Bagian 36

4.8K 583 10
                                    

"Hyung, kau jangan bodoh. Kau masih sakit" cegah Jungkook.

"Tidak bisa. Aku harus mencarinya sekarang juga" mutlak Taehyung. Pria itu bahkan sudah berusaha untuk melepaskan infus yang menempel di tangannya.

"Andwae, hyung. Hajima!"

"Pikyeo!"

"Ada apa ini?" tanya Seokjin yang baru saja datang. "Apa yang kau lakukan Taehyung-ah?"

"Appa, Eun Hye pergi, dia pergi appa" jawab Taehyung.

"Mwo? Apa maksudmu?"

"Ini appa, Eun Hye noona meninggalkan ini di apartemen kami" kata Jungkook sambil menyerahkan surat Eun Hye.

"Apa-apaan ini?" tanya Seokjin saat selesai membaca surat tersebut.

Jungkook menunduk lesu. "Kami pun tidak tahu apa yang dipikirkannya, appa. Aku sudah mencarinya, tapi tetap saja tidak ketemu"

"Bagaimana ini, ayah? Kumohon biarkan aku mencarinya" kata Taehyung memelas.

"Tidak bisa. Kau masih sakit. Biar ayah saja yang mencarinya, kau tenanglah"

"Bagaimana aku bisa tenang, ayah? Dia istriku. Dan sekarang dia pergi dari rumah tanpa alasan"

"Kumohon tenang dulu, hyung" Jungkook mencoba menenangkan Taehyung.

"Kenapa? Kenapa dia melakukan ini?" keluh Taehyung.

"Aku yakin pasti ada alasan kuat dibalik itu, hyung"

"Tapi apa Jungkook? Apa?" nada Taehyung sekarang terdengar begitu putus asa.

---

"Jadi, kau sudah benar-benar menyingkirkan menantumu itu?"

"Tentu saja. Dia itu akan lemah jika diancam dengan nama Taehyung"

"Hahaha, ya tuhan Jihyun. Kau sungguh hebat. Aku kagum padamu"

"Tentu saja"

"Jadi bagaiman perkembangan kasus Eun Suk?"

"Kasus itu pasti akan ditutup. Ini sudah hampir 10 tahun bukan? Dan tidak ada perkembangan dari kasus itu"

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu"

"Tentu saja, kita sudah membunuhnya dengan cara yang paling bersih. Tentu tidak akan ada yang tahu kalau kita lah pembunuh Shin Eun Suk"

"Kau benar Jihyun-ah. Sekarang, kita bisa bernapas lega"

"Hmm. Baiklah, aku tutup dulu"

"Ya"

Jihyun sekarang sudah merasa sangat senang. Eun Hye sudah pergi, dan sekarang dia aman. Kasus dari Eun Suk pun sudah hampir mencapai batas. Terakhir kali Seokjin merasa sedikit aneh tentang kematian istrinya. Dan benar, ternyata ada yang memberikan sesuatu pada makanan Eun Suk yang membuat dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Anak-anak tidak ada yang pernah tahu tentang ini. Dan Seokjin pun, tidak pernah tahu bahwa pembunuh mendiang istrinya adalah istrinya saat ini.

Jihyun bergerak untuk mengelus kepala putri semata wayangnya yang sedang tertidur pulas. Ia bergerak merapikan anak rambut yang menutupi wajah cantik Taeyeon.

"Sekarang ibu sudah aman sayang. Tidak akan ada yang tahu rahasia ibu" monolognya. Setelah itu ia pun tertidur di samping Taeyeon.

---

Sudah 6 bulan semenjak kepergian Eun Hye. Taehyung seperti orang gila mencari wanita itu. Ia bahkan sering tidak tidur hanya guna mencari wanitanya itu. Tubuhnya sekarang terlihat sangat kurus dan juga menyedihkan. Rambut gondrong, juga ada kumis dan jenggot tipis yang menghiasi wajah tampannya.

"Hyung,"

"Jungkook-ah"

Jungkook bergerak menutup pintu kamar kakaknya. "Makanlah sedikit, kau bisa mati kalau terus menerus seperti ini" bujuk Jungkook.

Taehyung menggeleng. "Tidak, aku tidak lapar"

"Hyung. Jebal, setidaknya kau harus tetap hidup untuk mencari noona kan?"

"Rasanya aku ingin mati sekarang Jungkook. Bisakah kau bunuh aku sekarang? Ini sungguh sangat menyakitkan" Taehyung sudah hampir putus asa, air mata sudah mengalir di pipi tirusnya.

Jungkook memeluk kakak lelaki satu-satunya itu. Dia tahu betapa menderitanya Taehyung selama ini. Sejak keluar dari rumah sakit, kakaknya seperti orang gila yang terus saja mencari-cari Eun Hye. Sepertinya seluruh korea sudah diitari oleh Taehyung. Namun belum juga bisa menemukan Eun Hye sampai sekarang.

"Ini sungguh menyakitkan, bagaimana dia bisa pergi tanpa sepatah kata pun?" kata Taehyung masih terus terisak. Jungkook hanya diam membiarkan Taehyung mengeluarkan isi hatinya.

"Sebelumnya bahkan aku menggoda Eun Hye. Ia bahkan sempat memukulku dengan sendok saat aku menggodanya. Tapi kenapa? Kenapa dia harus pergi meninggalkanku" tangis Taehyung terdengar semakin pilu dan menyayat hati. Taehyung tidak pernah menangis seperti ini sebelumnya. Kecuali saat ibu kandungnya meninggal dulu.

"Tenanglah, hyung. Kita sudah mencarinya kan? Kita pasti akan menemukannya. Aku yakin itu" Jungkook meyakinkan.

"Kapan? Kapan kita akan menemukannya? Kemana lagi kita harus mencarinya? Bahkan kita sudah meminta bantuan Jimin di Inggris. Tapi kita tetap tidak bisa menemukannya kan?"

Jungkook melepaskan pelukannya. "Hyung! Jadi kau sudah menyerah? Katakan padaku, kau sudah menyerah?!" tanya Jungkook sedikit emosi.

"Bukan begitu, aku hanya... Hanya... "

"Hyung! Kenapa kau jadi seperti ini? Dimana hyungku yang rela mengitari seluruh korea hanya untuk mencari noona? Dimana hyungku yang pantang menyerah? Kumohon sadarlah, sadarkan dirimu!" kata Jungkook sambil menggoyangkan kedua bahu Taehyung.

"Kita akan mencarinya. Aku yakin kali ini kita akan menemukannya. Sekarang, kau istirahatlah dulu. Aku akan keluar" Jungkook pun keluar meninggalkan Taehyung di kamarnya.

Jungkook bergerak mengambil ponsel yang ada di sakunya. Ia mengetik nomor di ponsel itu dan mendekatkannya ke telinga. Terdengar beberapa kali nada sambung sebelum seseorang dari sebrang sana mulai bicara.

"Halo? Siapa ini?"

"Song Min Ji-ssi, aku butuh bantuanmu"

TBC

***
Sumpah aku bosen deh, udah selesai di draf, tinggal publish ae.

Jadi kalo misalnya beberapa hari ini aku update double atau malah triple gpp ya? 😁

Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang