Shania Pov
Mama.. Apa mama mengatakan sesuatu sama Beby sehingga Beby jadi kembali ke rumahnya di Bandung dan menonaktifkan ponselnya?
Beby..
Please jangan tinggalin aku.
I love you.
Semoga kalimat itu terhantar ke hatinya.
Aku ingin sekali menghubungi mama dan bertanya tentang Beby. Tapi aku takut, takut sekali.
"Hoi, bengong aja lo." ujar Kinal mengagetiku.
"Gue kangen... Beby." jawabku.
"Yaampun, bentar lagi sampe nih." jawab Kinal agak sewot.
"Yah elah bu, jealous nih ye, Ve nya nyamperin Naomi." balasku.
"Diem lu ah. Kesel gue." jawab Kinal lagi sambil mencengkram stir mobil.
Flashback on..
Mereka sudah siap untuk berangkat ke rumah Beby yang berada di Bandung. Saat sudah di basement, ponsel Veranda berbunyi, telepon dari Naomi ternyata.
"Kenapa Ve?" tanya Kinal setelah panggilan mereka selesai.
"Aduh.. Naomi ngajak aku ketemuan. Sorry ya Nal, nanti aku nyusul aja kalo sempet ya. Bye Shania, nanti kabarin aku ya." jawab Ve lalu pergi.
Dari situlah kenapa Kinal terlihat bete sekarang.
Flashback off...
Jadi intinya Veranda tidak ikut ke Bandung bersama kami karena ingin menemui pacarnya, Naomi. Poor you Kinal.
"Nal, kalo misalnya nanti si Veranda ga putus sama Naomi gimana?" tanyaku yang memang sangat penasaran dengan hubungan kedua sahabatku sekarang.
"Yaahh, mungkin gue bakalan ngelepasin dia, kalo dia emang lebih milih Naomi daripada gue. Jujur aja gue sakit, sakit hati kalo ngeliat Naomi lagi sama dia." jawab Kinal dengan jeda disetiap ucapannya.
"Sabar ya." jawabku sambil menepuk pundaknya.
"Umm hum." jawabnya.
Kitapun akhirnya sampai yang kuyakini ini adalah rumah Beby. Rumahnya agak besar, satpam yang bekerja pun membukakan pagar agar mobil Kinal bisa masuk.
"Siang non. Tumben mampir."
"Iyaa mang, Bebynya disini kan?"
"Iyaaa non. Ada didalem, kemaren baru aja kesini."
"Om sama tante ada?"
"Kalo tuan sama nyonya baru aja pergi non."
"Okeee, makasih mang. Kita masuk dulu ya."
Kamipun masuk, lalu disambut oleh pembantu rumah tangga. Astaga Kinal, bisa ga buruan? Aku tuh kesini mau ketemu Beby, bukan mau dengerin lo ngobrol sama mereka...
"Nal, gece!" bisikku.
"Yaah Bi, kita ke kamar Beby dulu ya." ujar Kinal.
"Eh, tunggu non.." jawab si bibi menahan kami.
"Kenapa bi?" tanyaku.
"Non Beby dari kemarin datang kesini, belum makan.. Non bisa ga sekalian bujuk dia supaya mau makan?" ujar si bibi.
"Dari kapan??? Kemaren??????!!" tanyaku kaget.
"I..iya non.." jawab si bibi agak takut karena tadi aku berteriak.
"Yaudah bi, bibi siapin aja makanannya, nanti aku ambil ke bawah." ujar Kinal.
"Oke non." jawab si bibi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...