Hari ini seperti yang telah dijanjikan, Taehyung, Jungkook, dan juga Eun Hye pulang ke rumah. Mereka berencana akan menginap beberapa hari.
"Oppa, akhirnya kau datang juga!" ceria Taeyeon saat melihat kedua kakak laki-lakinya itu.
"Taeyeon-ah! Aigoo uri dongsaeng" kata Jungkook sambil mengangkat Taeyeon ke gendongannya.
"Oppa, bogoshipeoyo" kata Taeyeon sambil memeluk leher Jungkook.
"Jadi kau tidak kangen dengan eonni?"
Taeyeon langsung melepaskan pelukannya saat mendengar suara Eun Hye. "Eoonniiii..." dia turun dari gendongan Jungkook dan langsung berlari menuju Eun Hye.
"Aigoo Taeyeon-ah, kau jadi makin cantik saja" puji Eun Hye. Taeyeon tersenyum gembira mendengarnya.
"Kau sepertinya kurusan Taeyeon" tanya Eun Hye.
"Iya, karena aku merindukan eonni, aku jadi tidak nafsu makan" jawab Taeyeon sambil cemberut lucu.
"Benarkah? Sepertinya kau malah tambah gemuk Yeon-ah" goda Taehyung.
"Iya, kau tambah berat, pinggangku jadi sakit" timpal Jungkook sambil memegang pinggangnya.
"Tidak, aku tidak gendut! Eonnii... Oppa sangat jahat" adu Taeyeon sambil memasang muka hampir menangis.
"Cup cup cup, jangan menangis sayang. Hei kalian berdua, beraninya kalian membuat Taeyeonku menangis. Aku tidak akan memberi kalian jatah makan nanti!" seru Eun Hye sambil menatap tajam Jungkook dan Taehyung. Kedua pria itu hanya mencibir kesal.
"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Jihyun yang baru datang.
"Eoh, eomma, annyeonghaseyo" kata Eun Hye sambil membungkuk hormat.
"Eun Hye? Kau sudah sampai? Ya tuhan, aku sangat merindukanmu. Bagaimana kabarmu sekarang?" tanya Jihyun.
"Kabarku baik," jawab Eun Hye.
"Jadi tidak ada yang merindukanku? Sebenarnya yang anak ibu itu siapa sih? Aku atau Eun Hye?" protes Taehyung.
"Husstt kau diam saja. Ibu sedang ingin bicara dengan menantu ibu" kata Jihyun acuh. Taehyung hanya berdecak kesal.
"Eun Hye-ya, ibu punya resep kue baru. Apa kau mau membantu ibu mencobanya?" tanya Jihyun semangat. Eun Hye tersenyum sambil mengangguk.
"Taehyung, Jungkook, sana kalian ajak main Taeyeon" perintah Jihyun.
"Shireo! Aku tidak mau main dengan oppa, mereka menyebalkan. Aku mau ikut saja dengan ibu dan eonni" protes Taeyeon.
"Baiklah, ayo ikut eonni"
3 perempuan itu pun pergi memasuki dapur, meninggalkan 2 pria yang sedang perang tertutup itu. Ya, perang tertutup, karena hanya mereka yang mengerti permasalahnya.
"Aku akan masuk ke kamarku" kata Jungkook kaku.
"Aku juga mau pergi ke kamarku" balas Taehyung.
---
"Bagaimana kuenya?" tanya Taehyung kepada Eun Hye yang baru masuk ke kamar mereka.
"Berhasil" jawab Eun Hye senang.
Taehyung memasang wajah datar. "Baguslah kalau berhasil. Kau meninggalkan suamimu hanya untuk mengurusi kue itu. Sungguh menyebalkan kalau sampai tidak berhasil" kata Taehyung sarkastis.
"Kau itu kenapa jadi kekanakan begitu sih? Kan aku juga jarang memasak dengan ibu. Lagipula kau hanya kutinggal beberapa jam saja" kesal Eun Hye, ia malas jika Taehyung sudah mengeluarkan sisi kekanakannya.
"Kan aku tidak bisa hidup jika tidak bersamamu sedetik saja" kata Taehyung merayu.
"Ck, jangan gombal. Tidak bisa ditinggal sedetik bagaimana, saat aku mandi kau juga kutinggal kan? Dan kau masih hidup sekarang"
"Kau ini, merusak sekali sih. Sangat tidak peka. Aku kan ingin membuatmu tersipu, atau tersenyum mungkin. Ah, kau menyebalkan!" gerutu Taehyung.
"Ah tunggu, tadi kau bilang kalau kau meninggalkanku saat mandi. Ya sudah, setelah ini aku akan mandi bersamamu"
"Yak! Micheoseo? Dasar byuntae!" kesal Eun Hye. Dia memukul-mukul lengan Taehyung dengan brutal.
"Ei, sakit Eun Hye. Keumanhae!"
Eun Hye menghentikan pukulannya. "Kau itu sungguh menyebalkan. Bisa tidak sih, tidak usah mesum sehari saja"
"Hehehe, baiklah, baiklah, tidak lagi. Ayo duduk" kata Taehyung sambil menepuk kasur yang sedang didudukinya. Eun Hye pun duduk di sebelah Taehyung.
"Itu siapa?" kata Eun Hye sambil menunjuk foto seorang wanita yang sedang memangku anak kecil.
"Dia... Ibuku" jawab Taehyung.
"Mwo? Ibumu? Tapi bagaimana--"
"Dia ibu kandungku"
Eun Hye masih tidak mengerti dengan perkataan Taehyung barusan. Ibu kandung? Lalu Jihyun eomma?
"Jihyun eomma itu sebenarnya adalah ibu tiriku. Aku dan Jungkook lahir bukan dari rahim Jihyun eomma. Setahun setelah ibuku meninggal, ayah menikah dengan Jihyun eomma, dan melahirkan Taeyeon" jelas Taehyung.
"Jadi, kau dan Taeyeon adalah saudara tiri?"
"Hmm. Tapi kami tidak pernah menjelaskan tentang ini pada Taeyeon. Kami memutuskan untuk tidak mengenang masa lalu yang sangat menyakitkan itu"
"Kalau boleh aku tahu, kenapa ibumu bisa meninggal?"
"Sakit. Karena sakit yang tiba-tiba. Aku juga tidak tahu kenapa dia bisa sakit. Dia adalah wanita yang sehat. Dia bahkan mengurus kami dengan baik. Tapi kenapa... Kenapa dia harus... " suaranya tercekat. Dia menangis. Eun Hye memeluk untuk menenangkan pria itu.
"Dia sangat baik... Sangat baik. Dia sangat mencintaiku. Hanya dia yang mengerti isi hatiku dan kemauanku. Hanya dia tempatku bersandar. Bagaimana bisa... Bagaimana bisa dia... Dia meninggalkanku dengan cara seperti itu?"
Tangis Taehyung semakin menjadi. Ini pertama kalinya ia menangis di hadapan wanita yang bukan ibu kandungnya. Tangisnya terdengar pilu, sarat akan kerinduan yang amat besar. Eun Hye semakin mengeratkan pelukannya. Ia menangis dalam diam. Melihat Taehyung seperti ini, dia juga merasakan sakit yang sama.
"Dia pasti orang yang sangat baik. Dia juga sangat cantik" kata Eun Hye. Ia menangkup wajah Taehyung dengan kedua tangannya. Ia mengahapus air mata Taehyung dengan kedua ibu jarinya.
"Kalau dulu dialah yang menjadi sandaranmu, sekarang biarkan aku yang jadi sandaranmu. Kau bisa curahkan semua isi hatimu padaku" kata Eun Hye tulus. Taehyung mengangguk.
"Terima kasih, terima kasih banyak Eun Hye-ya"
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionWas #10 kimtaehyung Menikah dengan pria kekanakan, mesum, dan idiot itu suatu ketidakberuntungan terbesar dalam hidup seorang Lee Eun Hye. Menikah dengan gadis yang memiliki banyak masalah dan bar-bar adalah neraka untuk Kim Taehyung. Gila, merek...