia tinggal sendiri?
Aku melihatnya menaiki lift.. Lantai 5. Oke aku langsung berpindah tempat ke lantai 5. Aku melihat pintu lift sudah terbuka. Dia keluar dari lift dan masuk ke kamar apartemennya. Akupun masuk ke apartemennya.
Apartemennya kelihatan sedikit berantakan. Aku melihat banyak fotonya dan teman-temannya. Rupanya temannya sangat banyak. Aku juga melihat lumayan banyak piala juara. Wah, dia pintar ngedance rupanya.
Dimana dia? Apa dia di kamar? Kamarnya yang mana ya? Aku tunggu luar aja deh.
Setelah agak lama dia di kamar, akhirnya dia keluar. Awalnya dia terlihat takut, namun dia bisa mengaturnya. Dia melihat ke arah ku. Namun matanya tidak menatap mataku. Apa dia sedang menghindar?
Aku mengikutinya. Dia sama sekali tidak ingin menatap mataku. Hei aku yakin dia bisa melihatku. Ada apa dengannya? Apa dia takut denganku?
Kalau aku bisa memegangnya, itu artinya dia bisa menolongku.. Apa aku coba pegang dia aja? Tapi itu tidak sopan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...