Kinal Pov
Tentu saja patah hati itu sakit bukan? Apalagi ditolak mentah-mentah lalu ditampar. Sakit. Itu yang kurasakan. Tapi, setelah semua hal itu, aku sadar kalau aku tidak boleh down terlalu lama. Aku punya banyak tugas dan tanggung jawab yang masih menantiku.
Ketika aku sakit, Veranda selalu disampingku. Bukannya aku tidak tau, aku tau dia selalu disampingku setiap malam. Jujur aku sangat senang. Karena bahkan, seorang hantu pun sangat baik denganku.
Siang ini aku akan pergi ke kampus karena ada kelas siang. Sangat malas sebenernya! Masalahnya Beby hari ini gak dateng ke kelas karena dia sedang ada urusan katanya.
"Ve! Ayo mau ikut gak??" tanyaku saat aku sedang memakai sepatuku.
"Ikuttt! Bentar dong aku kan abis mandi." jawabnya.
"Hantu juga bisa mandi??" tanyaku.
"Bisalah.. Emang kamu ga pernah nyadar apa? Kalo aku wanginya sama kaya kamu?" tanya Ve.
Nyadar sih iya.. Tapi aku pikir itu emang bau aku.. Jadi ya...
"Yaudah, ayo buruan." ujarku.
"Sabar Kinal.." ujarnya.
Kulihat dia menenteng sebuah tas kecil.
"Apaan tuh?" tanyaku saat memencet lift.
"Oh ini.. Bekal! Hehehe." jawabnya sambil tersenyum.
"Oh kamu mau makan di kampus aku? Mau jadi kaya mahasiswa ya? Hahaha." jawabku.
"Bukan.. Ini buat aku makan bareng kamu. Aku bikin banyak loh. Kamu pasti suka deh." ujar Ve.
"Hahaha iya iya.. Tapi sayang, hari ini gak ada Beby." ujarku.
"Sa..yang?" tanya Veranda dan bingung. Hei! Mukanya sedikit merah.. Mungkin dia berpikir aku memanggilnya sayang kali ya.. Hahaha.
"Maksudnya.. Beby gak masuk ke kampus hari ini.. Jadi sayang deh dia gak bisa cobain. Gitu maksud aku." jawabku.
Veranda hanya mengangguk dan aku mulai melajukan mobilku menuju ke kampus. Berharap kalau hari ini tidak akan bertemu Shani. Rasanya hatiku masih akan sakit jika bertemu dengannya sekarang. Huft.
"Yuk turun." ujarku.
"Gapapa? Nanti aku dimana?" tanyanya.
"Gapapalah.. Duduk disebelah aku. Kelasnya sepi kok kalo siang. Ga usah takut gitu. Hahaha." jawabku.
Kring.. Kring.. Kring..
[Nabilah's calling]
"Tumben.. Kenapa?"
"Ke fakultas gue bentar dong. Lo masih di mobilkan?? Buruan ya!"
"Eit..."
"Tut.. Tut.. Tut.."
"Kampret emang. Darimana dia tau gue masih di mobil. Cenayang dasar!" dumelku.
"Hihihi." tawa Ve.
"Malah ketawa... Gajadi turun nih." ujarku.
"Buruan ke fakultasnya temen kamu. 30 menit lagi kelas kamu mulai loh." ujar Ve.
"Let's goo!" seruku.
Akupun pergi ke fakultas komunikasi. Sial. Kesempatan bertemu Shani menjadi 99%. Karena Shani sekelas dengan Nabilah dan Gaby.
Aku berjalan mencari kelas mereka dan ketemu. Nabilah mana anak itu!
"Oi kang bajaj!" sapaku.
"Kampret! Eh sini lo buruan." ujarnya.
"Lo kampret! Ada apaan emang?" tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...