2

5.1K 427 45
                                    

Kinal Pov

Hari ini aku tidak ada jadwal kampus. Tidak mendapat pesan juga dari Shani. Pasti dia sedang bersama dengan Gregorius. Huft!

Aku keluar dari kamar ku, lalu melihat sosok itu lagi. Dia semakin sering datang ke apartemenku. Padahal sudahku usir berkali-kali. Huft menyebalkan.

"Ah, pergi lo." ujarku cepat.

"Selalu deh.. Pas liat aku pasti kamu langsung bilang pergi lo pergi lo!" ujarnya sambil menirukan gaya bicaraku.

"Again! What are you doing here?" tanyaku.

"To get help from you." jawabnya.

"Hei, nona tanpa nama.. Huft aneh sekali memanggil dengan sebutan itu. Silahkan pergi. Dan aku tidak akan membantumu." ujarku sok sopan.

"Apa yang ingin kau lakukan hari ini?" tanyanya.

"Mengusirmu." jawabku.

"Ayolah.. Bantu aku? Ya?" pintanya.

"Tidak." jawabku.

"Please?" tanyanya.

"Pergi." jawabku.

"Huft.." keluhnya.

Aku pun duduk menonton TV, aku hari ini akan marathon nonton variety show, Running Man. Dia juga ikut duduk disebelahku. Dia ikut menonton (?)

"Ngapain lo malah ikutan nonton?! Pergi pergi! Ganggu!!" ujarku kesal.

"Dasar pelit!" ujarnya lalu menghilang. Seram sekali rasanya.. Aku jadi merinding sendiri.

"Gila dasar." gumamku.

"HAHAHAHAHAHA!" tawanya. Astaga bikin kaget saja. Kulihat dia tertawa tanpa ampun. Sejak kapan dia kembali lagi?! Dasar hantu tiba-tiba hilang tiba-tiba ada. Aku hanya melototin dia.

"Kenapa kamu liatin aku begitu?" tanya nya.

"Biar lo pergi." jawabku.

"Aku nanya apa jawabnya selalu itu deh. Jangan gitu dong!" ujarnya kesal.

"Suka suka gue." jawabku.

"Boleh ga aku minta tolong?" tanyanya.

"Ga." jawabku tanpa berfikir lagi.

Setelah itu kami akhirnya menonton bersama. Biarin aja deh, aku udah males berdebat dengannya.

Aneh sekali menonton bersama hantu. Tapi lebih aneh lagi karena aku merasa biasa saja.

"Kok lo jadi diem aja?" tanyaku.

"Ntar kalo aku ngomong kamu suruh aku pergi lagi." jawabnya.

"Walaupun gue bilang pergi pergi pergi lo juga bakalan dateng lagikan?" tanyaku seperti menyindir.

"Iyaa. Bweeek." jawabnya.

"Huft.. Lo.."

"Kenapa?"

"Astaga gue bahkan kehabisan kata-kata sekarang." ujarku kesal.

"Nonton ah jangan berisik!" ujarnya. Kok jadi dia yang galak?

"Hei ini rumah siapa ya?" tanyaku.

"Rumah kamu, tapi kamu berisik, jadi aku suruh kamu jangan berisik." jawabnya enteng.

"Rumah gue, jadi lo jangan dateng-dateng lagi." ujarku.

"Aku ga dateng. Aku cuman mampir." jawabnya. Hei sejak kapan dia jadi pintar berbicara seperti ini?

Lovely GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang