Our Story

Bagian 10

"Eun Hye kau su-- JUNGKOOK? APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!"

Damn!

*flashback

Pagi itu Jihyun baru bangun dari tidurnya. Seperti biasa dia pergi ke kamar Taeyeon dan membangunkan putri semata wayangnya itu. Setelah membangunkan Taeyeon dia pergi ke bawah untuk mulai menyiapkan sarapan. Tapi aneh, biasanya Jungkook sudah bangun dan selalu menyapanya. Tapi sekarang, dimana anak itu?

Jihyun berinisiatif untuk pergi membangunkan Jungkook, tak biasanya anak itu malas seperti ini. Biasanya malah Jungkook yang bangun lebih pagi dari pada dirinya.

Saat sampai di depan kamar Jungkook dia terkejut, kenapa kamar putranya itu terkunci? Tak biasanya dia mengunci kamarnya, ada apa ini? Jihyun mencoba menghilangkan semua pikiran negatifnya, mungkin saja anak itu sedang ingin sendiri. Kau tahu kan, anak muda punya banyak privasi.

Dia lalu pergi ke kamar Eun Hye untuk membangunkan calon menantunya itu. Kenapa semua orang aneh hari ini? Eun Hye yang juga terbiasa bangun pagi belum bangun sampai sekarang. Jihyun pun membuka kamar dan betapa terkejutnya dia melihat Jungkook ada di sana. Dia melihat Jungkook mendekati Eun Hye dan hampir...

*flashback end

"EO-- EOMMA??!!" Jungkook panik, bagaimana bisa eommanya ada di sana? Tak sadar teriakannya membangunkan Eun Hye.

"Eughh... " Eun Hye melenguh sebelum membuka matanya

"Oh! Eomma, kenapa kesini?" tanya Eun Hye dengan polosnya

"Yak Jungkook! Bagaimana kau bisa tidur disini eoh?!" Jihyun marah, bagaimana bisa anaknya ini tidur di kamar perempuan yang notabenenya akan menjadi kakak iparnya

"Oh geugo, geugo geu--" Jungkook tergagap, dia bingung mencari alasan. Tidak mungkin kan dia bilang kalau dirinya mabuk, itu sama saja bunuh diri

"Jawab Jungkook!" Jihyun sudah tak bisa mengendalikan emosinya

"Eomma tenanglah dulu dan dengarkan aku" Eun Hye mencoba menenangkan calon mertuanya itu

"Tadi malam Jungkook pulang terlalu larut dan dia lupa dimana menaruh kunci kamarnya, jadi aku menyuruhnya tidur saja disini" kata Eun Hye penuh dengan kebohongan

"Tapi kenapa Jungkook yang tidur di kasur?" tanya Eun Hye lagi

"Tadi malam tubuhnya sedikit demam, mungkin karena terkena angin malam. Jadi kusuruh dia tidur di kasur" tuhan tolong ampuni Eun Hye, dia terpaksa berbohong untuk melindungi Jungkook

"Jinjjayo?! Apa kau sudah baikan Jungkook? Aigoo uri adeul, kenapa kau pulang larut?" Jihyun bertanya pada Jungkook dengan sangat khawatir

"A- Ah, ne eomma, nan gwaenchana" jawab Jungkook seadanya

"Baiklah, kalau begitu cepat bersihkan dirimu dan turun untuk sarapan. Makannya jangan suka mengunci pintu kamarmu, ini kunci cadangannya" Jihyun pun memberikan kunci cadangan kamar Jungkook

---
"Gomawo Eun Hye noona, terima kasih telah menyelamatkanku dari ibu" Jungkook berbicara pada Eun Hye di taman belakang rumah setelah sarapan

"Eumm, geunde Jungkook-ah, kenapa kau mabuk semalam?" Eun Hye penasaran, bagaimana bisa pria lugu dan polos seperti Jungkook mabuk.

"Ah geugo, ada pesta di tempat temanku tadi malam. Di sana banyak minuman dan aku tidak sengaja meminum alkohol"

"Benarkah? Hati-hatilah lain kali kook-ah. Kau tahu, kau bicara aneh saat mabuk, dan kau juga berat" Eun Hye mengerucutkan bibirnya kesal

"Baiklah noona, sekali lagi terima kasih"

"Berhentilah berterima kasih, apa sih yang tidak untuk uri kookie" jawab Eun Hye sambil tersenyum

"Kookie?" Jungkook manautkan alisnya

"Ne, kookie, aku membuat panggilan itu untukmu. Kupikir itu terdengar menggemaskan, apa kau suka?"

"Nde, neomu joahae" jawab Jungkook semangat

Sebenarnya Eun Hye masih memikirkan perkataan Jungkook semalam. Benarkah Jungkook mencintainya? Kata temannya Ae Ri orang mabuk akan mengungkapkan semua perasaannya. Apa itu benar-benar dari hati terdalam Jungkook? Apa dia sungguh terluka akan pernikahannya dengan Taehyung?

---
Taehyung's POV

Aku sedang memperhatikan Jungkook dan Eun Hye yang mengobrol di taman. Aku tahu pasti apa yang mereka bicarakan. Sebenarnya tadi malam aku melihat Eun Hye membawa Jungkook yang sedang mabuk, aku pun melihat percakapan mereka di halaman. Saat itu aku sedang mencari udara segar dan tiba-tiba melihat Jungkook yang sedang memeluk Eun Hye di sana.

Aku mendengar pengakuan cinta adikku kepada Eun Hye. Aku sungguh tidak enak hati pada Jungkook. Aku tahu betapa Jungkook menyukai Eun Hye, tapi mau bagaimana lagi, keputusan ayah tidak bisa diganggu gugat. Kuharap Jungkook bisa menemukan gadis baik yang akan bersamanya seumur hidup. Semoga dia tetap bisa menerima pernikahanku dengan lapang dada, tapi sungguh aku tetap merasa bersalah pada adikku itu. Cinta pertamanya harus berakhir duka.

---

Aku pengin nyelesein ini cepet-cepet, masalahnya dah banyak imajinasi buat triologi cerita ini. Gila emang, baru aja bikin, dah pengin bikin lagi

-yo