What are you waiting for?
Happy reading.
Ve Pov
"Naaaaaal! Bangun.. Katanya mau kuliah? Gimana sih?" seruku karena jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Sedangkan kelasnya dimulai pukul 10 pagi.
"Iyaa iyaa.. Baweel." gerutu Kinal sambil pergi ke kamar mandi.
Kring.. Kring..
Ponsel Kinal berbunyi. Kulihat nama 'Dosen Gila' dilayar. Sepertinya Naomi? Untuk apa sih dia menghubungi Kinal lagi?? Ada urusan apa coba? Mau ngerepotin Kinal lagi, gitu?
Aku reject saja panggilan dari dosen kecentilan itu. Mengganggu.
Tidak lama kemudian, Kinal selesai mandi dan langsung menghampiriku.
"Sepatu aku dimana ya?" tanya Kinal.
"Di rak.. Bentar aku ambilin yaa." jawabku sambil pergi menuju rak sepatu.
"Udah deeeng. Bweee! Hahahaha." seru Kinal sambil memperlihatkan sepatu yang dia pegang ditangannya.
Jahil banget deh pagi-pagi.
"Huh. Dasar. Yaudah buruan pake terus pergi." ujarku.
"Aku doang? Kamu ikutkan?" tanya Kinal.
"Gak, males. Aku mau ke Rumah Sakit aja liat Shania. Males sama kamu!" ujarku pura-pura ngambek.
"Hahahaha. Ih masa gitu aja marah sih, sayang.. Temenin aku dulu ke kampus terus nanti kita ke Rumah Sakit nya bareng-bareng.. Yaaaaaah?" pinta Kinal dengan manja sambil merangkul lenganku.
"Iya deh iyaa.." jawabku.
Kamipun pergi ke kampus Kinal. Dan saat memasuki kelas, dosen nyebelin itu alias Naomi langsung menghampiri Kinal yang sedang duduk bersama denganku. Apa sih maunya dia?? Huft.
"Hai, mahasiswa tengil." sapa Naomi, yang tentu saja pada Kinalku.
"Pagi, Ms." jawab Kinal.
"Kalo lagi berdua gini panggil aja Naomi.." ujar Naomi.
"Oke, Mi." jawab Kinal.
Ish!!! Kok gampang banget sih Nal?? Bilang aja gak mau!
"Tugasnya udah dibuat, belom? Susah gak?" tanya Naomi yang sekarang sudah duduk disamping Kinal.
"Udah. Gampang kok, Mi. Saya kan pinter." jawab Kinal.
"Aku-kamu aja sih.. Aneh banget pake 'saya'. Aku gak masalah kok kalo kamu ngomong pake bahasa gak formal sama aku." ujar Naomi.
Ugh... Apa-apaan sih dia..
"Gak sopan dong nanti? Terus kalo mahasiswa yang lain denger gimana?" tanya Kinal bingung.
"Gapapalah, kan aku yang suruh kamu begitu." jawab Naomi.
"Oke."
"Yaudah aku ke meja aku dulu ya.. Fighting nanti kelasnya, jangan bosen-bosen merhatiin sama dengerin aku, yah." ujar Naomi sambil menoel dagu Kinal.
Ishhh!! Pegang-pegang aja lo! Ugh! Kesel kesel kesel!
"Hmmm, pasti." jawab Kinal.
Aku hanya diam. Sebenarnya apa yang dia lakukan sih? Bagaimana jika kalo nanti Naomi suka sama kamu, Kinal? Ugh..
"Kenapa kok diem sih?" tanya Kinal pelan.
"Heii.." panggil Kinal sangat pelan.
"Apaan sih? Samperin aja tuh cewe baru kamu." sindirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...