"PAMAN SEOK JIN?!"
"Eun Hye-ya!"
Ya, itu benar paman Seokjin, tapi bagaimana dia bisa disini? Dia berlari padaku dan langsung memukul ayah tiriku.
"YA! APA YANG KAU LAKUKAN? SIAPA KAU?!" kata ayah tiriku yang marah
"KAU SENDIRI SIAPA HAH? KENAPA MENYERET EUN HYE SEPERTI HEWAN!" tanya paman Seokjin tak kalah marah
"Dia ayahku paman, ayah tiriku" lirihku
"MWO?! Jadi dia orangnya? Tapi kenapa dia memperlakukanmu seperti itu? " tanya paman
"Terserah padaku, dia anakku, aku berhak memperlakukannya sesuka hatiku" ayahku menimpali
Paman Seokjin yang masih marah hampir meninju ayahku lagi sebelum aku menghentikannya.
"Berhenti paman! Setidaknya... setidaknya dia masih ayahku" cicit ku
"Kau dengar sendiri tuan? Sekarang sebaiknya kau pergi saja dari sini" kata ayahku
"Dan kau anak tidak tau diuntung, cepat ikut aku!" lanjut ayahku sambil menyeretku lagi
"Ayah kumohon, jangan jadikan aku jalang di klub. Kumohon, aku masih ingin sekolah ayah" mohonku
"Tidak bisa, kau harus menghasilkan uang yang banyak untukku!" katanya
"BERHENTI"
"Apakah yang kau mau itu adalah uang? Aku bisa memberikannya kepadamu, dengan jumlah yang sangat banyak. Tapi, biarkan aku membawa Eun Hye pergi dari sini" kata paman Seokjin tiba-tiba
"Apa benar itu?" tanya ayahku
"Itu benar"
"Mana buktinya kau punya uang?" tanya ayahku lagi. Paman Seokjin mengeluarkan dompetnya dari saku celana, dia mengeluarkan beberapa lembar uang 50.000 won dan memberikannya kepada ayahku.
"Kau sudah puas? Aku akan memberikan lebih banyak lagi asalkan Eun Hye ikut denganku" kata paman Seokjin. Ayahku yang masih dalam pengaruh alkohol dengan mudahnya menyerahkanku kepada paman Seokjin.
"Ya sudahlah, ambilah dia, dia juga sudah tidak berguna untukku" kata ayahku
"Ayo Eun Hye" paman Seokjin menarik tanganku dan membawaku menuju mobilnya. Aku melihat ayah tiriku sedang berjingkrak kegirangan karena mendapat uang dari paman Seokjin.
---
Di mobil...
"Eun Hye-ya, kau tinggal saja di rumahku ya?" tanya paman Seokjin kepadaku
"Tapi paman, bagaimana bisa aku tinggal di sana" kataku
"Ayahmu dan aku adalah sahabat dekat, kami sudah berjanji untuk saling melindungi keluarga kami. Jadi sekarang mana mungkin aku membiarkanmu tinggal bersama pria seperti itu?" jelasnya
"Tapi tetap saja-"
"Sudahlah Hye-ya, jangan menolakku. Lagipula kau tidak sendiri di sana, kau ingat Taeyeon?"
"Oh gadis kecil yang menyebrang jalan itu?" seingatku nama gadis kecil yang kutolong waktu itu adalah Taeyeon
"Ne majayo, dia anak terakhirku, aku juga punya dua anak laki-laki yang sepertinya seumuran denganmu"
"Jadi kumohon ikutlah denganku" lanjutnya
"Baiklah paman, terima kasih"
---
Akhirnya kami telah sampai di kediaman paman Seokjin. Rumahnya sangat besar dengan halaman yang cukup luas. Di dalam rumahnya terdapat banyak perabotan mewah, aku hanya menatap takjub isi rumah itu.
"Jihyun-ah, kita kedatangan tamu spesial malam ini" seru paman Seokjin
"Siapa itu suamiku?" seorang perempuan tiba-tiba turun dari tangga dan menghampiri kami. Sepertinya itu adalah istri paman, dia sangat cantik walaupun sepertinya sudah berumur.
"Ini kenalkan, dia adalah anak sahabatku"
"Annyeonghaseyo, Lee Eun Hye imnida" sapaku sambil memperkenalkan diri
"Ahh ne, kau sangat cantik, berapa umurmu sayang?" tanya bibi
"Umurku 18 tahun" jawabku
"Ah istriku, sepertinya mulai sekarang Eun Hye akan tinggal di sini bersama kita" kata paman
"Jinjjayo? Tapi kenapa?"
"Ayah tirinya telah memperlakukan dia seenaknya, bahkan tadi dia hampir dijual ke bar. Jadi tolong biarkan dia tinggal disini"
"Benarkah?! Oh ya tuhan jahat sekali. Gwaenchanayo Eun Hye, kau bisa tinggal di sini, anggap rumah ini seperti rumahmu sendiri, ne?" kata bibi dengan ramah
"Jeongmal kamsahamnida, terima kasih banyak bibi" kataku
"Tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan. Ngomong-ngomong panggil saja aku eomma"
"Ne eom- eomma" kataku sedikit gugup
"Bagus, oh ya soal kamarmu, aku akan mengantarmu ke atas" kata bibi
"Baiklah" bibi pun membawaku pergi ke atas. Di atas ada tiga kamar tidur besar. Bibi membawaku ke salah satu kamar yang dekat dengan tangga, di hadapannya ada satu pintu lagi yang mungkin adalah kamar seseorang.
"Jadi di sini kamarmu" kata bibi
"Ne, tapi bibi, aku tidak membawa pakaian atau barang yang lainnya"
"Paman datang dan langsung membawaku pergi" lanjutku
"Mwo?! Ah pria itu benar-benar, dia memang selalu seenaknya, untung aku tetap mencintainya" kata bibi sambil tertawa kecil. Aku hanya tersenyum mendengarnya.
"Tidak apa-apa, kau bisa meminjam beberapa bajuku untuk sementara, besok kita akan belanja untuk keperluanmu" jelas bibi
"Baiklah bibi"
"Ya sudah, lebih baik sekarang kau mandi dan beristirahat, aku akan menyiapkan makan malam untukmu"
"Terima kasih bi" kataku
"Oh ya tuhan, kenapa kau terus-terusan berterima kasih, jangan seperti itu, anggap saja rumah sendiri" katanya. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan menampilkan sesosok laki-laki dengan raut wajah yang terlihat lelah.
"Eomma aku lapar!!!"
---
Siapa? -Eun Hye & Tae Hyung
Anak ini benar-benar -Jihyun
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionWas #10 kimtaehyung Menikah dengan pria kekanakan, mesum, dan idiot itu suatu ketidakberuntungan terbesar dalam hidup seorang Lee Eun Hye. Menikah dengan gadis yang memiliki banyak masalah dan bar-bar adalah neraka untuk Kim Taehyung. Gila, merek...