Author Pov
Nabilah dan Gaby sudah tertidur di kamar tamu. Sedangkan Beby dan Kinal masih diam di ruang tamu. Kembali mencerna dan membaca isi buku tersebut.
"Disini di jelasin. Shania itu termasuk ke dalam golongan arwah / jiwa kurang cinta dan kasih sayang semasa hidupnya. Ciri-cirinya juga udah sama banget sama Shania sekarang." jelas Kinal.
"Kalo sang arwah udah jatuh cinta, ciri-cirinya itu sang arwah akan merasa mudah kecapekan / gampang lelah karena butuh tubuhnya. Ini Shania banget." ujar Beby sambil membaca ulang isi buku itu.
"Dia dapat kembali ke tubuhnya dan melakukan aktifitasnya kembali menjadi manusia jikalau ia sudah menemukan dimana tubuhnya." ujar Beby lagi.
"Kalau sang arwah penasaran sudah jatuh cinta, ia harus kembali ke dalam tubuhnya dalam kurun waktu 30 hari. Jika sang arwah tidak kembali ke tubuhnya dalam kurun waktu yang ditentukan, malaikat maut akan segera menjemputnya tepat di hari ke 31 setelah ia jatuh cinta. Tidak dijelaskan dengan siapa ia harus jatuh cinta, intinya lawannya juga harus merasakan hal yang sama." ucap Kinal sambil membaca tulisan dalam buku.
"Menjadi tugasnya dan menjadi misinya untuk menemukan dimana tubuhnya berada dalam waktu 30 hari. Setelah sang arwah menemukan tubuhnya, ia dapat langsung masuk ke dalam tubuhnya. Dia akan sadar kembali dalam waktu 12 jam kemudian." ujar Beby.
"30 HARI BEB! LO JATUH CINTA KAPAN WAKTU ITU HAH?!" seru Kinal.
"MAKANYA LUPA GUE!" seru Beby frustasi.
"Ingat pelan-pelan.." ujar Kinal.
"Jadi dia masih hidup gak sih, Nal?" tanya Beby frustasi.
"Ya gitu. Bisa jadi dia masih hidup bisa jadi juga enggak." jawab Kinal yang juga frustasi sebenarnya.
"Argh!! Ini semua salah gue!" kesal Beby sambil mengacak-acak rambutnya.
"Ini bukan salah lo. Udahlah.. Ga usah begitu. Gue sendiri bingung." jawab Kinal sambil memeluk Beby.
"Kalo aja gue gak bikin dia jatuh cinta sama gue.. Dia gak bakalan.. Hiks.." ujar Beby lalu menangis.
"Dih gak usah nangis lo. Melow banget. Mending kita pikirin gimana caranya supaya Shania ga mati dan ga pergi gitu aja. Dan Shania kembali jadi manusia lagi. Okay?" usul Kinal lalu memberikan Beby tissue.
"Ta..pi... Gimana?" tanya Beby yang sekarang sudah mulai bisa mengontrol emosinya.
"Makanya kita pikirin, bego!" ujar Kinal yang sudah sangat kesal dengan kebegoan Beby.
"Huft.. Kira-kira tubuhnya Shania dimana.." gumam Beby.
"Udah lah.. Kita tidur aja dulu sekarang. Besok dipikirin lagi." ajak Kinal.
"Gue tau lo sedih karena di buku ini gak ada ciri-ciri soal arwahnya Ve kan?" tanya Beby.
"Hmm.. Gue harus berhati-hati banget sekarang. Gue bingung Beb harus gimana." ujar Kinal sedih.
"Yaudah nanti kita cari tau sama-sama, yah?" bujuk Beby berusaha menghibur Kinal.
"Iyaa.. Gue gak melow kayak lo. Sampe nangis tadi. Hahahaha." ledek Kinal.
"Kampret. Gue udah duga lo bakalan ledekin gue!! Awas lo sampe bocorin ke yang lain.." ancam Beby.
"Iya... Kalo lo traktir gue makan di Fish Street. Deal? Deal." ujar Kinal cepat.
"Hmm.. Semerdeka lo aja. Jangan kayak gembel deh lo. Gue traktir di Pepper Lunch. Haha!" ujar Beby.
"Widih.. Yaudah.. Night." ujar Kinal yang tidak bisa menahan kantuknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost
FanfictionAku membutuhkan sebuah bantuan. Kurasa gadis itu dapat membantuku. Namun, seiring berjalannya waktu.. Aku merasa nyaman. Aku ingin terus berada di dekatnya. Aku menyukainya. Tapi, bagaimana dengannya? Dia tidak mungkin menyukaiku, kan? Cover photo f...