Bagian 25

6.4K 713 11
                                    

"Aku bosan Taehyung!!" rengek Eun Hye. Dari jam 10 pagi sampai sekarang jam 4 sore dia hanya berada di dalam kamar. Kadang baca buku, kadang bermain ponsel, tapi dia lebih sering hanya tidur-tiduran di kasur. Jelas saja itu sangat membosankan bagi Eun Hye.

"Lalu aku harus apa?" tanya Taehyung yang sedang membaca koran di balkon kamar.

"Aku ingin keluar!" rengek Eun Hye lagi, dia merengek sambil mengacak-acak kasur seperti anak kecil yang minta dibelikan permen oleh ibunya.

Taehyung masuk ke dalam kamar mereka dan mendudukan dirinya di kasur tempat Eun Hye. "Kalau begitu ayo kita keluar" katanya.

"Tapi ini?" kata Eun Hye sambil menunjuk bercak merah di lehernya. "Bagaimana aku bisa keluar dengan ini?" kata wanita itu.

"Nah itu kau tahu, jadi duduk diam saja di sini"

"Aku bosaann. Dari tadi kita tidak melakukan apa-apa"

Taehyung menunjukkan smirknya. "Lalu kau mau melakukan apa?"

"Yak! Jaga pikiranmu itu!" kesal Eun Hye sambil memukul Taehyung dengan bantal.

"Aw, hei, apa salahku? Kan aku hanya bertanya. Memangnya aku memikirkan apa? Aku kan masih polos" kata Taehyung sambil memasang tampang sakit hati yang dibuat-buat.

"Polos pantat kuda! Kau pikir aku tidak tahu apa yang ada di dalam otak berdebumu itu?"

Taehyung menunjukkan smirknya lagi. "Karena kau sudah tahu, bagaimana kalau kita lakukan saja"

"Micheoseo! Aku tidak mau"

"Ayolah... Ayo kita buat anak"

"Tidak mau, ini masih sakit Taehyung"

"Aku akan pelan-pelan, ya ya ya"

Taehyung langsung menindih Eun Hye dan memerangkap tubuh mungil wanita itu dibawahnya. Eun Hye berontak mencoba melepaskan kungkungan Taehyung. Tapi apalah daya, tubuh kurusnya tidak bisa melawan Taehyung yang seorang pria tinggi dan berotot.

"TIDAK MAUUU-- Hmmmpptt"

---

Eun Hye terbangun dari tidurnya saat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ia menemukan Taehyung yang tertidur sambil memeluknya, lagi. Ia ingin melepaskan pelukan Taehyung tapi tubuhnya sangat lemas. Huh, ingatkan dia untuk menendang barang Taehyung nanti.

Bayangkan saja, mereka baru selesai 3 jam yang lalu. Tahu begini harusnya tadi sore Eun Hye tidak usah merengek pada Taehyung. Badannya benar-benar serasa remuk sekarang.

Ia menatap wajah Taehyung yang tampak sangat damai dalam tidurnya. Matanya, hidungnya, bibirnya, rahang tegasnya, oh ya tuhan pria ini sungguh tampan. Eun Hye menyingkirkan rambut-rambut yang menghalangi wajah tampan suaminya itu. Setelahnya, wanita itu kembali menatap wajah Taehyung. Sepertinya mulai sekarang ia punya hobi baru, yaitu memandang wajah Kim Taehyung yang sedang tertidur.

Wanita itu kembali mengingat bagaimana ia akhirnya bisa bertemu Taehyung dan menikahi pria ini. Dimulai saat pertemuan di kamar Eun Hye, Taehyung benar-benar tidak sopan saat itu.

Mengingatnya kembali membuat Eun Hye tersenyum.

Lalu ayah tirinya yang datang dan membuat dirinya harus menikahi Taehyung. Awalnya dia pikir menikah dengan Taehyung adalah hal yang sangat buruk. Pria itu sangat menyebalkan. Malas, seorang pemilih makanan, cerewet, pencemburu, seenaknya.

Eun Hye kembali tersenyum mengenangnya.

Saat pria itu tersenyum padanya. Saat dia membelanya. Saat pria itu menyatakan perasaannya dan saat pria itu menunjukkan perhatiannya kepada dirinya.

Eun Hye begitu bahagia.

Dia membenamkan wajahnya ke dada polos Taehyung.

"Semoga kita akan terus bersama Kim Taehyung" lirihnya. Lalu ia kembali tertidur di pelukan Taehyung.

---

Pagi ini Taehyung bangun lebih dulu daripada Eun Hye. Di menatap wajah istrinya itu. Terlihat gurat kelelahan di wajah cantiknya. Taehyung tersenyum.

"Eughh" Eun Hye mulai terbangun dari tidurnya.

"Selamat pagi istriku" sapa Taehyung. Tiba-tiba Eun Hye memukul dadanya.

"AW! Hei, kenapa?" kata pria itu sambil meringis kesakitan.

"Kau ini benar-benar menyebalkan!" kesal Eun Hye.

"Kenapa?"

"Kau masih bertanya kenapa? Karena kaulah aku tidak bisa berjalan sekarang!"

"Loh? Aku kan sudah pelan-pelan" jawab Taehyung polos.

"Pelan sih pelan, tapi LAMA! Kau membuatku kelelahan bodoh!" kesal Eun Hye.

Taehyung terkekeh, "Baiklah maaf. Sekarang apa?" tanya Taehyung.

"Apa?" jawab Eun Hye masih dengan nada ketus.

"Kita mau apa sekarang? Mandi? Lalu jalan-jalan?"

"Kau gila? Aku tidak bisa jalan sekarang" kesal Eun Hye.

"Lagipula karyamu masih tercetak jelas di leherku" sambungnya.

"Ya sudah sebentar, aku mandi dulu" kata Taehyung sambil beranjak dari tempat tidurnya. Ia lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Taehyung pun keluar daru kamar hotel.

"Kau mau kemana?" tanya Eun Hye pada Taehyung yang telah membuka pintu kamar mereka untuk keluar.

"Tunggu saja sebentar, aku akan segera kembali" kata pria itu sambil berlalu pergi.

Eun Hye hanya mendengus. "Huft, menyebalkan!"

Setelah beberapa lama, Taehyung pun kembali ke kamar mereka sambil membawa kantong kresek putih di tangannya.

"Eun Hye-ya, cepat mandi, ayo kita jalan-jalan untuk beli oleh-oleh" kata Taehyung.

"Tapi bagaima-"

"Sudah mandi saja dulu" jawab Taehyung cepat memotong protes Eun Hye.

"Gendong aku" kata Eun Hye. Taehyung pun langsung menggendong Eun Hye dan membawanya ke dalam kamar mandi.

Setelah Eun Hye selasai berpakaian, Taehyung memberikan kantong kresek yang ia bawa tadi kepada Eun Hye. Eun Hye menerima, lalu membukanya.

"Apa ini?" tanya wanita itu.

"Syal, aku membelinya tadi" kata Taehyung antusias.

"Pakailah di lehermu" lanjut pria itu.

"Woah daebak! Yak Taehyung-ah, kenapa kau tidak melakukan ini dari kemarin?"

"Sengaja"

"MWO?"

"Aku ingin bersamamu saja di kamar" jawab Taehyung enteng.

"YAK KIM TAEHYUNG! KAU MENYEBALKAN!!"

TBC

***
Voment juseyo...

Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang