Ve Pov
Sehari berlalu. Sepertinya hari-hariku akan semakin membosankan. Tapi tidak, semenjak ada dia.. Seorang bernama Kinal, yang baru saja kukenal. Sebenarnya dia itu menyebalkan, tapi entah kenapa aku senang melihatnya. Itu saja.
Aku terduduk disofa dekat jendela. Aku baru ingin membuka novelku, tiba-tiba ada seseorang datang membuka pintu kamarku.
"Haii! Good morning!" sapanya.
"Ngapain kamu kesini lagi? Terus itu apa? Laptop, makanan, dan minuman, mau ngapain kamu? Bikin layar tancep disini?" tanyaku bingung.
"Mau.. Yaaah sesuatu, pokoknya kamu pasti suka deh." ujarnya dengan pedenya lalu duduk disebelahku.
"Oh, mau nonton? Nonton apa? Kalo ga seru pergi aja ya kamu." ujarku saat dia membuka sebuah web.
"Kamu suka pasti. Aku jamin." jawabnya lagi.
Oh iya, yang datang itu si gendut Kinal.
"Pantesan gendut, nonton kok sambil makan.." gerutuku.
"Aku gendut tapi aku menggemaskan." jawabnya membuatku bergidik ngeri.
"Heh, kamu yang bilang gitu ya ke aku!" serunya lagi.
"Masa sih? Ngimpi kali kamu ya?? Hahahaha." jawabku lalu tertawa. Eh? Aku tertawa? Dengannya...?
"Nah, udah bisa nih.. Nih makan." ujarnya lalu memberikan sebungkus chiki. Dan tentu saja aku terima chiki tersebut.
"HAHAHAHA! BODOH!" seruku saat melihat adegan lucu di Running Man.
"Aduhh.. Parah.. Itu kenapa bisa begitu sih.. Harusnya dia ke dukun buat buang sial.." ujarku lalu menunjuk Kwang Soo. Bagaimana tidak? Dia selalu mendapatkan apa yang ia tidak mau.
"Yaampunn.. Hahahaha." kulihat Kinal juga tertawa. Manis.
"Ga usah diliatin gitu akunya. Aku tau kok aku emang enak diliat." ujar Kinal tapi dengan mata masih fokus ke layar laptopnya.
"A..pa sih.." ujarku menjadi gugup sendiri.
"Benerkan? Kamu. Ngeliatin. Aku." ujar Kinal dengan penuh penekanan disetiap katanya.
"Eng..ga.." jawabku. Hei! Kenapa aku jadi gugup gini..
"Ck, kamu sekarang suka ngeboong." ujar Kinal.
"Biar." jawabku sok cuek sambil memakan cemilan.
Selesai menonton film ini yang kata Kinal, judulnya Running Man, aku kembali menyuruhnya untuk kembali ke kamarnya.
"Gamau." ujarnya.
"Ishh, terus mau ngapain disini, huh?" tanyaku.
"Nemenin kamulah. Ngapain lagi?" ujarnya.
"Ta..." ucapku terhenti karena ponsel Kinal berdering. Dan kulihat nama 'Shani' tertera disitu. Siapa ya?
"Haloooo.. Kenapa Shan?" jawab Kinal dengan wajah gembiranya.
"Kok aku kesel ya rasanya denger nama jelek itu?" batinku.
"Ooh.. Aku lagi nemenin temen aku. Kamu dimana?" tanya Kinal.
"Ck. Temen?! Iya sih temen.. Emang aku berharap apa?" batinku lagi.
"Yaudah aku kesana sekarang." jawab Kinal lagi.
"Dih.. Katanya mau nemenin aku?!!!" batinku lagi.
"Mau kemana?" tanyaku.
Kinal beranjak dari sofa.
![](https://img.wattpad.com/cover/106924210-288-k343477.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...