Kinal Pov
Hari ini, Veranda aneh sekali. Serasa ada yang berbeda. Apa hanya perasaanku saja? Huftt..
"Apa? Kamu bilang apa tadi? Suara kamu kecil banget aku ga denger." ujarku.
"Enggak, bukan apa-apa." jawabnya acuh.
"Ih.. Serius kamu kenapa??" tanyaku lagi.
"Gapapa." jawabnya acuh.
Tuhkan.. Anehkan? Biasanyakan dia bawel banget. Masa sekarang jadi diem gini..
"Yaudah deh.. Eh! Aku punya sesuatu buat kamu.. Mau liat?" tawarku.
"Apa emang?" tanya Ve yang sekarang mulai terlihat antusias.
"Tutup matanya dulu.." ujarku.
"Hmm.." jawabnya.
Veranda pun menutup matanya. Aku dengan segera pergi ke kamar untuk mengambil barang yang sudah ku persiapkan untuknya.
"Udah belom? Lama banget." ujar Ve.
"Tungguuuu." jawabku.
Nah ketemu.
"Nih udah, buka mata coba." ujarku sambil mengambil telapak tangannya agar matanya terbuka.
"Waaaaaah.. Buat aku??" tanya Ve.
"Iyaalah buat kamu. Buat siapa lagi." jawabku.
"Makasihhh! Aku suka banget sama novelnya Sherlock Holmes!" ujarnya.
"Inikan novel yang kamu ceritain ke aku waktu itu? Aku nyarinya susah banget loh.." ujarku sedikit berbohong karena yang mencari itu Shani. Hahaha.
"Yeyyy.. Iya bener." ujarnya sambil tersenyum senang.
Entah kenapa melihatnya tersenyum senang seperti ini, membuatku senang juga.
"Ada lagi loh.. Mau tau ga apa?" tanyaku.
"Apaaa..?" jawabnya.
"Taraaaaa! Tiket masuk ke Dufan buat hari rabu besok!" ujarku.
"WOOOOOW!! YEAYYYY!!! Eh kok kamu beli dua Nal?" tanya Ve.
"Satu buat aku, terus yang satunya lagi buat kamu." jawabku.
"Kita pergi berdua aja?" tanya Ve.
"Iyalah. Mau ajak siapa? Beby Shania? Ga ah nanti mereka ganggu." jawabku.
"Hahahahaha.. Kan aku gabayar juga gapapa.. Orang gabisa lihat aku selain kamu disana." jawab Ve.
"Tetep aja.. Harus bayar juga.. Nanti kamu simpen tiketnya buat kenang-kenangan yaaa." ujarku.
"Hiks.." tangis Ve. Tapi gak histeris ya..
"Ih kok nangis???" tanyaku bingung.
"Yaaa abisnya kamu baik banget sama aku. Akukan jadi terharu." jawab Ve.
"Ehehehe iya iya. Aku baik sama semua orang kok!" jawabku.
"Pokoknya makasih banget Kinal.." ujarnya sampai-sampai memelukku. Dan kalian harus tau satu hal.. Veranda sangat wangi.
"Sama-sama.. Hehe.. Boleh ga aku minta satu hal?" tanyaku.
"Apa?" tanya Ve sedikit bingung.
"Jangan cemberut lagi ya.. Kamu jelek kalo cemberut." ujarku.
"Hehehe.. Iyaa ga cemberut lagi deh.. Tapi secara ga langsung kamu bilang aku cantik dong?" tanya Ve.
"Um.. Engga sih. Biasa aja." jawabku berusaha biasa saja. Tapi memang Veranda itu cantik. Yah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...